Mengenal Manuk Guwek Alias Si Burung Hantu

Mengenal Manuk Guwek Alias Si Burung Hantu

Apakah anda tahu apa itu Manuk Guwek?. Burung hantu, atau sebagian orang Jawa menyebutnya manuk (burung) guwek adalah salah satu jenis spesies hewan sebangsa burung (aves) yang aktif pada waktu malam (nokturnal). Seperti terlihat dari namanya, masyarakat Indonesia seringkali mengaitkan jenis burung ini dengan mitos munculnya hantu atau hal-hal menyeramkan lainnya. Beberapa kepercayaan mistis juga sering disandangkan pada burung ini.

manuk guwek
via pixabay

Burung hantu memang memiliki keunikan tersendiri di banding jenis burung lainnya. Selain sebagai hewan nokturnal, burung ini juga dikenal sebagai hewan karnivora pemangsa yang handal dalam berburu. Dengan paruh tajamnya dan cengkeraman kakinya yang kuat, burung ini hampir tidak pernah meleset saat menyergap mangsa buruannya. Ia memiliki kemampuan terbang dalam senyap yang siap mengejutkan mangsanya. Beberapa hewan yang menjadi santapannya di antaranya yaitu tikus, katak, burung-burung kecil, serangga, dan binatang-binatang lainnya. 

Ada sekitar 222 jenis spesies burung hantu yang hidup di seluruh dunia dengan 54 jenis di antaranya dapat ditemukan di Indonesia. Selain sebutan manuk guwek, di beberapa wilayah jenis burung ini juga dikenal dengan nama manuk dares, manuk huk, celepuk, serak, jampuk, kokok beluk, beluk ketupa, manguni, pungguk, dan sebagainya. Meski di Indonesia burung ini sering diidentikkan dengan hal-hal berbau hantu atau mistis, di beberapa negara barat burung ini justru menjadi simbol penolong dan sumber kebijaksanaan.

Ciri dan Karakteristik Burung Hantu


Burung hantu (Owl) adalah kelompok burung yang merupakan anggota ordo Strigiformes. Ordo ini terdiri dari dua suku (famili), yakni suku burung serak atau burung-hantu gudang (Tytonidae) dan suku burung hantu sejati (Strigidae). Di alam, habitat burung ini biasa ditemui di wilayah padang rumput, sawah, semak belukar, kebun, atau pinggiran kota. Burung ini biasa membuat sarang di hutan, semak semi kering, lubang pohon, bawah atap bangunan, dan lain sebagainya. 

Keunikan ciri morfologis burung hantu yaitu terletak pada bagian wajahnya. Burung ini memiliki kepala dengan wajah membentuk lingkaran sehingga sepintas tampak seperti wajah manusia. Ia juga memiliki sepasang bola mata besar berwarna kuning terang atau hitam yang menghadap ke depan. Sedangkan bentuk paruhnya bengkok tajam mirip dengan burung elang jawa. Keunikan lainnya dari burung ini yaitu ia dapat memutar kepalanya hingga 180 derajat, bahkan ada yang hingga 230 ke belakang karena kelenturan lehernya.

Pada umumnya, kebanyakan burung hantu memiliki bulu lurik berwarna kecoklatan atau abu-abu dengan bercak-bercak hitam dan putih. Meski rata-rata berekor pendek, burung ini memiliki sayap sangat lebar bahkan bisa mencapai sekitar tiga kali panjang tubuhnya. Jenis burung hantu terbesar di dunia diketahui bernama sculpin atau yang popular dengan sebutan island owl. Burung jenis ini memiliki ukuran panjang dapat mencapai 70 cm dengan lebar kepakan sayap mampu mencapai 2 meter. 
Burung hantu adalah pengintai yang sangat tajam dan cerdik. Sebelum beraksi, ia kerap diam mematung dan tidak banyak bergerak. Bahkan saat terbang pun ia tidak mengeluarkan bunyi. Karena perilakunya ini, tidak heran keberadaan burung ini sangat sulit untuk dideteksi. Pada malam hari, ia menghabiskan waktunya untuk berburu mangsanya. Biasanya, ia juga akan mengeluarkan suara khasnya sambil bertengger di atas dahan pohon. Sedangkan pada siang hari, ia gunakan waktunya untuk tidur di dalam sarangnya terlindung oleh dedaunan.

