Kepadatan Populasi Manusia (Populasi Penduduk)

Jumlah populasi manusia di bumi ini semakin meningkat setiap waktunya. Hal ini terbukti dari banyaknya lahan yang dahulunya merupakan kawasan hutan sekarang telah berubah menjadi areal pemukiman atau bahkan kawasan perkotaan. Pertumbuhan populasi manusia tidak akan pernah terlepas dari lingkungannya. Selain itu, ketersediaan bahan-bahan kebutuhan manusia juga turut mempengaruhi pertumbuhan populasi manusia di suatu wilayah atau suatu negara.

Populasi manusia

Populasi penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami atau menempati wilayah tertentu. Pada waktu tertentu, jumlah populasi manusia pada setiap wilayah tidaklah sama. Sedangkan kepadatan populasi penduduk adalah jumlah penduduk rata-rata setiap 1 km2. Untuk menghitung kepadatan penduduk biasanya dapat dipergunakan rumus sebagai berikut:

Penghitungan kepadatan penduduk

Perubahan kepadatan penduduk pada suatu tempat dari waktu ke waktu dapat mengalami perubahan. Perubahan-perubahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu:

1. Kelahiran (Natalitas)

Angka kelahiran atau natalitas adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran bayi per seribu orang penduduk pertahun. Angka kelahiran digunakan untuk menunjukkan laju pertambahan penduduk (jumlah kelahiran). Untuk mengetahui angka kelahiran dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Rumus angka kelahiran

2. Kematian (Mortalitas)

Angka kematian atau mortalitas adalah angka yang menunjukkan jumlah penduduk per seribu penduduk per tahun. Angka kematian penduduk erat hubungannya dengan situasi atau keadaan negara, misalnya kemakmuran, kesehatan, dan peperangan. Untuk menghitung angka kematian dapat dirumuskan sebagai berikut:

Rumus angka kematian

Angka kematian mempunyai tiga kriteria yang berbeda, kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

a. Angka kematian rendah, apabila angka kematiannya antara 9 sampai 13 per tahun.

b. Angka kematian sedang, apabila angka kematiannya antara 14 sampai 18 per tahun.

c. Angka kematian tinggi, apabila angka kematiannya lebih dari 18 per tahun.

Selain itu, ada juga yang disebut dengan laju mortalitas bayi. Laju mortalitas bayi adalah bilangan yang menunjukkan kematian bayi di bawah umur satu tahun dari 1.000 kelahiran bayi yang hidup. Kriteria-kriterianya adalah sebagai berikut:

a. Laju mortalitas bayi tinggi apabila lebih dari 76.

b. Laju mortalitas bayi sedang apabila antara 35 - 76.

c. Laju mortalitas bayi rendah apabila kurang dari 35.

3. Perpindahan Penduduk (Migrasi)

Perpindahan penduduk atau migrasi adalah peristiwa berpindahnya penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain. Perpindahan ini dapat dilakukan secara perseorangan, keluarga, maupun kelompok dengan berbagai alasan. Adapun alasan yang mendorong terjadinya perpindahan penduduk antara lain:

a. Alasan Ekonomi

Yaitu penduduk pindah dari suatu tempat ke tempat lain dengan harapan meningkatkan taraf kehidupan.

b. Alasan Pendidikan

Yaitu penduduk pindah dari tempat satu ke tempat lain dengan tujuan meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi.

c. Alasan Politik

Yaitu penduduk pindah dari satu tempat ke tempat yang lain karena adanya pergolakan politik atau tidak dapat mengikuti politik yang ada.

Perpindahan penduduk dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

a. Perpindahan penduduk dalam satu negara

Perpindahan penduduk dalam satu negara dapat meliputi antara lain:

1. Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu pulau ke pulau lain yang jarang penduduknya dalam suatu wilayah negara dengan tujuan untuk menetap.

2. Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Sedangkan perpindahan penduduk dari kota ke desa disebut ruralisasi.

b. Perpindahan penduduk antarnegara

1. Imigrasi

Imigrasi adalah perpindahan penduduk dari negara asing untuk menetap dan menjadi warga baru di negara yang didatanginya. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran.

2. Emigrasi

Emigrasi adalah keluarnya penduduk atau sekelompok penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran.

3. Remigrasi

Remigrasi adalah perpindahan penduduk untuk kembali ke tanah airnya semula.

Untuk menghitung pertumbuhan penduduk, selain melibatkan kelahiran dan kematian juga melibatkan aspek migrasi. Penghitungannya yaitu:

Pertumbuhan Penduduk = (Jumlah kelahiran - Jumlah kematian) + (Jumlah imigrasi - jumlah emigrasi)

Atau dirumuskan:

Rumus pertambahan penduduk

Keterangan:
P = Pertumbuhan penduduk
L = Angka kelahiran
M = Angka kematian
I = Jumlah imigrasi
E = Jumlah emigrasi

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kepadatan penduduk suatu negara akan bertambah jika faktor L dan I lebih besar daripada faktor M dan E. Sebaliknya, kepadatan penduduk akan berkurang bila faktor L dan I lebih kecil daripada faktor M dan E. 

