Pulau Jawa merupakan pulau terpadat di Indonesia dimana lebih dari 60 persen populasi penduduk Indonesia berada atau bermukim di pulau Jawa. Selama ini, kita mungkin lebih familier menyebut masyarakat penduduk pulau Jawa sebagai suku Jawa dan Suku Sunda (di bagian barat) yang memang mendominasi di pulau ini. Namun tahukah anda bahwa selain kedua suku tersebut, masih ada beberapa suku lain yang mendiami pulau Jawa dari ujung barat hingga ujung timur pulau ini. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut informasinya untuk anda.
1. Suku Jawa
via tribunnews.com |
Mayoritas penduduk pulau Jawa memang didominasi oleh suku Jawa, terutama di wilayah Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, dan Provinsi Jawa Timur. Meski begitu, seiring penyebarannya keberadaan suku Jawa juga banyak dijumpai di wilayah luar pulau Jawa seperti pulau Sumatra, Kalimantan, dan bahkan negara lain seperti Suriname, Belanda, Malaysia, Kaledonia Baru, dan sebagainya. Suku Jawa terkenal akan kehalusan pribadi dan tutur katanya sehingga adab sopan-santun begitu dijaga bagi masyarakat Jawa. Selain itu, orang jawa juga dikenal akan kesederhanaan dan keramahannya sehingga mudah diterima di mana pun berada.
2. Suku Sunda
via tahukau.com |
Selain suku Jawa, masyarakat Sunda (Urang sunda) yang banyak mendiami wilayah bagian barat Pulau Jawa juga dikenal memiliki sifat ramah, sopan dan bersahaja, meski bahasa dan budaya milik mereka berbeda dengan Suku Jawa. Suku etnis Sunda merupakan suku terbesar kedua di pulau Jawa yang sebagian besar berdomisili di tanah Tatar Pasundan meliputi wilayah Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan wilayah Jawa Tengah bagian barat (Banyumasan). Suku Sunda juga memiliki sub-etnis lain yakni suku Baduy atau Urang Kanekes (Baduy Luar dan Baduy Dalam) yang mendiami wilayah Kabupaten Lebak, Banten.
3. Suku Betawi
via egindo.co |
Beberapa kalangan menyebutkan bahwa Suku Betawi merupakan suku atau etnis hasil perkawinan silang antar lain etnis yang telah lama hidup di wilayah Jakarta seperti suku Jawa, Melayu, Sunda, Arab, Tionghoa, Bugis dan Makassar. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Lance Castles juga mengungkapkan bahwa etnis Betawi secara biologis merupakan kaum berdarah campuran atau keturunan campuran dari berbagai suku bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia (Jakarta) pada masa lalu. Suku Betawi memiliki ciri khas lewat dialek uniknya, tradisi, kesenian, dan sebagainya.
4. Suku Samin
via kompasiana.com |
Masyarakat Suku Samin adalah keturunan dari para pengikut Samin Surosentiko, pencetus ajaran Samin atau disebut juga Pergerakan Samin atau Saminisme. Suku Samin banyak berdomisili di kawasan Blora, Jawa Tengah dan Bojonegoro, Jawa Timur, atau tinggal di kawasan pegunungan Kendeng di perbatasan kedua wilayah provinsi tersebut. Suku samin juga biasa dikenal dengan istilah sedulur sikep, yaitu kelompok masyarakat yang berusaha menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Samin. Orang luar Samin sering menganggap mereka sebagai kelompok yang lugu dan polos sehingga acap kali menjadi bahan lelucon terutama di kalangan masyarakat Bojonegoro.
5. Suku Osing
via banyuwangiwisata.com |
Suku Osing atau juga disebut Laros Osing diyakini sebagai penduduk asli Banyuwangi yang telah mendiami wilayah ini sejak ratusan tahun lalu. Mereka juga kadang kala dipanggil dengan sebutan Wong Blambangan, mengacu pada Kerajaan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di pulau Jawa yang berpusat di wilayah Banyuwangi (sekarang) atau ujung paling timur pulau Jawa. Dalam kesehariannya, masyarakat suku Osing bertutur kata menggunakan bahasa Osing yang merupakan turunan langsung dari bahasa Jawa Kuno dan mendapat pengaruh dari bahasa Bali. Meski masih memiliki kekerabatan dengan suku Jawa, suku Osing memiliki adat istiadat dan budaya berbeda dengan masyarakat Jawa.
6. Suku Tengger
via goodnewsfromindonesia.id |
Suku Tengger/ wong Tengger atau wong Brama adalah masyarakat yang mendiami dataran tinggi sekitar kawasan pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, atau masuk wilayah Kabupaten Malang, Lumajang, Pasuruan dan Probolinggo. Sebuah cerita rakyat mengatakan bahwa sebutan Tengger konon berasal dari gabungan nama leluhur suku Tengger, yakni Rara Anteng dan Jaka Seger. Suku Tengger memiliki kepercayaan, bahasa, serta kebudayaan yang unik dan kontras dengan masyarakat Jawa lainnya. Selain itu, suku Tengger juga terkenal akan salah satu upacara adatnya yang disebut Yadnya Kasada. Upacara ini biasa dilaksanakan pada tanggal 14 bulan Kasadha.
7. Suku Madura
via focusmadura.com |
Suku Madura adalah masyarakat yang berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Mereka juga banyak dijumpai di bagian timur Jawa Timur atau biasa disebut wilayah Tapal Kuda, dari Pasuruan sampai utara Banyuwangi. Suku Madura dikenal sebagai suku yang gemar berpetualang sehingga tidak heran mereka banyak dijumpai di mana-mana dengan beragam profesinya. Masyarakat Madura juga dikenal memiliki bahasa dengan logat yang unik dan khas yakni pengulangan kata yang diambil dari suku kata terakhir sebelum diucapkan kembali. Selain itu, salah satu budaya paling terkenal dari Madura adalah Karapan Sapi dimana biasa diadakan setiap tahunnya antara bulan Agustus hingga November.
8. Suku Bawean
via boombastis.com |
Dikutip dari wikipedia, Suku Bawean atau juga disebut Boyan atau Babian adalah suku yang terbentuk dari percampuran antara orang bugis, makassar, banjar, madura dan jawa selama ratusan tahun lalu di pulau Bawean. Meski letak pulaunya sebenarnya terpisah dari pulau Jawa, secara administratif pulau Bawean masuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Gresik (di sebelah utaranya). Suku Bawean juga dikenal gemar berpetualang sebagaimana suku Madura. Banyak di antara mereka yang merantau ke wilayah Malaka sejak ratusan tahun silam. Karena keragamannya, suku Bawean juga memiliki bahasa dan tradisi unik yang berbeda dengan suku lainnya.
Itulah suku-suku yang mendiami wilayah di pulau Jawa dengan segala ciri khas dan keunikannya. Semoga dapat menambah pengetahuan kita akan keragaman negeri ini yang tiada duanya. Semoga bermanfaat.
Labels:
Info & Sains
Thanks for reading Mengenal Suku-Suku Yang Mendiami Pulau Jawa. Please share...!