Predator Alami dan Sahabat Bagi Petani


Meski sering ditakuti kemunculannya, burung yang sebenarnya lucu dan menggemaskan ini merupakan sahabat baik bagi para petani. Sebagai pemburu yang handal, burung hantu kerap digunakan sebagai hewan pembasmi hama tikus di sawah, ladang pertanian atau perkebunan. Salah satunya yaitu burung hantu jenis Serak Jawa (Tyto Alba). Predator ini merupakan pemburu tikus paling andal dibanding jenis burung hantu lainnya. Pergerakannya yang tanpa suara memungkinkannya untuk melakukan perburuan tikus dengan cukup baik. 

Sepasang burung hantu jenis ini bisa melindungi 25 hektare tanaman padi dengan masing-masingnya dapat memangsa 1300 ekor tikus pertahunnya. Penggunaan burung hantu untuk mengendalikan populasi tikus ini bahkan dinilai lebih efektif ketimbang menggunakan racun atau gropyokan (perburuan tikus melibatkan banyak orang secara bersama-sama). Begitu efektifnya, tidak heran jika kini mulai banyak dijumpai program penangkaran burung hantu di berbagai daerah untuk menanggulangi serangan hama tikus.

Keberadaan burung hantu di area persawahan memang memiliki manfaat besar bagi para petani. Ada simbiosis mutualisme antara burung hantu dan petani, sehingga tidak heran jika burung ini juga disebut sebagai sahabat bagi para petani. Bahkan tidak hanya itu saja, pengendalian hama tikus dengan melibatkan burung hantu ternyata juga lebih bersahabat pada lingkungan tanpa menimbulkan dampak negatif. Ekosistem alam juga tetap terjaga tanpa harus merusak rantai makanan. (diolah dari berbagai sumber)

Galeri Burung Hantu (via Pixabay) 


burung hantu 1

burung hantu 2

burung hantu 3

burung hantu 4

burung hantu 5

burung hantu 6

burung hantu 7

burung hantu 8

burung hantu 9

burung hantu 10

Selengkapnya
7 Jenis Jamur Lezat dan Bergizi Untuk Dikonsumsi

7 Jenis Jamur Lezat dan Bergizi Untuk Dikonsumsi

Meskipun kadang dikonotasikan negatif sebagai organisme bersifat parasit dan berbahaya jika dikonsumsi, sebagian jamur ternyata memiliki potensi sebagai sumber makanan yang lezat dan bergizi. Di dunia yang luas ini, ada beragam jenis jamur yang bisa diolah menjadi bermacam-macam menu makanan lezat. Selain lezat, jamur-jamur tersebut juga diketahui memiliki kandungan nutrisi yang tinggi sehingga kaya akan manfaat kesehatan. Tidak hanya itu saja, jamur juga cocok untuk dikonsumsi oleh para vegetarian sebagai lauk pengganti daging. 

Nah, jenis-jenis jamur apa sajakah yang lezat dan aman dikonsumsi tersebut?. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 7 di antaranya.


1. Jamur Tiram


jamur tiram
via shutterstock

Seperti terlihat dari namanya, jamur ini memiliki bentuk menyerupai kerang laut (tiram) sehingga dinamakan jamur tiram. Jamur ini cocok diolah menjadi beragam lauk makanan dan camilan seperti jamur goreng crispy. Jamur yang biasanya berwarna putih hingga krem ini dapat ditemukan di daerah hutan dan wilayah pegunungan berhawa sejuk. Jamur ini diketahui memiliki kandungan protein tinggi, fosfor, zat besi, kalsium, karbohidrat, kaya vitamin dan mineral, serta rendah kalori. Jamur ini sangat baik untuk pencernaan dan cocok bagi anda yang sedang melaksanakan diet.

