Touring Kebumen-Pangandaran-Cidaun-Ciwidey-Bandung

Touring Kebumen-Pangandaran-Cidaun-Ciwidey-Bandung


Beberapa waktu yang lalu, saya dan paman saya Mulyo Wiarto melakukan perjalanan jauh menyusuri sebagian wilayah Jawa Tengah - Jawa Barat menggunakan sepeda motor. Pada awalnya kami berniat berangkat pada pagi hari, namun karena di tempat kami hujan deras maka akhirnya kami urungkan menunggu hujan reda. 

Menjelang siang, hujan mulai berhenti, kami pun memutuskan untuk berangkat memulai perjalanan kami. Sekitar pukul 11 siang kami berangkat berboncengan menggunakan sepeda motor dari rumah kami di Kebumen, Jawa Tengah. Dalam perjalanan kami juga sempat singgah di Gunung Srandil (Adipala, Cilacap) untuk berziarah ke makam Syekh Makhfud dan shalat dhuhur. 

Dari gunung Srandil perjalanan kami lanjutkan dan kembali berhenti di Kesugihan, Cilacap. Di sana kami berziarah ke makam Simbah Badawi Hanafi, Romo Kyai Mustholih, dan Romo Chasbullah Badawi sekeluarga. Beliau-beliau ini adalah pengasuh PonPes Al Ihya Ulumaddin Kesugihan Cilacap, dimana saya pernah mondok disana. Setelah berziarah di Kesugihan, perjalanan berlanjut menuju arah Pengandaran. Sampai wilayah Pengandaran kami mengambil rute melewati jalur selatan jawa barat. 

Saya tidak begitu faham dengan daerah-daerah yang kami lalui di jalur ini. Ada Cijulang, Cipatujah dan tempat lain yang baru pertama kali saya melewatinya. Jalanan aspal di jalur ini masih bagus dan jarang ada yang rusak sehingga nyaman buat perjalanan. Hanya saja jalur ini sangat sepi sehingga kadang timbul perasaan was-was ketika melewati hutan yang gelap dan sepi tanpa ada pemukiman. 

Selain melewati hutan, dalam perjalanan ini kami juga sesekali melewati jalanan di pinggir pantai pesisir selatan. Kami juga jarang sekali menjumpai kendaraan sepeda motor yang melintasi jalan ini, hanya kendaraan-kendaraan besar seperti truk yang agak sering kami jumpai. Dalam guyuran rintik hujan, akhirnya kami sampai wilayah Cidaun, Cianjur pada pukul 11 malam.

Ponpes di Cidaun

Di Cidaun kami silaturahim dan bermalam di pondok pesantren milik keluarga alm Bpk. Suparman dan Ibu Satinem. Pagi harinya, kami sempatkan keliling bangunan pondok dan jalan-jalan pagi sembari menikmati indahnya pemandangan alam. Dari jalanan depan pondok pesantren ini, kami juga bisa melihat indahnya pantai selatan dari kejauhan. 

Setelah beramah tamah dengan keluarga besar pondok, pukul 9 pagi, masih dalam guyuran hujan, perjalanan kami lanjutkan kembali ke utara menyusuri rute Cidaun-Ciwidey-Soreang-Bandung. Jalur ini kabarnya jalur baru sehingga masih jarang yang melintas. Rute jalur ini jalanan tidak begitu lebar dan ada yang belum beraspal sehingga kami mesti waspada. Kami juga sering menjumpai tikungan yang tajam sehingga kadang mobil dari lawan arah tidak kelihatan. 

Meskipun begitu, dalam perjalanan berkelok-kelok menyusuri bukit menuju kota Bandung ini, kami banyak disuguhi pemandangan alam yang indah menawan seperti hijaunya perbukitan, tebing-tebing tinggi dan curug-curug atau air terjun di tepi jalan yang banyak dijumpai di jalur ini. 

Semakin tinggi berjalan kami juga sempat menembus kabut yang semakin tebal disertai rintik hujan yang turun. Setelah melewati areal perkebunan teh yang hijau, jalur mulai agak menurun hingga kami sampai di wilayah Ciwidey, berlanjut Soreang dan akhirnya sampai di Bandung pada pukul 12 siang.

Di Bandung, kami bersilaturahim ke rumah saudara dan menginap semalam di sana. Setelah rasa capek lelah hilang, pagi harinya kamipun kembali pulang ke kampung halaman dan sempat singgah di Ciamis, Purbalingga, hingga akhirnya sampai kembali di kota Kebumen tercinta. 

Banyak pengalaman yang kami dapat dari perjalanan ini. Dari perjalanan yang selalu diiringi guyuran hujan hingga tubuh menggigil di perjalanan karena kedinginan, alhamdulillah perjalanan lancar tanpa ada hambatan sampai bisa kembali ke rumah. Hanya sayangnya, selain gambar Ponpes di Cidaun, kami tidak punya gambar lain sebagai dokumentasi perjalanan kami.

Curug di pinggir jalan
gambar via http://cidaun-ciwidey.blogspot.com/2016/03/menikmati-perjalanan-rute-bandung.html

Pemandangan alam 1
gambar via http://cidaun-ciwidey.blogspot.com/2016/03/menikmati-perjalanan-rute-bandung.html
Pemandangan alam 2
gambar via http://cidaun-ciwidey.blogspot.com/2016/03/menikmati-perjalanan-rute-bandung.html

Selengkapnya
Arti hidup versi The Amazing World of Gumball

Arti hidup versi The Amazing World of Gumball

Poster The Amazing World of Gumball

Meskipun sudah bukan anak-anak lagi, saya kadang masih suka menonton film kartun. Kelucuan dan kekonyolannya bagi saya bisa sedikit meredakan stres yang melanda. Ada banyak film kartun yang biasanya tayang di tv, namun baru-baru ini di salah satu stasiun tv saya menemukan kartun yang tidak hanya lucu tapi banyak pesan yang terkandung dalam ceritanya. Film kartun yang saya maksud adalah the Amazing World of Gumball. 

Film kartun ini sebenarnya seperti kartun pada umumnya. Namun yang berbeda dalam kartun ini adalah karakter tokoh dalam filmnya yang campur aduk, ada karakter hewan, tumbuhan bahkan karakter-karakter aneh seperti peralatan, benda, dan alat perkakas yang hidup dan dapat berbicara. Selain itu, yang saya sukai dari kartun ini adalah kelucuan dan kekonyolan yang kadang bermakna sindiran bagi kita dalam berperilaku sehari-hari di dalam kehidupan. Kadang memang kita perlu memahami lebih dalam kalimat-kalimat yang ada dalam dialog di film kartun ini, meski sebenarnya banyak juga yang cukup mudah untuk dipahami. 

