Banjir memang masih menjadi ancaman bagi warga masyarakat di beberapa wilayah di negeri ini. Seperti halnya yang terjadi di ibukota, banjir juga telah menelan korban jiwa dan mengakibatkan kerugian materi yang tidak terhitung jumlahnya. Saya ingat dulu waktu masih kuliah di Semarang, asrama tempat tinggal saya juga pernah terkena banjir hingga masuk ke dalam kamar meski hanya setinggi mata kaki orang dewasa. Di tempat lain, mobil-mobil bahkan sampai ikut terhanyut karena aliran banjir yang deras.
via shutterstock |
Musim hujan pembawa banjir memang menjadi dilema yang harus segera diantisipasi dengan baik agar ke depannya tidak sampai terjadi lagi. Karena selain jatuhnya korban jiwa dan kerugian materi, banjir juga sering kali menyisakan lingkungan yang kotor seperti sampah-sampah berserakan sehingga meskipun telah surut, ada ancaman berbahaya yang mesti diwaspadai bagi warga yang terkena dampaknya. Di antara yang perlu diwaspadai adalah munculnya penyakit-penyakit yang biasa menjangkiti warga pasca banjir.
Genangan air banjir bisa tercemar oleh berbagai organisme penyebab penyakit seperti bakteri E. coli, Salmonella, dan Shigella, Hepatitis A Virus, dan agen pembawa tifus, paratifoid dan tetanus. Virus, kuman, dan bakteri ini merupakan hasil dari polutan rumah tangga, pertanian atau limbah industri berbahaya seperti air selokan, sampah makanan, kotoran manusia dan hewan, bangkai, pestisida dan insektisida, minyak, asbes, bahan bangunan berkarat, dan sebagainya. Ada beberapa jenis penyakit yang dibawa oleh berbagai organisme tersebut. Penyakit-penyakit yang mesti diwaspadai di antaranya yaitu:
1. Penyakit Kulit
Karena bersinggungan dengan genangan air yang kotor, penyakit kulit merupakan penyakit yang paling umum terjadi pasca terjadinya banjir. Penyakit kulit ini disebabkan oleh bakteri jenis E. Coli yang dibawa oleh air banjir dan masuk ke dalam kulit. Gejala yang timbul biasanya berupa bercak-bercak merah pada kulit yang terasa sangat gatal. Jika tidak segera ditangani, bercak merah tersebut bisa melebar ke bagian kulit lainnya. Untuk itu, penyakit ini harus langsung segera diobati agar tidak semakin menyebar ke seluruh tubuh. Pastikan mandi menggunakan sumber air yang bersih dan tetap berhati-hati sembari menjaga kesehatan serta pola hidup yang baik.
2. Diare
Jenis penyakit ini memang bisa menyerang kapan saja, namun peluang terjangkiti menjadi lebih besar saat terjadi banjir. Lingkungan yang tidak langsung dibersihkan pasca banjir, dan kontaminasi bakteri yang terbawa oleh banjir pada makanan dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya diare. Selain itu, ketersediaan air bersih yang terbatas saat banjir juga ikut berpotensi menimbulkan penyakit ini. Gejala diare bisa bervariasi, mulai dari sakit perut singkat dengan Buang Air Besar (BAB) tidak terlalu encer, hingga kram perut hebat yang disertai intensitas BAB yang cukup tinggi dengan disertai keluarnya lendir dan darah.
3. Leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang ditularkan melalui hewan/ binatang. Binatang penyebab penyakit ini biasanya adalah tikus melalui kotoran atau air kencingnya yang terbawa air banjir. Penyakit ini adalah satu-satunya infeksi rawan epidemi wabah yang dapat ditularkan secara langsung melalui air yang tercemar. Bakteri memasuki tubuh lewat kulit, melalui luka memar dan terbuka atau melalui mata yang bersentuhan dengan air kotor dari genangan banjir. Gejala penyakit ini yaitu sakit kepala, nyeri otot, demam, dan pendarahan di paru-paru. Jika tidak segera ditangani, leptospirosis dapat menyebabkan meningitis, kerusakan ginjal, gangguan pernapasan, hingga kematian.
4. Demam Berdarah (DBD)
Demam berdarah (DBD) adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Saat musim hujan, biasanya akan terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti, sehingga penyakit ini mesti benar-benar diwaspadai oleh siapa pun. Demam berdarah tergolong penyakit serius dan mematikan, sehingga harus segera ditangani. Pada bayi dan anak-anak, gejala awal yang timbul adalah demam disertai ruam pada kulit. Sementara pada orang dewasa, gejala dapat berupa demam disertai nyeri otot, sakit kepala yang parah, nyeri di belakang mata, dan gejala-gejala lainnya. Selengkapnya baca: Demam Berdarah, Gejala, dan Pencegahannya
5. Malaria
Sama halnya dengan DBD, malaria juga penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, namun dari jenis berbeda yakni nyamuk anopheles. Malaria disebabkan oleh parasit jenis plasmodium. Parasit itu masuk ke dalam aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Gejala penyakit ini adalah demam tinggi disertai rasa lemas. Jika tidak segera mendapat penanganan, malaria dapat berakibat fatal, karena parasit yang masuk ke dalam tubuh penderita akan mengganggu pasokan darah ke organ vital. Untuk pencegahan, kita mesti membuang air tergenang yang tidak terpakai dan rutin membersihkan kolam penampungan air agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk pembawa penyakit berbahaya ini.
6. Demam Tifoid
Penyakit demam tifoid adalah infeksi usus halus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella dalam feses atau kotoran binatang yang menginfeksi manusia melalui air dan makanan yang tercemar. Bakteri Salmonella dapat bertahan di dalam air selama berminggu-minggu, sehingga genangan air seperti saat terjadi banjir akan semakin meningkatkan risiko merebaknya demam tifoid. Gejala penyakit ini biasanya ditandai dengan terjadinya sakit kepala, demam, mual, diare, dan hilangnya nafsu makan. Oleh karenanya, kebersihan lingkungan dan kebersihan diri menjadi kunci sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit ini.
7. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Infeksi saluran pernapasan akut adalah penyakit yang terjadi karena infeksi yang menyerang saluran pernapasan seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Infeksi ini disebabkan oleh virus, bakteri atau organisme lain yang datang dari lingkungan yang tidak sehat. ISPA bisa dengan mudah ditularkan melalui air ludah, darah, udara, dan lainnya. Gejala yang terjadi biasanya hampir sama dengan flu pada umumnya, yaitu batuk dan demam yang dapat disertai sesak napas atau nyeri dada. Biasanya penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus dan antibiotik, namun perlu diwaspadai dan dicegah agar jangan sampai terkena penyakit ini.
Demikianlah beberapa penyakit yang perlu diwaspadai saat terjadi banjir. Semoga dengan lebih menjaga kesehatan diri dan kebersihan lingkungan akan menghindarkan kita dari penyakit-penyakit berbahaya di atas. Semoga bermanfaat. Sumber berasal dari berbagai referensi yang tersebar di internet.
Labels:
Kesehatan
Thanks for reading Waspadai Penyakit-Penyakit Yang Biasa Muncul Pasca Banjir. Please share...!
0 Komentar untuk "Waspadai Penyakit-Penyakit Yang Biasa Muncul Pasca Banjir"
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.