2. Jamur Merang


jamur merang
via pexels

Jamur merang cukup mudah ditemukan di pasaran karena banyak dibudidayakan di daerah beriklim tropis. Pada makanan, jamur bertekstur lembut ini biasa ditemui sebagai bahan tambahan dalam pembuatan cream soup. Selain itu, jamur ini juga sering digunakan dalam pembuatan capcai, tumis jamur, sup, dan pepes jamur. Jamur merang memiliki kandungan protein tinggi, zat besi, tembaga, folat, fosfor, vitamin B5, protein, dan serat. Manfaat jamur merang bagi kesehatan yaitu dapat mencegah kanker, menguatkan sistem imun, dan cocok untuk para pelaku diet.

3. Jamur Shiitake


shiitake
via wikipedia.org

Jamur ini berasal dari Jepang dan masyarakat di sana biasa mengolahnya sebagai tambahan pada sup miso, digoreng sebagai tempura atau keripik, serta dicampurkan ke chawanmushi dan udon. Bentuk jamur ini memiliki bentuk kepala menyerupai jengkol sehingga kadang disebut juga dengan jamur jengkol. Jamur shiitake mengandung asam amino, karbohidrat, vitamin B, serat, zat besi, hingga selenium. Adapun manfaatnya bagi kesehatan yaitu dapat melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan kekuatan tubuh, memelihara kesehatan jantung hingga mengontrol kolesterol.

4. Jamur Kancing


jamur kancing
via istockphoto

Dinamakan jamur kancing karena jamur ini bentuknya menyerupai kancing pada pakaian. Jenis jamur ini cukup mudah ditemukan di pasaran karena biasa dijual dalam bentuk segar atau kalengan. Jamur ini sering diolah menjadi capcay atau tumisan seperti halnya pada Chinese food. Sedangkan pada masakan Barat, jamur kancing biasa digunakan pada menu omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing diketahui mengandung asam folat tinggi sehingga dipercaya dapat menurunkan kolesterol, menambah jumlah sel darah, serta menangkal radikal bebas. 

5. Jamur Kuping


jamur kuping
via kompas.com

Jamur ini memiliki cita rasa lembut sehingga cocok disajikan pada olahan sayur sop dengan kuah penuh rempah. Jamur yang sepintas mirip bentuk kuping (telinga) ini memiliki tiga varian yaitu jamur kuping putih, jamur kuping hitam, dan jamur kuping merah. Jamur kuping memiliki kandungan nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, serat, vitamin, fosfor, magnesium, zat besi, mineral, dan energi sebesar 351 kal. Di antara manfaat mengkonsumsi jamur kuping yaitu untuk mengatasi sakit panas dalam, menurunkan tekanan darah tinggi, dan mengurangi rasa sakit pada kulit akibat luka bakar.

6. Jamur Enoki


enoki
via istockphoto

Berbeda dengan sebelumnya, jamur enoki memiliki bentuk sangat berbeda sehingga sangat mudah dibedakan dengan jamur jenis lainnya. Jamur yang hanya dapat tumbuh di tempat beriklim dingin ini sering digunakan dalam berbagai sup pada masakan Jepang, Korea, Cina, dan Vietnam. Jamur premium ini juga biasa dikonsumsi dengan panasnya kuah gurih dengan taburan bawang putih. Kandungan jamur ini antara lain serat, protein, vitamin B, kalori, dan mineral. Khasiat jamur ini antara lain yaitu dapat melancarkan buang air besar dan membersihkan pencernaan. 