Dalam salah satu episode yang saya tonton baru-baru ini, ada hal yang membuat saya tertarik untuk membagikannya dalam blog ini. Di episode yang berjudul the question, karakter utama kartun ini yakni Gumball dan saudara anehnya Darwin, mencoba mencari tahu apa sebenarnya arti dari hidup. Dalam pencariannya akan arti hidup, mereka mendapat bermacam-macam jawaban dari karakter-karakter yang berbeda, yaitu:


1. Dari Lary (kadang bekerja di toko pizza, dvd, komputer dll), mereka dapat jawaban bahwa: 

Hidup adalah bekerja. Hal yang penting dalam hidup adalah untuk menjadi orang yang berguna dengan bekerja. Menurutnya, hidup itu dimulai dari bangun tidur, mandi, pergi bekerja, pulang, sampai kembali tidur lagi, dan begitu seterusnya berulang-ulang. Intinya hidup adalah menjadi berguna dengan menjalani rutinitas sehari-hari yang mesti dikerjakan, meski kadang itu membosankan.

2. Dari teman mereka Alan si Balon, mereka dapat jawaban bahwa:

Hidup adalah berbuat baik pada orang lain. Karena, jika kita mau membantu orang, maka suatu hari orang itu juga akan berbuat baik pada yang lain. Dan dunia pun akan menjadi tempat yang lebih baik. Intinya mungkin hidup adalah untuk menebar kebaikan kepada sesama, sehingga nantinya kehidupan akan berjalan dalam harmoni, damai dan penuh kasih sayang.

3. Dari ibu mereka Nichole, mereka dapat jawaban bahwa:

Hidup adalah untuk hancurkan musuhmu, lihat mereka digiring didepanmu dan dengar keluhan mereka. Mungkin maksudnya bahwa hidup harus mencari musuh, lawan atau mungkin tepatnya kompetitor, untuk dihancurkan, atau tepatnya dikalahkan. Dengan memenangkan pertarungan, lawan pasti akan bertekuk lutut pada kita. Maka pada akhirnya kita pun akan menguasai dan mendominasi segalanya sesuai dengan kehendak kita.

4. Dari ayah mereka Richard, bagi dia, arti hidup adalah:

Mengabdikan hidup pada kegemaran rasa. Merasakan kepuasan dan kenikmatan total adalah bentuk tertinggi eksistensi. Artinya mungkin bahwa keberadaan hidup kita di dunia ini adalah untuk dinikmati. Intinya, mumpung kita diberi kehidupan, maka nikmatilah hidup dengan sepuas-puasnya.

5. Dari saudara mereka yang paling kecil, Anais (si jenius), dia menjawab bahwa:

Untuk mengerti apa arti hidup, kau harus memperbaiki diri dengan belajar sebanyak mungkin yang kau bisa. Mungkin maksudnya kita harus selalu belajar dan belajar tanpa henti untuk mengetahui arti dari hidup. Ketika awalnya kita tidak tahu dan salah dalam memahami sesuatu, maka kita harus memperbaikinya dengan terus belajar sehingga kita menjadi tahu dan paham betul yang sebenarnya. Bahkan bukan hanya pertanyaan tentang arti hidup, tapi semua hal atau pertanyaan apapun dapat diketahui jawaban, arti dan maknanya jika kita selalu haus untuk belajar dan mencari tahu kebenarannya.

6. Dari makhluk-makhluk di hutan bumi pertiwi (alam), mereka mendapat jawaban bahwa:

Arti dari hidup adalah punya aturan. Itu masuk akal walau terlihat kejam. Ketika aturan tak bisa dikalahkan, yang artinya hidup adalah memakan atau dimakan. Mungkin maksudnya bahwa sebenarnya hidup adalah tentang bagaimana kita harus selalu mengikuti aturan yang ada, meski kadang hal itu serasa paksaan yang sebenarnya justru untuk kebaikan kita. Ketika aturan ini justru diabaikan atau dilanggar, maka yang terjadi kemudian adalah memakan atau dimakan. Ini seperti yang terjadi di dalam hukum rimba, hidup tanpa aturan, dimana yang kuat dan berkuasa akan memakan dan menindas yang lemah, sedangkan yang lemah tidak berdaya untuk berbuat apa-apa.

7. Dari arwah seseorang yang bangkit dari kubur, sebagai orang yang pernah hidup, dia memberi jawaban bahwa arti hidup adalah:

Kau harus jalani hidup dengan sepenuhnya. Artinya mungkin bahwa kita harus menjalani hidup ini dengan sungguh-sungguh, untuk melakukan sesuatu yang benar-benar bermakna sebelum kita menyesalinya di kemudian hari. Dengan menggunakan waktu semasa hidup dengan sebaik-baiknya, hidup kita, meskipun singkat, akan lebih berarti daripada kita sia-siakan hidup dengan sesuatu yang tidak berguna dan membosankan. Intinya adalah isilah hidup ini dengan sesuatu yang berarti.

8. Dari guru olahraga di sekolah, mereka diberi tahu bahwa:

Arti hidup adalah menemukan dirimu, untuk itu kau harus berjalan melalui gurun terpanas, menyeberangi lautan terganas, mendaki gunung tertinggi, saat sudah di puncak kau akan tahu dan temukan dirimu. Mungkin maksudnya bahwa kita hidup intinya adalah untuk menemukan identitas pribadi diri kita sendiri, atau mengenali jati diri kita sepenuhnya. Untuk menemukan dan mengenali jati diri, kita harus menghadapi dan mengarungi semua cobaan dan rintangan yang ada di depan jalan hidup kita. Sehingga dengan usaha tanpa kenal lelah itu, pada akhirnya kita akan temukan apa sejatinya diri kita dan siapa diri kita sepenuhnya.

9. Dari planet-planet di alam semesta yang mendengar pertanyaan mereka, planet-planet memberikan jawaban kosmik yaitu:

Arti hidup intinya adalah bahwa hidup kita di dunia atau di bumi ini dengan segala problemanya, tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan apa yang terlingkup di alam semesta. Keberadaan kita yang sangatlah kecil adalah ibarat sebuah bintik kecil yang tidak berguna di hadapan alam semesta yang sangatlah luas. Mungkin maksudnya adalah ada hal-hal besar yang mesti kita tahu keberadaannya dibanding mengurusi kehidupan kita yang kecil. Artinya kita harus ingat bahwa pada akhirnya kita mesti sadar bahwa ada eksistensi maha besar tak terkira melebihi segalanya di alam semesta ini yang mesti kita percayai dan imani keberadaannya. Dengan demikian, kita akan selalu ingat untuk menjalani hidup dengan senantiasa mengabdikan diri kepada yang Maha Besar tersebut.

10. Terakhir dari Suzy, teman mereka yang bentuknya aneh, dia mengatakan:

Hidup itu bukan tentang tujuan, tapi tentang perjalanan dan berteman ketika sedang melakukannya. Pencarian arti sebenarnya adalah hal yang paling utama yang memberi hidup kita arti. Jadi arti paling sejati dalam hidup itu menemukan caramu sendiri untuk menikmatinya. Mungkin maksudnya adalah bahwa arti hidup itu tergantung bagaimana diri kita untuk menemukan cara dalam menjalani dan menikmati hidup. Artinya kita harus berproses dalam menjalani hidup tanpa paksaan dari orang lain. Dengan berproses dan juga berteman dengan orang lain, kita akan dapat mengarungi hidup seperti yang kita kehendaki sesuai dengan pemahaman kita dalam memaknai arti dari hidup.


