Memang sudah menjadi keharusan bagi seorang anak untuk patuh dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Meski begitu, bagi para orang tua juga mesti menerapkan pola asuh yang benar untuk membentuk karakter anak agar menjadi seperti yang diharapkan.
Sering kali ada anggapan di antara sebagian orang tua bahwa tugas mereka hanyalah merawat dan membesarkan anak termasuk membiayai pendidikan anak hingga perguruan tinggi jika mampu. Mereka menganggap bahwa pendidikan cukup hanya dilakukan di lingkungan sekolah sehingga pendidikan dalam keluarga justru sering kali diabaikan. Padahal hal terpenting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak justru sebetulnya diawali dari pendidikan di dalam lingkup keluarga.
Sering kali ada anggapan di antara sebagian orang tua bahwa tugas mereka hanyalah merawat dan membesarkan anak termasuk membiayai pendidikan anak hingga perguruan tinggi jika mampu. Mereka menganggap bahwa pendidikan cukup hanya dilakukan di lingkungan sekolah sehingga pendidikan dalam keluarga justru sering kali diabaikan. Padahal hal terpenting dalam membentuk karakter dan kepribadian anak justru sebetulnya diawali dari pendidikan di dalam lingkup keluarga.
Pendidikan anak dimulai dari didikan orang tua, sehingga perhatian dan peran orang tua bagi perkembangan anak juga harus diutamakan untuk bekal hidup sang anak nantinya. Sudah merupakan kewajiban bagi para orang tua untuk menciptakan lingkungan yang kondusif di dalam keluarga, sehingga sedapat mungkin orang tua harus bisa memancing anak untuk dapat mengeluarkan potensinya, kecerdasan dan rasa percaya dirinya.
Tidak hanya itu saja, orang tua juga mesti memahami tahap perkembangan anak serta kebutuhan pengembangan potensi kecerdasan anak dari setiap tahap yang dilalui. Artinya, orang tua tetap memiliki tanggung jawab utama terhadap masa depan anak-anak mereka, sedangkan sekolah hanya merupakan lembaga yang membantu proses tersebut. Intinya, peran aktif orang tua sangat diperlukan bagi keberhasilan anak-anak dalam hidupnya.
Tidak hanya itu saja, orang tua juga mesti memahami tahap perkembangan anak serta kebutuhan pengembangan potensi kecerdasan anak dari setiap tahap yang dilalui. Artinya, orang tua tetap memiliki tanggung jawab utama terhadap masa depan anak-anak mereka, sedangkan sekolah hanya merupakan lembaga yang membantu proses tersebut. Intinya, peran aktif orang tua sangat diperlukan bagi keberhasilan anak-anak dalam hidupnya.
ilustrasi via pixabay |
Orang tua merupakan suri tauladan serta sekolah pertama bagi anak-anaknya. Terlebih bagi para ibu, mereka adalah garda terdepan dalam pembentukan karakter, watak, dan kepribadian seorang anak. Bukan hanya ibu, peran seorang ayah juga cukup penting dalam kontribusinya membentuk kepribadian dan karakter anak.
Oleh karenanya, bagi para orang tua hendaknya sesibuk apapun harus memiliki atau menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Hal ini bisa diterapkan misalnya dengan makan malam bersama, menonton televisi bersama, atau pun sekedar mengobrol ringan sembari bersantai meluangkan waktu bercengkerama bersama anak-anak tercinta.
Oleh karenanya, bagi para orang tua hendaknya sesibuk apapun harus memiliki atau menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Hal ini bisa diterapkan misalnya dengan makan malam bersama, menonton televisi bersama, atau pun sekedar mengobrol ringan sembari bersantai meluangkan waktu bercengkerama bersama anak-anak tercinta.
Semua itu dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta dan perdamaian di dalam lingkungan keluarga, atau bahkan juga di lingkungan masyarakat. Selain daripada itu, para orang tua juga harus bisa menjadi suri tauladan bagi putra-putrinya dengan membekali mereka dengan ilmu agama dan menanamkan akhlak yang baik sejak dini.
Hal ini sangat penting karena keluarga haruslah mempunyai pondasi agama yang kuat sebagai proteksi terhadap hal-hal negatif seperti kekerasan yang berasal dari pihak tidak terduga. Sementara pendidikan akhlak menjadi hal mendasar yang berkontribusi besar dalam membentuk sikap, moral dan tingkah laku anak. Dengan pengetahuan agama yang cukup serta penanaman akhlak yang baik, sebuah keluarga akan dapat hidup dengan damai dan juga harmonis.
Hal ini sangat penting karena keluarga haruslah mempunyai pondasi agama yang kuat sebagai proteksi terhadap hal-hal negatif seperti kekerasan yang berasal dari pihak tidak terduga. Sementara pendidikan akhlak menjadi hal mendasar yang berkontribusi besar dalam membentuk sikap, moral dan tingkah laku anak. Dengan pengetahuan agama yang cukup serta penanaman akhlak yang baik, sebuah keluarga akan dapat hidup dengan damai dan juga harmonis.
Saat anak menginjak remaja, atau bahkan sudah "berumur", pada umumnya perhatian orang tua akan semakin memudar. Hal ini mungkin terjadi karena mereka menganggap anak sudah dapat hidup mandiri sehingga sudah tidak lagi membutuhkan perhatian atau bantuan mereka.
Anggapan orang tua yang seperti ini menurut saya tidaklah tepat. Seorang anak dikatakan sudah mandiri atau pun dewasa tidak bisa dipastikan berdasarkan umur. Usia tidak bisa menjamin seseorang dikatakan dewasa meskipun bisa jadi pada umumnya orang-orang sebayanya sudah menjadi dewasa. Bahkan seorang anak yang dikatakan sudah dewasa dan mandiri sekalipun adakalanya masih butuh akan dukungan dan masukan dari kedua orang tuanya.