7. Jamur Portobello


portobello
via food.detik.com

Jamur portobello memiliki bentuk menyerupai payung dengan tekstur padat dan berair. Ciri lainnya yaitu memiliki ukuran cukup besar dengan warna kecoklatan. Teksturnya yang padat dan berair membuat jamur ini kerap dikonsumsi saat pesta barbeque atau dijadikan sebagai salah satu topping dalam pizza. Jamur ini juga cocok dipanggang, ditumis atau dicincang menjadi campuran hamburger. Jamur ini diketahui kaya akan vitamin B dan berkhasiat untuk membantu menurunkan berat badan, menurunkan risiko kanker, dan meregenerasi sel-sel rusak dalam tubuh.

Itulah tadi ulasan singkat mengenai beberapa jenis jamur yang aman dikonsumsi dan dapat diolah menjadi beragam hidangan lezat dan nikmat. Semoga bermanfaat. 

Selengkapnya
24 Agustus, Peringatan Hari Televisi Nasional dalam Sejarah

24 Agustus, Peringatan Hari Televisi Nasional dalam Sejarah

Apakah anda tahu tanggal 24 Agustus itu hari apa?. Ya, tepat sepekan setelah perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia, masyarakat Indonesia, terutama insan pertelevisian biasa memperingati tanggal 24 Agustus sebagai Hari Televisi Nasional. Hal ini sebenarnya mengacu pada peristiwa 24 Agustus 1962, dimana untuk pertama kalinya TVRI sebagai stasiun televisi pertama di Indonesia mengudara saat menyiarkan secara langsung upacara pembukaan Asian Games IV di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.

hari televisi nasional
ilustrasi

Yang menarik bukan hanya itu saja, dua stasiun televisi swasta di Indonesia yakni RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) juga memperingati tanggal 24 Agustus sebagai hari ulang tahunnya. RCTI diresmikan pada tanggal 24 Agustus 1989 sedangkan SCTV lahir pada 24 Agustus 1990. Keberadaan dua stasiun televisi swasta ini juga menandai awal mula keragaman pertelevisian di Indonesia pada saat itu. 

Lahirnya TVRI


TVRI

Sebagaimana dikutip dari wikipedia, Televisi Republik Indonesia (disingkat TVRI) adalah jaringan televisi publik berskala nasional di Indonesia. Menurut catatan sejarah, ide dan gagasan lahirnya TVRI bermula pada tahun 1961, saat Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV di bawah koordinasi urusan proyek Asian Games IV. 

Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan mengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T). Selanjutnya, pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang saat itu sedang berada di Wina mengirimkan teleks kepada Menteri Penerangan, Maladi untuk segera menyiapkan proyek televisi dengan jadwal sebagai berikut:
  1. Membangun studio di eks AKPEN di Senayan (lokasi TVRI sekarang).
  2. Membangun dua pemancar: 100 W dan 10 kW dengan tower setinggi 80 m.
  3. Mempersiapkan perangkat lunak (program dan tenaga).
Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT RI ke-17 dari halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan format hitam-putih dan didukung pemancar cadangan berkekuatan 100 W. Tepat pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI akhirnya mengudara untuk pertama kalinya dengan acara siaran langsung upacara pembukaan Asian Games IV dari stadion utama Gelora Bung Karno. Dengan hadirnya TVRI, saat itu Indonesia menjadi salah satu dari empat negara di Asia yang memiliki stasiun televisi setelah Jepang, Filipina, dan Thailand.

Pada tahun 1964, TVRI mulai merintis pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan TVRI Stasiun Yogyakarta yang secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun Medan, Surabaya, Makassar, Manado, Denpasar, dan Samarinda. TVRI memonopoli siaran televisi di Indonesia hingga tahun 1989. Setelahnya, kemudian berdirilah stasiun televisi swasta pertama Indonesia yaitu RCTI (tahun 1989) di Jakarta dan diikuti SCTV pada tahun 1990 di Surabaya.

