Mata Pencaharian Penduduk di Bidang Pertanian


Indonesia merupakan negara agraris, karena sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian atau bermata pencaharian sebagai petani. Memang kebanyakan negara-negara miskin dan berkembang mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian, seperti India, Indonesia, dan Kongo, hampir 70% penduduknya bekerja di sektor pertanian. Sebaliknya negara-negara maju kebanyakan penduduknya bekerja di sektor industri, seperti Jepang yang sekitar 60% lebih penduduknya bekerja di sektor industri, Inggris 90%, Amerika Serikat 88% dan sebagainya.

Sawah ladang kebun

Kegiatan pertanian di indonesia masih terus bertahan dan berkembang karena didukung oleh dua faktor utama, yaitu faktor fisik atau alam dan faktor sosial.

a. Faktor fisik

Faktor fisik adalah keadaan alam yang berpengaruh terhadap kegiatan pertanian penduduk suatu daerah. Ada dua faktor fisik utama yang mendukung kegiatan pertanian di Indonesia, yaitu iklim dan tanah. 

1. Iklim

Iklim tropis di Indonesia secara langsung akan menentukan ketersediaan air yang sangat penting untuk kelangsungan kegiatan pertanian. Keadaan iklim ini juga akan berpengaruh terhadap jenis tanaman yang ditanam oleh para petani. Indonesia beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi, maka salah satu jenis tanaman yang paling cocok adalah padi. 

2. Jenis tanah

Jenis tanah di Indonesia kebanyakan adalah tanah endapan dan tanah vulkanik yang sangat subur dan cocok untuk kegiatan pertanian. Hal ini disebabkan wilayah Indonesia banyak terdapat gunung api, sehingga banyak terdapat tanah vulkanik. Selain itu, tingkat curah hujannya juga cukup tinggi, sehingga banyak tanah endapan di dataran rendah. 

b. Faktor Sosial

Faktor sosial adalah keadaan sosial budaya wilayah Indonesia yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan pertanian. Faktor sosial yang berpengaruh terhadap kegiatan pertanian di Indonesia antara lain:

1. Latar belakang budaya

2. Jumlah dan kepadatan penduduk yang tinggi

3. Penguasaan ilmu dan teknologi. 

Para petani di Indonesia tidak semua bekerja di sawah (pertanian basah), tetapi juga di pertanian lahan kering dan di daerah perkebunan. 

a. Pertanian lahan basah (sawah) 

Pertanian lahan basah yang dimaksud adalah sawah, sebab kegiatan pertanian ini dilakukan di daerah yang memiliki cadangan air cukup banyak. Pertanian lahan basah atau bersawah ini juga disebut pertanian kecil atau pertanian rakyat, yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Lahan yang dikerjakan relatif sempit. 

2. Biasanya dilakukan sendiri bersama anggota keluarga. 

3. Modal yang digunakan relatif kecil. 

4. Teknologi yang digunakan masih sederhana. 

5. Peralatan pertanian yang digunakan juga masih sederhana atau tradisional. 

6. Hasilnya sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan sendiri. 

b. Pertanian lahan kering

Pertanian lahan kering (dry farming), yaitu pertanian yang tidak banyak membutuhkan air, jadi hanya mengandalkan air hujan. Bentuk pertanian lahan kering antara lain tegalan, berkebun dan berladang yang tidak memerlukan air yang cukup banyak. 

c. Perkebunan

Perkebunan adalah bentuk pertanian pada areal yang sangat luas dengan berbagai jenis tanaman perkebunan dan hasilnya untuk komoditas perdagangan. Kegiatan perkebunan memerlukan tenaga ahli dan tenaga lain yang cukup banyak. Kegiatan perkebunan juga biasanya dilakukan oleh sebuah badan usaha, bisa berupa PT atau CV. Berdasarkan skala usahanya, perkebunan dibedakan menjadi dua, yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan besar. 

1. Perkebunan Rakyat

Perkebuan Rakyat adalah usaha perkebunan yang dilakukan masyarakat dalam skala kecil. Ciri-ciri dari perkebunan kecil ini antara lain:

a. Jumlah tenaga kerjanya sedikit, terbatas pada anggota keluarga dan tetangga. 

b. Hasilnya tidak begitu banyak, biasanya hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

c. Lahan atau areal perkebunan relatif sempit.

d. Modalnya relatif kecil. 

e. Peralatan perkebunan yang digunakan sederhana.

2. Perkebunan Besar

Perkebunan Besar adalah kegiatan perkebunan yang dilakukan oleh kelompok masyarakat dalam skala besar, dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Lahan atau arealnya sangat luas, lebih luas daripada perkebunan kecil.

b. Memerlukan modal yang sangat besar.

c. Peralatan perkebunan sudah beragam dan sudah menggunakan teknologi maju.

d. Jumlah tenaga kerja cukup banyak, sudah melibatkan pegawai atau karyawan di luar keluarga dan tetangga.

e. Hasilnya cukup besar dan digunakan sebagai komoditas perdagangan.
Labels: Info & Sains

Thanks for reading Mata Pencaharian Penduduk di Bidang Pertanian. Please share...!