Selengkapnya
Mata Timbilen dan Cara mengatasinya

Mata Timbilen dan Cara mengatasinya

Mata sakit timbilen

Beberapa hari yang lalu, saya terkena penyakit mata. Mata terasa berat, muncul benjolan seperti bisul yang kemerahan di kelopak mata dan mata selalu mengeluarkan air. Setelah beberapa hari benjolan itu pecah dengan sendirinya dan keluar nanah dari dalam kelopak mata. Setelah kempes, mata pun tidak butuh lama untuk normal kembali. Di daerah saya penyakit ini biasa disebut timbilen.

Sebenarnya penyakit ini biasa kita alami dan pada umumnya tidak begitu berbahaya karena bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi meskipun begitu, rasa nyeri saat mata timbilen terasa begitu mengganggu saat kita beraktifitas. Terkadang rasa risih dan gatal dimata juga membuat kita ingin menguceknya. Apa sebenarnya penyakit timbilen ini dan bagaimana cara mengatasi dan mengobatinya?

Banyak yang beranggapan bahwa mata timbilen terjadi karena kita sering mengintip orang lain, saya sendiri tidak percaya dengan anggapan ini. Kalau saya sendiri awalnya beranggapan bahwa mata timbilen terjadi karena mata dikencingi kecoa saat tidur. Anggapan saya ini bahkan saya yakini karena biasanya saya merasa mata agak merah terkena timbilen saat saya bangun tidur. Namun ternyata anggapan saya pun salah. 

Menurut medis, mata timbilen terjadi karena adanya infeksi pada kelenjar di kelopak mata. Mata timbilen dalam medis disebut dengan istilah hordeolum. Hordeolum merupakan salah satu jenis infeksi pada kelenjar di kelopak mata. Infeksi ini ditandai dengan adanya benjolan merah mirip jerawat, yang menimbulkan rasa sakit. 

Ada dua jenis hordeolum, yakni hordeoulum internal (infeksi yang terjadi di dalam garis bulu mata) dan hordeolum eksternal (infeksi di luar garis bulu mata). Artinya, mata timbilen bisa terjadi di dalam dan di luar kelopak mata karena infeksi yang terjadi. Kebetulan mata saya kemaren termasuk infeksi yang di dalam kelopak mata, jadi saya begitu merasakan betapa risihnya suasana saat mata saya timbilen, terlebih mata juga sangat pegal dan sakit saat dalam posisi menunduk. 

Gejala Mata Timbilen


Mata timbilen biasanya muncul secara bertahap dalam beberapa hari. Pada awalnya mata tiba-tiba terasa tidak nyaman, seperti ada yang mengganjal atau kelilipan sesuatu. Setelah itu kemudian muncul benjolan kecil berwarna kemerahan mirip jerawat pada kelopak mata. Benjolan ini berisi nanah dan akan membengkak dalam beberapa hari. 

Ketika benjolan ini telah muncul, biasanya mata akan terasa berair, sedikit sakit dan gatal, sehingga kita akan tergoda untuk mengucek mata dengan tangan. Hal ini tentu sangat menganggu karena mata akan tidak nyaman, terutama saat berkedip. Pada beberapa kasus, mata timbilen juga kadang bisa membuat mata lebih sensitif terhadap cahaya.

Penyebab Mata Timbilen


Penyebab dari mata timbilen adalah tersumbatnya kelenjar minyak yang berada di sekitar kelopak mata. Kelenjar ini berfungsi untuk mengeluarkan minyak, sehingga terjadinya penyumbatan membuat fungsinya menjadi terhambat. Kelenjar minyak bisa tersumbat oleh sel kulit mati, kotoran, dan kelebihan minyak. Namun pada umumnya penyumbatan kelenjar minyak ini disebabkan oleh bakteri stafilokokus (staphylococcus aureus). Bakteri ini juga dapat memicu infeksi pada akar bulu mata dan kelenjar keringat.

Masuknya bakteri ke dalam kelenjar minyak bisa disebabkan oleh kebersihan mata yang tidak dijaga, penyakit yang membuat kelopak mata meradang, atau kondisi lingkungan. Bakteri ini sebenarnya ada di kulit dan menetap tanpa menimbulkan masalah. Namun, saat bakteri ini masuk ke membran lendir atau kelenjar di kelopak mata, akan menyebabkan terbentuknya nanah. Mengucek mata dengan tangan kotor juga berisiko mentransfer bakteri yang tidak terlihat ke dalam kelopak mata. Inilah yang menyebabkan terjadinya mata timbilen.

Cara Mengatasi Mata Timbilen


Pada umumnya, mata timbilen akan sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu 1-2 minggu. Timbilen akan sembuh setelah benjolan pecah dan mengeluarkan nanah. Meski demikian, kita harus menunggu benjolan pecah secara alami, jangan pernah memencet atau memecahkan benjolan dengan tangan, karena hal ini dapat memicu penyebaran infeksi.

Namun, jika kita merasa sangat risih dan aktivitas menjadi terganggu karena mata timbilen, kita bisa mencoba langkah-langkah berikut untuk mengurangi rasa sakit serta mempercepat proses penyembuhan mata timbilen. 

1. Kompres dengan air hangat


Kita bisa memberikan kompres dengan kain lembut yang sudah direndam di air hangat pada bagian mata yang bengkak, sebanyak 4-6 kali sehari selama beberapa menit. Hal ini membantu mengurangi penyumbatan di kelenjar minyak, sehingga mempercepat proses penyembuhan. Kompres hangat juga bisa membantu mengeluarkan nanah pada bintitan secara alamiah sehingga infeksinya tidak menyebar.

2. Kompres dengan kantong teh celup


Selain kompres air hangat, bisa juga dengan kompres teh. Teh hijau atau teh kamomil memiliki fungsi antibakteri yang dapat meredakan infeksi sehingga bisa untuk menangani mata timbilen. Caranya yaitu dengan rendam kantong teh celup dalam air panas selama kira-kira tiga menit. Angkat kantong teh celup, tunggu sampai hangat dan biarkan air menetes dulu sehingga tidak akan terlalu membasahi mata. Kompres pada mata selama kira-kira 15 menit dan ulangi kompres ini selama beberapa kali sehari.

3. Menggunakan lidah buaya


Lidah buaya kaya akan kandungan mineral, vitamin, enzim, dan berbagai senyawa lain yang berguna sebagai analgesik atau pereda nyeri, antibakteri, dan antivirus. Caranya yaitu siapkan daun lidah buaya dan belah untuk mengambil getah atau lendirnya dengan cotton bud. Kemudian oleskan getah lidah buaya tersebut pada timbilen yang muncul di kelopak mata. Kita bisa mengoleskannya selama beberapa kali dalam sehari hingga infeksi berkurang atau hilang.