Hingga saat ini, TVRI bersama Radio Republik Indonesia (RRI) statusnya adalah Lembaga Penyiaran Publik sesuai dengan ketetapan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. 

Lahirnya RCTI


RCTI

Rajawali Citra Televisi (disingkat RCTI) adalah stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yang mengudara pada 13 November 1988. RCTI memulai siarannya secara komersial sekaligus diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 24 Agustus 1989 di Studio RCTI Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pada mulanya, RCTI didirikan sebagai perusahaan patungan dengan kepemilikan saat itu adalah Bimantara Citra (69,82%) dan Rajawali Wirabhakti Utama (30,18%). 

Pada saat itu, siaran RCTI hanya dapat ditangkap oleh pelanggan yang memiliki dekoder dan membayar iuran setiap bulannya. Pada akhir 1989, RCTI melepas dekodernya, dan kemudian Pemerintah mengizinkan RCTI melakukan siaran bebas secara nasional sejak tahun 1990, meski baru terwujud pada akhir 1991 setelah berdirinya RCTI Bandung pada 1 Mei 1991. Kini sejak Oktober 2003, RCTI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki GTV dan MNCTV.

Lahirnya SCTV


SCTV

Setelah hadirnya RCTI, dunia pertelevisian Indonesia masih berlanjut dengan lahirnya SCTV (Surya Citra Televisi) sebagai televisi swasta kedua di Indonesia yang lahir pada tanggal 24 Agustus 1990 di Surabaya, Jawa Timur. Pada mulanya, SCTV lahir sebagai stasiun televisi lokal di Surabaya yang berpusat di Jl. Darmo Permai, Surabaya, Jawa Timur. Meski 24 Agustus ditetapkan sebagai tanggal kelahirannya, SCTV baru mendapatkan izin sebagai stasiun televisi nasional di Jakarta pada tanggal 1 Januari 1993. 

Secara bertahap, kantor operasional SCTV pun kemudian dipindahkan dari Surabaya ke Jakarta. Meski berkali-kali berpindah kantor, pada tahun 2001, SCTV kemudian memusatkan kegiatan operasionalnya di Gedung Graha SCTV (sekarang Gedung Graha Mitra milik Indika Group), di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Selanjutnya pada tahun 2007, kegiatan operasional SCTV berpusat di Senayan City, dengan stasiun pemancar dan studio Penta tetap dipusatkan di Kebon Jeruk.

Pada mulanya, mayoritas saham SCTV dimiliki oleh Bimantara Citra melalui anak usahanya, Sindo Citra Media (kini menjadi Surya Citra Media, dengan melakukan merger bersama PT Cipta Aneka Selaras). Namun sejak tahun 1999, mayoritas saham SCTV kemudian diakuisisi oleh Surya Citra Media. Dan selanjutnya pada awal Mei 2013, SCTV dan Indosiar kemudian resmi bergabung di bawah naungan Surya Citra Media. 

Nah, Sudah tahu kan sekarang tanggal 24 Agustus itu hari apa. Semoga informasi di atas dapat menambah pengetahuan kita tentang sejarah pertelevisian di Indonesia. Semoga bermanfaat.

Selengkapnya
Mengenal 15 Tanaman Obat Tradisional Untuk Mengatasi Berbagai Penyakit

Mengenal 15 Tanaman Obat Tradisional Untuk Mengatasi Berbagai Penyakit

Sejak zaman dahulu kala, nenek moyang kita telah biasa memanfaatkan aneka ragam jenis tanaman di sekitar rumah untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Nyatanya, penyakit-penyakit yang diderita mereka pun bisa sembuh setelah diobati dengan ramuan tradisional dari tanaman-tanaman tersebut. Ada begitu banyak jenis tanaman di sekitar rumah, terutama di daerah-daerah pedesaan, yang bisa dimanfaatkan sebagai obat untuk penyakit-penyakit tertentu. 

Nah, pada postingan berikut ini kita akan mengenal beberapa di antara tanaman-tanaman berkhasiat tersebut. Silahkan simak dengan seksama. 