Maka selagi anda para orang tua yang masih mampu, dukungan, bimbingan, kehadiran, dan perhatian anda masih sangat dibutuhkan terutama di kala anak-anak anda mendapat masalah yang tidak bisa mereka hadapi sendiri.
Anggapan orang tua yang seperti ini menurut saya tidaklah tepat. Seorang anak dikatakan sudah mandiri atau pun dewasa tidak bisa dipastikan berdasarkan umur. Usia tidak bisa menjamin seseorang dikatakan dewasa meskipun bisa jadi pada umumnya orang-orang sebayanya sudah menjadi dewasa. Bahkan seorang anak yang dikatakan sudah dewasa dan mandiri sekalipun adakalanya masih butuh akan dukungan dan masukan dari kedua orang tuanya.
Maka selagi anda para orang tua yang masih mampu, dukungan, bimbingan, kehadiran, dan perhatian anda masih sangat dibutuhkan terutama di kala anak-anak anda mendapat masalah yang tidak bisa mereka hadapi sendiri.
Saat anak mendapatkan kendala dalam hidupnya, tentu akan sangat baik apabila ia dapat mencurahkan dan mendapatkan masukkan, saran, dan nasehat dari orang tuanya sendiri ketimbang dari teman-temannya.
Jika orang tua senantiasa memberikan perhatiannya kepada putra-putrinya, sepatutnya berusaha melibatkan diri dalam hidup anak, misalnya dengan mendengarkan apa yang ingin ia bicarakan, memotivasi aktivitas sehari-harinya, dan membantu anak ketika ia sedang mendapatkan masalah dalam hidupnya, maka ketika sang anak mengetahui hal ini di masa depan nanti, ia akan siap pula untuk memberikan yang terbaik bagi kedua orang tuanya.
Ia akan siap untuk mendampingi dan memperhatikan kebutuhan masa senja orang tuanya seperti halnya orang tua telah melakukan semua itu kepadanya.
Jika orang tua senantiasa memberikan perhatiannya kepada putra-putrinya, sepatutnya berusaha melibatkan diri dalam hidup anak, misalnya dengan mendengarkan apa yang ingin ia bicarakan, memotivasi aktivitas sehari-harinya, dan membantu anak ketika ia sedang mendapatkan masalah dalam hidupnya, maka ketika sang anak mengetahui hal ini di masa depan nanti, ia akan siap pula untuk memberikan yang terbaik bagi kedua orang tuanya.
Ia akan siap untuk mendampingi dan memperhatikan kebutuhan masa senja orang tuanya seperti halnya orang tua telah melakukan semua itu kepadanya.
ilustrasi via pixabay |
Sejatinya, setiap anggota keluarga mesti mengerti akan perannya masing-masing. Untuk menciptakan kehangatan dan keharmonisan dalam keluarga, maka dibutuhkan komunikasi intens antar anggota keluarga yang terjalin baik. Orang tua dituntut lebih peka terhadap psikologis anak ketika sedang mengalami permasalahan dalam hidupnya.
Terlebih lagi, perlu diketahui pula bahwa meski terlahir dari rahim ibu yang sama, setiap anak memiliki watak dan karakter yang berbeda sehingga penanganan masalah pada masing-masing anak juga bisa berbeda. Pada saat-saat seperti inilah, bantuan, dukungan, serta saran dan masukan dari orang tua benar-benar sangat dibutuhkan oleh anak.
Terlebih lagi, perlu diketahui pula bahwa meski terlahir dari rahim ibu yang sama, setiap anak memiliki watak dan karakter yang berbeda sehingga penanganan masalah pada masing-masing anak juga bisa berbeda. Pada saat-saat seperti inilah, bantuan, dukungan, serta saran dan masukan dari orang tua benar-benar sangat dibutuhkan oleh anak.
Sebagai anak, selain mendapatkan pengayoman dari orang tua, mereka juga ingin dianggap sebagai teman dan diajak berdialog seputar kehidupan sehari-hari mereka. Orang tua juga tidak perlu over protective, karena pada kondisi tertentu mereka hanya perlu diawasi bukan dibatasi. Kebebasan juga perlu diberikan kepada mereka, salah satunya yaitu dengan memberikan kepercayaan kepada sang anak.
Dengan diberi kepercayaan, maka anak justru akan merasa nyaman dan dapat belajar menjadi semakin bijak dalam bertindak. Meski demikian, orang tua tetaplah dituntut untuk harus bisa menjadi tempat bersandar dan berbagi keluh kesah bagi putra-putrinya. Jika orang tua mampu menunjukkan kepada anak betapa mereka sangat mencintai dan menyayanginya, maka hal ini akan menciptakan suatu kebiasaan intim seumur hidup yang memberikan manfaat bagi orang tua.
Dengan diberi kepercayaan, maka anak justru akan merasa nyaman dan dapat belajar menjadi semakin bijak dalam bertindak. Meski demikian, orang tua tetaplah dituntut untuk harus bisa menjadi tempat bersandar dan berbagi keluh kesah bagi putra-putrinya. Jika orang tua mampu menunjukkan kepada anak betapa mereka sangat mencintai dan menyayanginya, maka hal ini akan menciptakan suatu kebiasaan intim seumur hidup yang memberikan manfaat bagi orang tua.
0 Komentar untuk "Pentingnya Peran Orang Tua dalam Hidup Anak"
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, silahkan berkomentar dengan sopan. Maaf, Komentar berisi Link Aktif, Promosi Produk Tertentu, J*di, P*rn*, Komentar berbau SARA dan Permusuhan, tidak akan dipublish.