4. Daun ketumbar


Daun ketumbar ternyata ampuh untuk meredakan infeksi dan pembengkakan. Daun ketumbar juga berkhasiat sebagai anti peradangan, antibakteri, antijamur, dan antivirus sehingga mata timbilen yang disebabkan oleh kotoran dan bakteri akan hilang lebih cepat. Cara membersihkan mata yang timbilen dengan daun ketumbar yaitu, rebus sejumput atau satu sendok teh daun ketumbar dengan setengah cangkir air. Kemudian tiriskan dan tunggu hingga agak dingin. Setelah itu, usapkan daun ketumbar pada mata yang timbilen. Untuk menyembuhkan mata lebih cepat, kita juga bisa langsung meminum air rebusan daun ketumbar tersebut.

5. Air garam


Garam memiliki kandungan magnesium yang ampuh membunuh bakteri dan mengurangi rasa sakit akibat infeksi pada mata timbilen. Untuk memanfaatkan garam sebagai antiseptik alami, larutkan garam dalam air hangat dan aduk hingga rata. Lalu celupkan kain lembut atau kapas pada larutan air garam tersebut dan letakkan pada mata yang bintitan seperti kompres. Diamkan selama 15 sampai 20 menit dan ulangi sampai timbilen mereda.

Bila timbilen tidak kunjung sembuh, bahkan hingga 1 bulan lamanya, atau kondisinya semakin parah, segeralah temui dokter untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Biasanya dokter akan memberikan antibiotik untuk mengobatinya. 

Apakah Mata Timbilen Bisa Menular? 


Perlu diketahui bahwa mata timbilen sebenarnya tidak bisa menular secara langsung, apalagi hanya lewat tatapan. Bakteri stafilokokus tidak dapat berpindah dari satu orang ke orang lain dengan mudah. Namun mata timbilen bisa menyerang orang lain jika ada perantara bagi bakteri untuk bisa berpindah dan menginfeksi mata orang lain.

Biasanya, rasa gatal akibat mata timbilen sering membuat kita tidak tahan untuk mengucek mata. Tanpa disadari, kebiasaan buruk tersebut juga membuka jalan bagi bakteri untuk berpindah ke tangan. Walaupun jarang terjadi, orang lain dapat berisiko ketularan mata timbilen jika bersalaman dengan penderitanya yang baru saja menyentuh atau mengucek matanya yang terinfeksi. Terlebih, orang tersebut juga reflek menyentuh mata setelahnya.

Oleh karenanya, kita disarankan untuk rajin mencuci tangan setelah bersalaman dengan orang lain. Karena tangan adalah salah satu media penularan penyakit yang paling umum dan paling cepat terjadi. Karena itu pula, kita disarankan untuk selalu jaga kebersihan tangan kita dan jangan mengucek mata sembarangan agar tidak terjadi mata timbilen. 

Pencegahan


1. Mata adalah organ tubuh yang sangat sensitif, maka jangan sekali-kali menyentuh mata dengan tangan secara langsung, apalagi menguceknya. Jika mata terasa gatal, sebaiknya gunakan tisu atau sapu tangan bersih yang lebih aman.

2. Lindungi mata dengan senantiasa mencuci tangan sebelum menyentuh mata, atau pakai kacamata pelindung saat membersihkan ruangan atau sesuatu yang berdebu agar mata terhindar dari kotoran. 

3. Jika memakai lensa kontak, cuci dan sterilkan sebelum digunakan. Pastikan tidak lupa cuci tangan sebelum memasangnya.

4. Jika menggunakan kosmetik, hindari kosmetik yang kadaluwarsa, bersihkan dandanan pada mata sebelum tidur, dan buanglah kosmetik untuk mata yang pernah digunakan sebelum dan sewaktu mengidap timbilen. Segera tangani infeksi atau inflamasi pada kelopak mata dengan seksama.


Sumber referensi dari sini, sinisini, dan sini

Selengkapnya
Manfaat Berolah Raga

Manfaat Berolah Raga

Manfaat Berolah Raga

Siapa pun tahu kalau berolah raga membuat tubuh menjadi sehat. Namun sering kali kita malas untuk menjalankannya. Olah raga merupakan suatu gerakan olah tubuh yang dapat memberikan efek pada tubuh secara keseluruhan. Dengan berolah raga, kita akan membantu terangsangnya otot-otot dan bagian tubuh lainnya untuk bergerak. Tidak hanya otot-otot saja yang terlatih, sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh juga menjadi lancar, sehingga metabolisme tubuh menjadi optimal. Hasilnya tubuh pun akan menjadi  terasa segar dan otak sebagai pusat saraf akan bekerja lebih baik.

Mengingat pentingnya berolah raga, Pemerintah Amerika Serikat pernah menyarankan warganya untuk meluangkan waktu selama 150 menit dalam seminggu untuk berolah raga. Studi menunjukan bahwa mereka yang berolah raga selama 150 menit dalam seminggu memiliki resiko 14% lebih rendah terkena penyakit jantung koroner dibandingkan mereka yang tidak melakukannya. Sementara pada mereka yang menghabiskan waktu berolah raga selama 300 menit dalam seminggu memiliki resiko 20% lebih rendah terkena penyakit jantung koroner dibandingkan dengan mereka yang tidak berolah raga. Berbagai studi juga telah menunjukan banyak manfaat yang lain dari berolah raga.

Olah raga, apapun bentuknya, senam, lari, renang dan sebagainya, jika dilakukan dengan teratur, juga akan meningkatkan fungsi hormon-hormon dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit yang disebabkan infeksi dan penyakit degeneratif. Olah raga yang dilakukan secara teratur juga dapat meningkatkan hormon-hormon baik dalam tubuh seperti adrenalin, serotonin, dopanin dan endorfin. Hormon-hormon tersebut berperan besar dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Olah raga yang teratur dipercaya dapat membakar kolesterol jahat (LDL) dan trigliseride, meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), mencegah timbulnya penyakit diabetes type 2, osteoporosis dan kangker.

Bukan hanya itu saja, manfaat lain berolah raga juga dapat membantu kita dalam mengatasi emosi dan mengurangi kegelisahan, sehingga dapat mengurangi stres yang melanda. Sebuah penelitian juga mengatakan bahwa olah raga dapat menjadi alat potensial untuk mengatasi gejala kecemasan. Dalam penelitian tersebut juga dikatakan bahwa partisipan yang rutin berolah raga memiliki indeks kecemasan lebih rendah dibandingkan dengan orang yang tidak pernah berolah raga. Olah raga juga terbukti banyak menstimulasi berbagai unsur kimiawi di otak yang memperbaiki suasana hati, mencegah depresi dan memberi perasaan lebih bahagia.