1. Katuk


Mengenal 15 Tanaman Obat Tradisional Untuk Mengatasi Berbagai Penyakit
via 99.co

Tanaman katuk (Sauropus androginus [L.] Merr.) termasuk ke dalam familia Euphorbiceae dan biasa tumbuh di dataran rendah sampai 120 meter di atas permukaan laut. Daun dan akar tanaman katuk diketahui mengandung saponin, flavonoida, dan tanin. Kegunaan atau khasiat dari tanaman katuk antara lain dapat dimanfaatkan sebagai obat bisul, borok, memperbanyak ASI, memperlancar bagi yang susah buang air kencing, mengatasi sembelit, dan menyembuhkan demam.

2. Kamboja


Kamboja
via pixabay

Kamboja (Plumeria acuminata) yang biasa ditemui di areal kuburan ini termasuk familia Apocynaceae dan tumbuh subur di dataran rendah sampai ketinggian 700 mdpl. Daun, getah, dan kulit akarnya mengandung flavonoida, polifenol, fuvoplumierin, geraniol, farnesol, sitronellol, fenetilalkohol, dan linallol. Juga terdapat saponin, zat pahit dan damar. Selain itu, daunnya juga mengandung alkaloida. Kegunaannya sebagai obat patek (frambosia), pecah-pecah pada telapak kaki, bisul, serta daun dan akarnya juga bisa sebagai obat lumpuh (dengan cara direndam).

3. Sirih


Daun sirih
via kompas.com

Sirih (Piper betle L.) merupakan tanaman yang termasuk dalam familia Poaceae. Kandungan kimia dari sirih yaitu minyak atsiri, hidroksivacikol, kavicol, kavibetol, allypyrokatekol, karvakrol, egenol, eugenol methyl ether, p-cymene, cineole, caryophyllene, cadinene, estragol, tgerpenena, sesquiterpena, fenil propana, tanin, diastace, gula, pati. Kegunaan sirih antara lain untuk menghilangkan bau badan, mimisan, koreng, gatal-gatal, sariawan, bau mulut, mengurangi jerawat, penguat gigi, bisul, dan batuk. 

4. Kembang Sepatu


Kembang sepatu
via satuharapan.com

Tanaman Kembang sepatu (Hibicus rosa sinensis) termasuk ke dalam familia Malvaceae dan banyak ditemukan di halaman rumah atau pekarangan sebagai tanaman hias atau pagar hidup. Bunga dari kembang sepatu diketahui mengandung hibisetin, sedangkan batang dan daunnya mengandung ca-oksalat, peroxidase, lemak dan protein. Kegunaan kembang sepatu yaitu dapat sebagai obat sakit panas, batuk, sariawan, demam pada anak-anak, bronkhitis, gondok, dan sakit kepala.

5. Kumis Kucing


Kumis kucing
via istock

Kumis kucing (Orthosiphon aristatus BI. Miq.) adalah tanaman dalam familia Labiate yang biasa kita temukan di halaman atau pekarangan rumah. Tanaman ini memiliki kandungan kimia berupa Alkaloida, flavonoida, polifenol, ortosifonin, garam kalium, saponin, dan tanin. Khasiat dan kegunaan tanaman ini yaitu sebagai obat batu ginjal, nyeri saat buang air seni, rematik, sakit pinggang, radang ginjal, demam, masuk angin, diabetes, hipertensi, dan sakit encok. 

6. Kapulaga


Kapulaga
via bisnisukm.com

Kapulaga (Amomum Cardamomum Wild.) termasuk tanaman dalam familia Zingiberaceae. Tanaman ini memiliki kandungan kimia yaitu buah dan rimpang mengandung saponin, flavonoida, polifenol, minyak atsiri, algaborneol dan betakamfer. Kegunaan kapulaga antara lain sebagai obat batuk bagi anak-anak dan orang dewasa, mengatasi perut kembung, mual, radang tenggorokan, bau mulut, dan perut mulas karena kedinginan. 