Hubungan Kepadatan Populasi Penduduk dengan Kebutuhan Air Bersih dan Udara Bersih

Jumlah populasi penduduk dari masa ke masa terus mengalami pertambahan, karena tingkat kesejahteraan semakin membaik. Sejalan dengan pertambahan penduduk, maka kebutuhan air bersih dan udara bersih pun meningkat.

Air dan udara merupakan Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat diperbaharui sehingga ketersediaannya di alam sangat banyak dan mestinya dapat memenuhi kebutuhan manusia. Namun populasi manusia dari waktu ke waktu cenderung mengalami peningkatan, sementara ketersediaan air bersih dan udara bersih justru mengalami penurunan. Penurunan ketersediaan air bersih dan udara bersih ini disebabkan karena terjadinya pencemaran air dan pencemaran udara. 

1. Air Bersih

Air dapat dikatakan bersih dan dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup jika mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

- Tidak berwarna. 
- Tidak berbau dan jernih. 
- Serta tidak mengandung zat-zat kimia. 

WHO (Badan Kesehatan Dunia) juga telah menetapkan kualitas baku air yang dapat digunakan sebagai air minum. Berkat kemajuan teknologi, air yang sudah tercemar atau tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia dapat diolah sehingga dapat dikonsumsi. Usaha tersebut di antaranya melalui:

a. Penyaringan bertingkat (filtrasi).
b. Penyulingan atau destilasi.
c. Pemberian zat-zat tertentu, seperti kaporit untuk menjernihkan.

2. Kebutuhan Udara Bersih

Udara merupakan komponen yang penting dalam ekosistem. Untuk menjaga agar udara tetap segar dan pencemaran udara dapat dikurangi, dapat dilakukan berbagai upaya di antaranya dengan:

a. Kegiatan reboisasi atau penghijauan.
b. Membuat hutan kota dengan cara menyisakan lahan perkotaan untuk dijadikan hutan buatan.

Hubungan Populasi Penduduk dengan Kebutuhan Pangan dan Ketersediaan Lahan

Jumlah penduduk senantiasa bertambah, sementara ruangan tidak berubah. Dengan adanya pertambahan jumlah penduduk, maka semakin banyak pula lahan-lahan pertanian yang diubah menjadi pemukiman, pabrik, jalan, dan lain-lain. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan karena jumlah penduduk semakin bertambah sedangkan produksi pangan tidak bertambah. Agar keseimbangan tetap terjaga, maka perlu pencarian sumber makanan baru. Hal ini dilakukan dengan alasan sebagai berikut:

1. Kebutuhan pangan semakin meningkat sesuai dengan laju pertumbuhan penduduk.

2. Berkurangnya lahan subur untuk berbagai kepentingan. 

3. Pertumbuhan tanaman terbatas dan penyebarannya tidak merata di seluruh muka bumi.

Untuk mendapatkan sumber makanan baru bisa diupayakan dari darat maupun laut misalnya dengan cara sebagai berikut:

1. Revolusi Hijau

Adalah pengembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi pangan di darat, terutama sumber karbohidrat dan serelia (biji-bijian).

2. Revolusi Biru

Adalah pengembangan teknologi untuk dapat memanfaatkan sumber hayati laut terutama kebutuhan protein. Misalnya ikan, kerang, kepiting, alga merah, dan rumput laut.

3. Revolusi Putih

Adalah pemanfaatan mikroba untuk memperoleh makanan. Misalnya tape, tempe, nata de coco, dan yoghurt.

Pengaruh Meningkatnya Populasi Penduduk terhadap Kerusakan Lingkungan

Dengan meningkatnya penduduk, maka terjadi pula perubahan lingkungan. Misalnya penggunaan kawasan hutan untuk lahan pertanian, perkebunan atau pemukiman yang mengakibatkan lingkungan mengalami kerusakan.

Hutan yang dibuka dan dibakar secara tidak langsung memutuskan regenerasi vegetasi atau hutan berikutnya, karena biji sebagai calon tanaman baru ikut terbakar. Akibat pembukaan hutan atau penebangan hutan yang lainnya adalah sebagai berikut:

1. Punahnya berbagai spesies hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme di dalam hutan.
2. Suhu lingkungan meningkat.
3. Terjadi erosi sehingga lapisan tanag yang subur ikut terbawa air.
4. Terjadi tanah longsor.
5. Terjadi banjir di musim hujan.
6. Pada musim kemarau sungai dan mata air mengalami kekeringan.
Labels: Info & Sains

Thanks for reading Kepadatan Populasi Manusia (Populasi Penduduk) . Please share...!