Berolah raga sangat dianjurkan bagi siapapun juga. Tua muda bahkan anak-anak hendaknya selalu dibiasakan untuk berolah raga sejak dini. Karena seiring bertambahnya usia, kemampuan fisik, daya tahan tubuh, pikiran dan emosi manusia juga akan mengalami kemunduran. Oleh karenanya, dengan berolah raga, diharapkan dapat mengurangi laju kemunduran tiga hal tersebut. Tentunya disamping berolah raga, kita juga harus mengolah ruhani atau spiritual kita, agar kita dapat menjalani hidup secara utuh dan seimbang.



Dikutip dari majalah BussinesReview, Februari 2012
Selengkapnya
Berubah dan Perubahan Zaman

Berubah dan Perubahan Zaman

Berubah dan Perubahan Zaman

Tahun telah berganti. Kini kita telah memasuki tahun 2019. Pergantian atau perubahan masa adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari. Begitu pula dengan perubahan kondisi lingkungan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Mereka yang tidak mengikuti perubahan akan tertinggal, atau ditinggalkan. Mereka yang sekedar mengikuti perubahan akan tetap bertahan pada level yang sama. Tetapi mereka yang bisa mengikuti perubahan dan membuat nilai tambah di dalamnya, merekalah yang akan mengatur perubahan itu.

Pada masa lalu, sekitar tahun 90 an hingga awal tahun 2000 an, orang yang memiliki handphone atau ponsel masih sangatlah langka, hanya orang berkantong tebal yang mampu memilikinya. Bertahun-tahun kemudian orang biasa mulai memilikinya. Tapi hari ini, handphone, yang kian hari kian canggih, menjadi barang biasa bagi kebanyakan orang. Mulai dari direktur, office boy, pedagang kaki lima, hingga murid sekolah dasar bisa memilikinya dengan mudah.

Di sisi yang lain, lihatlah perkembangan pager. Di awal tahun 90 an, pager demikian bagus perkembangannya, bahkan sampai ada lagunya. Sudah menjadi semacam kewajiban bagi para eksekutif pada masa itu untuk memilikinya. Tapi hari ini sudah jarang sekali terdengar kabar beritanya. Mungkin sudah tidak ada lagi pemakainya. 

Dari dua gambaran di atas, kita bisa mengamati bagaimana sebuah produk yang tadinya luar biasa laris menjadi turun sedemikian drastisnya, bahkan sampai menghilang di pasaran, namun di sisi lain ada jenis produk yang tadinya sangat langka, kini menjadi barang yang umum dan laris di pasaran. Hanya satu kata yang bisa menjelaskan kondisi tersebut, yaitu perubahan. Setiap saat kondisi lingkungan akan berubah. Bagi mereka yang tidak mampu mengikuti perubahan tersebut, lama kelamaan akan tertinggal atau ditinggalkan. 

Pada masa mendatang, diperkirakan mungkin akan terjadi pengurangan tenaga kerja secara besar-besaran, dan digantikan oleh teknologi canggih. Artinya, hanya mereka yang memiliki kemampuan dan nilai lebih tinggi sajalah yang akan dipertahankan. Dari sisi keahlian kerja, tidak cukup apabila kita hanya mengandalkan ilmu yang kita peroleh dari bangku kuliah dan kemampuan standar. Kita mesti meningkatkan kapabilitas kita di bidang pekerjaan yang kita geluti dari level standar dan ditingkatkan lagi menjadi level yang lebih baik. Pengalaman kerja, inovasi dan kreatifitas kita yang bisa memberikan hasil akan meningkatkan nilai kita di mata perusahaan dan mitra kerja kita. 

Perubahan memang tidak selalu membawa dampak baik. Namun ada beberapa perubahan (tentu yang berdampak positif) yang kita harus ikuti agar tidak tertinggal oleh perubahan zaman. Sekarang, bagaimana dengan hidup kita hari ini? Apakah kita selalu mengikuti bagaimana kondisi lingkungan berubah? Apakah kita selalu mengupdate diri kita dengan pengetahuan terbaru? Berapa banyak peningkatan kualitas yang telah kita lakukan dalam setahun terakhir, dan apakah diri kita selalu berkembang setiap saat?

Ingat, Mereka yang tidak mengikuti perubahan akan tertinggal, atau ditinggalkan. Mereka yang sekedar mengikuti perubahan akan tetap bertahan pada level yang sama. Tetapi mereka yang bisa mengikuti perubahan dan membuat nilai tambah di dalamnya, merekalah yang akan mengatur perubahan itu. 
Bismillah.. Berubah. 
Selengkapnya
Tradisi Peringatan Haul di Masyarakat

Tradisi Peringatan Haul di Masyarakat

Tradisi Peringatan Haul di Masyarakat

Sekitar sebulan yang lalu, keluarga besar saya baru saja memperingati haul simbah buyut saya. Para kerabat, saudara dan tetangga diundang untuk menghadiri acara haul yang diisi doa bersama, pembacaan yasin tahlil dan sebagainya. Pada haul kali ini memang diadakan lebih sederhana dibanding tahun-tahun sebelumnya. Biasanya acara haul ini diawali dengan ziarah ke makam yang dihauli dan diakhiri dengan doa bersama dan ceramah agama oleh seorang Kyai.

Tradisi haul memang sudah biasa diperingati oleh masyarakat Jawa. Bahkan di pesantren-pesantren berbasis NU, tradisi haul ini selalu diadakan setiap tahunnya. Hal ini  juga untuk mengenang para pendahulu (biasanya para pendiri pesantren yang telah wafat) yang berjuang dalam menyiarkan islam lewat pesantren. Tradisi haul di pesantren yang pernah saya rasakan bahkan terasa lebih berkesan karena diisi berbagai macam kegiatan dan biasanya berlangsung berhari-hari. 

Pada masa kini memang diakui islam di Jawa, bahkan di Indonesia semakin beragam. Berbagai aliran Islam muncul dan berkembang baik di kota maupun di desa. Pandangan mereka tentang tradisi haul ini juga bermacam-macam. Mereka yang tidak sependapat bahkan menolak tradisi ini juga banyak. Ironisnya, sebagian dari mereka bahkan berani mencap kafir kepada saudara mereka sesama Islam yang melaksanakan tradisi haul ini.

Menurut pengertiannya, haul merupakan salah satu bentuk upacara peringatan atas wafatnya seseorang yang telah dikenal sebagai pemuka agama Islam, baik itu Wali, Ulama, atau orang Islam yang mempunyai jasa besar terhadap masyarakat. Kata haul berasal dari bahasa Arab yang artinya satu tahun atau genap setahun. Maka pada umumnya upacara haul diselenggarakan bertepatan dengan hari wafat orang yang dihauli. Istilah haul juga sering dipergunakan dalam kegiatan urusan zakat, yakni zakat suatu barang harus dikeluarkan apabila telah mencapai genap setahun atau haul.

Menanggapi kalangan Islam yang menolak tradisi haul, sebenarnya kita harus berfikir jernih. Kita harus menghindari berfikiran saklek. Sumber utama dalam menggali ajaran Islam adalah Al Qur'an dan Hadits, maka untuk menggalinya dibutuhkan peralatan dan perlengkapan tertentu yaitu pengetahuan ilmu-ilmu penting yang sudah disepakati oleh para Ulama seperti ilmu Qowa'id, Balaghah, ilmu Tafsir, ilmu Musthalah Hadits dan sebagainya. Penggalian dari Al Qur'an dan Hadits tidak boleh hanya dari penafsiran akal semata. Artinya kita tidak boleh mengartikan dan menyimpulkan hukum yang terkandung di dalamnya dengan tuntunan kemauan semata.

Kembali ke masalah peringatan haul, Al Qur'an memang tidak menyebut secara langsung istilah haul. Namun, jika kita mampu menggalinya lebih dalam dengan ilmu-ilmu di atas, sebenarnya Al Qur'an telah memberikan petunjuknya. Berdasarkan kepada mafhum (pengertian yang dapat dipaham) dari manthuq (bunyi lafadz) suatu ayat, kita bisa memahaminya. Dalam surat Adz Dzariyat ayat 55, Allah menyebutkan:

"Dan tetaplah memberi peringatan, karena peringatan itu dapat bermanfaat bagi orang-orang yang beriman."

Mafhum ayat ini menjelaskan tentang perintah Allah kepada kita untuk tetap selalu memberi peringatan kepada sesamanya. Oleh karena itu semua peringatan yang membawa kebaikan adalah memang diharuskan, karena akan bermanfaat bagi diri kita dalam kerangka mempertebal keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. 

Tradisi haul melalui serangkaian acara seperti ziarah kubur, pembacaan ayat-ayat suci Al Qur'an, shalawat Nabi, doa yasin tahlil dan lain sebagainya adalah termasuk salah satu bentuk peringatan yang baik, karena di dalamnya terdapat amalan-amalan ibadah yang membawa kebaikan dan manfaat bagi kita yang hidup di dunia ini. Terlebih, amalan-amalan ini bahkan juga telah dianjurkan oleh Islam baik lewat Al Qur'an maupun Hadits Nabi. Jadi, tradisi peringatan haul, selama tidak menyimpang dari tatanan dan aturan serta tuntunan syara' yang sudah digariskan oleh Allah dan Rasulnya, maka jelas ini adalah tradisi yang baik, dan sudah selayaknya dilestarikan. 

Demikianlah yang perlu diketahui oleh kita semua, sehingga nantinya kita tidak mudah termakan oleh paham-paham atau pendapat yang mencoba menghilangkan dan menganggap sesat tradisi ini. Tradisi ini layak dilestarikan, karena sudah jelas landasannya juga bersumber dari ajaran Islam.

Selengkapnya
Jalan Hidup Samurai

Jalan Hidup Samurai

Jalan Hidup Samurai


Kelompok samurai di bawah pimpinan Tokugawa pernah berkuasa di Jepang pada zaman Edo, yakni selama kurun waktu 660 tahun. Namun sejak terjadinya era modernisasi pada masyarakat Jepang pada 1868, kelompok samurai pimpinan Tokugawa ini pun ikut runtuh. Padahal pada masa jayanya, para kesatria samurai telah berhasil menorehkan nilai-nilai kehidupan bagi masyarakat Jepang. Mereka dipuja, dielu-elukan dan menjadi panutan berbagai kalangan.

Sejak zaman Meiji, kelompok samurai memang telah dibubarkan. Meskipun begitu, ajaran kesetiaan dan kedisiplinan yang dianut para samurai tetap melekat pada diri masyarakat Jepang. Hal ini dikarenakan mereka telah terbiasa digembleng selama ratusan tahun dengan ajaran ala samurai ini. Kini, era samurai di Jepang telah berganti dengan era kecanggihan teknologi dan budaya hidup modern. Namun bagi kebanyakan masyarakat Jepang, etika hidup para samurai yang dikenal dengan etika bushido ternyata tidak serta - merta ditinggalkan. Mereka masih memegang teguh etika bushido dengan mengaplikasikannya dalam kehidupan modern. 

Para samurai meyakini, saat seseorang kehilangan disiplin dalam dirinya, maka ia juga akan kehilangan fokus dirinya. Disiplin samurai muncul berkat harga diri yang sangat besar. Jika samurai melanggar peraturan, mereka akan merasa merendahkan diri sendiri. Selain menguasai ilmu pedang, para samurai juga belajar etiket, sastra dan sejarah. Hal ini membentuk karakter mereka menjadi kesatria beradab dan santun. Nilai- nilai inilah yang masih melekat pada kebanyakan pribadi masyarakat Jepang. Tidak heran, masyarakat Jepang sangat beradab dan patuh pada aturan dan komitmen yang telah disepakati.

Bagi seorang samurai, tiada yang lebih penting dari kehormatan dan etika. Maka, tak ada ampun bagi mereka yang gagal menjalankan tugas atau berkhianat. Konsekuensi bagi mereka yang berbuat demikian, status mereka terancam menjadi ronin (samurai tanpa majikan) atau nyawanya bisa saja berakhir di pedang sendiri dengan seppuku, yakni bentuk ritual bunuh diri yang dilakukan oleh samurai dengan cara merobek perut dan mengeluarkan usus untuk memulihkan nama baik setelah kegagalan saat melaksanakan tugas dan/atau kesalahan untuk kepentingan rakyat.

Dalam memoar pemimpin besar Jepang, Toyotomi Hideyoshi-The Swordless Samurai (Kitami Masao & Tim Clark, 2010), pengabdian menjadi kunci utama Hideyoshi meraih penghargaan besar dari atasannya. Hideyoshi membuktikan bahwa pandangan sinis terhadap penghargaan, kerja keras, ketegasan dan pengabdian sebagai hal-hal sederhana dan sepele adalah kekeliruan. Menurut Hideyoshi, mereka yang memiliki aspirasi untuk memimpin mula-mula harus belajar melayani dan harus menjadi majikan bagi mereka sendiri.

Bushido secara harfiah berarti Jalan Ksatria, tepatnya tata cara perilaku samurai, baik dalam profesi maupun kehidupan sehari-harinya. Dengan kata lain, Bushido adalah kaidah prinsip moral yang harus ditaati setiap samurai. Etika samurai, Bushido, sebenarnya diadopsi dari ajaran Kong Fu Tse dan berkembang menjadi sebuah sekte di agama Budha yang juga bermakna sama 'kesetiaan'. Kesetiaan, disiplin dan pengabdian merupakan tiga nilai utama yang patut diteladani siapa saja, terutama mereka yang ingin meraih kesuksesan dengan jalan terhormat ala samurai.



dikutip dari Kick Andy Magazine, 2011.
Selengkapnya
Riwayat Hidup Joko Sangkrip (Arung Binang I)

Riwayat Hidup Joko Sangkrip (Arung Binang I)

Riwayat Hidup Joko Sangkrip (Arung Binang I)

Beberapa bulan yang lalu, majlis ta'lim Darussalam Satinem di desa saya kembali mengadakan rangkaian acara ziarah para Wali. Seperti tahun sebelumnya (baca disini), kami kembali berziarah mengunjungi makam - makam para Wali di sekitar wilayah Kebumen, Purworejo hingga Magelang. Pada kesempatan kali ini kami juga menambahkan lokasi baru yaitu makam Arung Binang. 

Makam Arung Binang berlokasi di Dusun Kebejen, Desa Kuwarisan, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen. Kami sampai di sana sehabis waktu dhuhur. Di lokasi makam kami disambut oleh juru kunci makam yang juga sempat menjelaskan kepada kami mengenai sejarah tokoh Arung Binang. Sebenarnya makam Arung Binang adalah kompleks makam dinasti keluarga Arung Binang beserta trah keturunannya yaitu dari Arung Binang I hingga Arung Binang ke VIII. Namun disini saya hanya akan menjabarkan sejarah dari Arung Binang I. Siapakah Arung Binang?

Arung Binang I atau yang juga dikenal dengan nama Joko Sangkrip adalah salah seorang tokoh yang berhasil memindahkan keraton Kartosuro ke kota Surakarta. Dia juga berhasil ketika mengemban misi memadamkan pemberontakan yang ada di daerah Banyumas, karena jasa dan kesetiannya kepada Raja, dia akhirnya memperoleh kedudukan yang tinggi di lingkungan Keraton Surakarta. Namun pada masa tuanya ia memilih hidup di Kutowinangun Kebumen sampai saat wafatnya.

Ada beberapa versi mengenai silsilah dari Arung Binang. Versi pertama (PATRAB = Paguyuban Trah Aroeng Binang) mengatakan bahwa Arung Binang adalah putra dari Pangeran Puger yang tidak lain adalah Raja ketiga Kasunanan Kartasura (1704 - 1719) yang bergelar Sri Susuhunan Pakubuwana I. Pangeran Puger adalah putra Sunan Amangkurat I, raja terakhir Kesultanan Mataram.

Sedang versi kedua (Babad Aroeng Binang) mengatakan bahwa Arung Binang adalah putra dari Demang Kyai Hanggayudha dari Kutowinangun. Kyai Hanggayudha sendiri merupakan keturunan dari Pangeran Bumidirjo, tokoh yang menjadi cikal bakal berdirinya kabupaten Kebumen (baca disini). Silsilahnya yaitu Kyai Hanggayudha putra dari Kyai Ragil, Kyai Ragil putra dari Kyai Bekel, dan Kyai Bekel putra dari Pangeran Bumidirjo, yang merupakan putra Panembahan Sedakrapyak putra sulung Panembahan Senopati, Raja pertama Kesultanan Mataram. 

Jika ditelusuri lebih lanjut, baik dari versi pertama maupun versi kedua sebetulnya bisa dikatakan bahwa Arung Binang kemungkinan besar masih keturunan dari Pangeran Bumidirjo meskipun dari jalur yang berbeda. Dikatakan bahwa Pangeran Bumidirjo memiliki 4 putra, yaitu Kyai Gusti, Kyai Bagus, Nyai Ageng, dan Kyai Bekel. Nyai Ageng berputra Wergonoyo, Demang di Wawar / Mirit. Demang Wergonoyo mempunyai dua anak perempuan, yang pertama menjadi istri Kyai Hanggayudha, sedangkan anak kedua diperistri Pangeran Puger.

Pada masa mudanya, Arung Binang dikenal dengan nama Joko Sangkrip. Ia diasuh oleh Kyai Hanggayudha di Kutowinangun. Joko Sangkrip mempunyai penyakit kulit yang tidak kunjung sembuh, bahkan hingga bernanah dan mengeluarkan bau amis, sampai-sampai saudara dan ayah ibunya tidak mau mendekat dan bahkan mengabaikannya. Ia kadang tidur di bawah pohon pisang, di emperan, kadang di kandang, dan kalau makan selalu di belakang sendirian. Karena tidak tahan dengan penyakit dan perlakuan yang diterimanya, Joko Sangkrip kemudian mengembara mencari kesembuhan. 

Dalam pengembaraannya ia masuk ke dalam hutan. Di sana ia mengalami beberapa peristiwa hingga konon sempat bertapa di dalam perut kerbau sampai akhirnya ia menemukan sendang yang airnya bening. Malam hari ia berendam dalam sendang, sedangkan siang harinya ia berjemur. Dia juga hanya makan dari buah - buahan dan dedaunan untuk mengisi perutnya. Setelah 40 hari, penyakit kulitnya sembuh sama sekali, tak ada satu pun belang yang tersisa.

Pengembaraan ia lanjutkan ke Bojong Sari untuk berguru pada Kyai Ahmad Yusuf yang tersohor tinggi ilmunya. Joko Sangkrip menggunakan nama Surawijaya, agar tidak dikenali. Karena sikap dan tutur katanya yang baik, ia diterima menjadi murid oleh Kyai Ahmad Yusuf. Setelah semua ilmu diturunkannya, sang Kyai meminta Surawijaya untuk pergi mengabdi ke Kutowinangun. Di perjalanan menuju Kutowinangun, ia menyimpang ke dusun Selang untuk berguru kepada Kyai Jahiman, namun ditolak karena sang kyai melihat bahwa Surawijaya atau Joko Sangkrip adalah orang yang sudah "berisi". Surawijaya kemudian tiba di Dusun Prajuritan dan bertapa ngalong di sebuah pohon Benda yang bawahnya gelap dan wingit.

Saat ia bertapa, pemilik pekarangan dimana pohon Benda itu berada, datang pada hari kesembilan dan menurunkan Surawijaya dari pohon serta merawatnya hingga pulih. Pemilik pekarangan yang bernama Nalagati kemudian mendapat petunjuk lewat mimpi bahwa orang yang ada di pohon inilah yang bisa menyembuhkan keluarganya dari penyakit lumpuh. Benar saja penyakit keluarganya bisa disembuhkan oleh Surawijaya. Surawijaya kemudian diminta tinggal dan akan dibuatkan rumah, namun ia menolaknya. Ketika pamit pergi dan hendak dibawakan bekal, ia hanya meminta karag, manis jangan, dan kajeng legi.

Melanjutkan pengembaraannya, Surawijaya sampai di Karangbolong dan masuk ke Gua Menganti untuk menyepi. Samadinya diterima dan ia mendapat pusaka berupa cemeti (Naga Geni). Keluar dari gua, Surawijaya berjalan hingga masuk ke dalam hutan Moros yang dikenal sangat angker, dan berhenti di tengah hutan yang sangat asri, tempat kerajaan para demit. Malamnya muncul wujud tinggi besar hitam bergigi putih bermuka menakutkan. Makhluk itu bernama Kumbang Ali-Ali yang merupakan nujumnya Kanjeng Ratu Kidul. Kumbang Ali-Ali berkata bahwa kelak Surawijaya akan menjadi prajurit berpangkat tinggi yang dekat dengan raja. Kumbang Ali-Ali juga mengajari Surawijaya Aji Pametik. Jika sewaktu -waktu membutuhkan pertolongannya, Surawijaya diminta menancapkan tombak, merapal Aji Pametik, dan Kumbang Ali-Ali akan datang membantu dalam wujud kera besar berbulu putih.

Kembali melanjutkan perjalanan, Surawijaya sampai di Gunung Brecong dan berhenti di sana. Pagi ia berjalan ke timur, siang ia berjalan ke barat mengikuti jalannya matahari. Selama 15 hari melakukan itu ia hanya makan karag, dan dilanjut tapa pendhem di pinggir laut. Yang terlihat hanya leher ke atas. Setelah 20 hari, karena merasa kasihan, Surawijaya dikeluarkan dari dalam pasir oleh Nayadipa dari Dusun Gunaman dan dirawat hingga badannya kuat kembali. Setelah sebulan di sana, Surawijaya melanjutkan perjalan dan sampai ke Bukit Bulupitu, istana Dyah Ayu Dewi Nawangwulan, adik Dewi Nawangningrat ratunya para lelembut Laut Selatan. 

Sampai di tengah bukit, Surawijaya menemukan sendang yang airnya bening, dan bersemedi di dekatnya. Setelah beberapa hari, lelembut penghuni bukit pun geger karena hawa yang panas. Dewi Nawangwulan tahu siapa yang membuat gara-gara. Ia pun datang menemui, dan singkat cerita ia diperistri oleh Surawijaya. Saat sang dewi membuka pintu kajiman, wujud bukit Bulupitu berubah menjadi kerajaan yang sangat besar. Sebelum meninggalkan Bulupitu dan memberi nama Soma Gedhe pada sendang tempat ia bersemedi, Surawijaya diberi pusaka Naraca Bala oleh Dewi Nawangwulan. Sesaat setelah keluar dari pintu, istana Bulupitu lenyap dan berubah menjadi bukit lagi.

Selanjutnya Babad Aroeng Binang menceritakan kembalinya Surawijaya ke Kutowinangun untuk mengembalikan kekuasaan ayahnya yang direbut oleh Prawirawigati, Demang Pakacangan. Setelah itu pengembaraan masih diteruskan dengan harapan bisa masuk ke dalam lingkungan istana Mataram.

Ada dua versi dari kisah ini. Versi pertama ia menuju Mataram dengan harapan bertemu dengan orang tuanya dan diakui sebagai bagian dari keluarga  Istana Mataram. Caranya, dengan mempercepat petugas pembawa upeti yang akan menuju ke Mataram. Usaha ini berhasil melancarkan perjalanan ke Istana Mataram. Namun sebelum diakui sebagai keluarga Istana, Surawijaya diminta memadamkan pemberontakan di Banyumas.

Versi kedua saat Surawijaya berusaha mendapat perhatian dari raja Mataram, atas saran Dewi Nawangwulan, Surawijaya meminta para demang untuk tidak lagi mengirim pajak ke keraton. Permintaan Surawijaya ternyata membuat keraton marah, utusan dari keraton pun datang untuk menangkapnya. Ketika dihadapkan pada patih dalem keraton, pada saat itu utusan dari Banyumas baru saja melaporkan keadaan genting di Banyumas karena diserang pasukan pemberontak yang dipimpin Damarwulan dan Menakkoncar, dibantu Ki Nurmungalam dan Kertabau, serta didukung pasukan dari Tegal dan Brebes.

Lolos dari hukum dipancung, Surawijaya akhirnya diperintah raja untuk menumpas pemberontakan di Banyumas agar kesalahannya diampuni. Pada hari kedua bertempur menghadapi pemberontak, saat mulai terdesak, Surawijaya turun dari kuda, menancapkan tombak (Kyai Regol), dan merapal Aji Pametik. Tiba-tiba prahara besar datang dengan bunyi yang menakutkan. Kera putih besar muncul berdiri di atas tombak dengan suara menggelegar memenuhi seluruh medan pertempuran, membuat pasukan musuh lari tunggang langgang. Damarwulan dan Menakkoncar berhasil dikalahkan Surawijaya dan dipancung kepalanya untuk dibawa ke Surakarta. Atas jasanya, Surawijaya kemudian diwisuda dengan pangkat mantri gladhag dan bergelar Kyai Hanggawangsa.

Saat menjadi mantri gladhag, Kyai Hanggawangsa diambil menantu oleh Patih Dalem. Karena kesetiaannya pada raja dan hatinya yang bersih, Kyai Hanggawangsa sering diminta membantu mengatasi persoalan ruwet terkait urusan kerajaan dan keprajuritan. Melihat jasanya yang begitu besar, Ngarsa Dalem Sang Prabu (Sunan Pakubuwono III) akhirnya mengangkatnya menjadi Bupati Nayaka dengan gelar Raden Tumenggung Aroeng Binang (tahun 1749).

Sumber lainnya tentang Arung Binang adalah Babad Kebumen yang dikeluarkan oleh Patih Yogyakarta. Dalam tulisan itu disebutkan bahwa RT Aroeng Binang I bersama Pangeran Wijil dan Tumenggung Yosodipuro I berhasil memindahkan Keraton Kartosura yang hancur saat Geger Pecinan ke Surakarta. Tumenggung Aroeng Binang I juga secara diam-diam melakukan misi rahasia untuk membantu membiayai perjuangan Pangeran Mangkubumi dalam apa yang disebut sebagai "Perang Kendang". Pangeran Mangkubumi kemudian menjadi raja pertama Kasultanan Yogyakarta bergelar Sri Sultan Hamengkubuwana I.

Adapun mengenai keturunannya, dalam Lembar PATRAB disebutkan bahwa dengan Dewi Nawangwulan di Bulupitu, Aroeng Binang I (1679 - 1762) berputra Raden Bagus Klantung, Raden Bagus Cemeti, dan Raden Ayu Isbandiah. Sedang dengan istri Mas Ajeng Kuning asal Kalegen berputra R. Ayu Pangeran Blitar, R. Hanggadirjo (Kliwon, Kabupaten Sewu Surakarta), dan R. Ayu Kromo Wijoyo (Solo). Dengan istri Mas Ajeng Dewi asal Winong berputra R. Ayu Wonoyudo (Tlogo Mirit), R. Wongso Dirjo (R.T. Aroeng Binang II), dan Mas Ajeng Wongsodiwiryo (Prembun). Sedangkan dengan Mas Ajeng Ragil dari Prajuritan berputra R. Wongsodikromo, penewu Sewu Solo yang dimakamkan di cungkup Makam Aroeng Binang II.

Saat sudah sepuh, Kyai Hanggawangsa (Arung Binang I) tidak mau tinggal di Surakarta. Ia akhirnya kembali ke Kutowinangun hingga sampai wafatnya. Kedudukannya digantikan oleh Raden Tumenggung Arung Binang II. Arung Binang III memerintah di daerah Kutowinangun. Sedangkan Arung Binang IV (tahun 1883) hingga Arung Binang ke VIII secara resmi menjadi Bupati Panjer yang kemudian berubah menjadi Kabupaten Kebumen.

Sumber dari sini dan sini

Selengkapnya