7. Mangkokan


Mangkokan
via suaramerdeka.com

Mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr.) termasuk tanaman dalam familia Labiate. Kandungan kimia dari tanaman mangkokan yaitu alkaloida, flavonoida, polifenol, ortosifonin, garam kalium, saponin, dan tanin. Bagi kesehatan, tanaman ini memiliki kegunaan antara lain sebagai obat batu ginjal, nyeri buang air seni, rematik, sakit pinggang, radang ginjal, demam, masuk angin, diabetes, hipertensi, dan untuk mengatasi encok. 

8. Sambiloto


Sambiloto
via wikimedia.org


Tanaman yang termasuk familia Acanthaceae ini biasa tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 mdpl. Kandungan kimia sambiloto (Andrographis paniculata) antara lain yaitu saponin, flavonoida, dan tanin. Sambiloto bisa digunakan sebagai obat penyakit tifus, TBC paru-paru, batuk rejan, kuning nanah, demam, penyakit kulit, diabetes, radang telinga, masuk angin, penambah nafsu makan, hidung berlendir, sakit gigi, dan obat tetes telinga. 

9. Pandan Wangi


Pandan wangi
via lahan.co.id

Tanaman pandan wangi (Pandanus amaryllfolius Roxb.) termasuk ke dalam familia Pandanaceae. Tanaman ini biasa ditemukan tumbuh di daerah pantai sampai ketinggian 500 mdpl. Tanaman yang berkembang biak melalui tunas ini memiliki kandungan kimia antara lain alkaloida, saponin, flavonoida, tanin, polifenol, dan zat warna. Kegunaannya yaitu sebagai obat lemah saraf, rematik, pegal linu, rambut rontok, menghitamkan rambut, ketombe, dan penambah nafsu makan. 

10. Cocor Bebek


Cocor bebek
via bobo.grid.id

Cocor bebek (Kalanchoe pinnata Pers.) termasuk tanaman dalam familia Crassulaceae dan biasa ditemukan tumbuh mulai ketinggian 100-800 mdpl. Kandungan kimianya yaitu saponin, flavonoid, polifenol, asam lemon, asam apel, vitamin C, Quercetin-3-diarabinoside, kaemferol-3-glukoside, tanin, dan bryophyliin. Kegunaanya dapat sebagai obat bisul, sakit kepala, demam, ambeien, kepala pusing, radang lambung, muntah darah, rematik, wasir, disentri, diare, koreng, radang payudara, dan radang amandel. 

11. Tapak Dara


Tapak dara
via alodokter.com

Tapak dara (catharanthus roseus [L.],G. Don, Vinca Rosea L.) adalah tanaman yang termasuk dalam familia Apocynaceae. Tanaman ini memiliki kandungan kimia yaitu alkaloid yang berkhasiat hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah) seperti leurosin, katarantin, locherin, tetrahidoalstonin, vindolin, dan vindolinin. Akarnya mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin. Kegunaannya sebagai obat darah tinggi, diabetes, leukimia limfositik akut, dan luka tersiram air panas. 

12. Temu Lawak


Temu lawak
via halodoc.com

Tanaman temu lawak (Curcuma xanthorriza) termasuk dalam familia Zingiberaceae. Tanaman ini biasa tumbuh di ketinggian antara 5-750 meter dpl. Kandungan kimianya antara lain minyak atsiri, curcumin, glucosida, phellandrene, turmerol, myrcene, xanthorrihizol, isofuranogermacreene, p-tolyletycarbinol, tepunga, saponin, dan flovonoida. Kegunaannya sebagai obat sakit maag, memperbanyak ASI, susah buang air besar, sariawan, haid berbau, eksim, kuning/lever, hepatitis, asma, kolesterol, penambah nafsu makan, batuk, dll. 

13. Pinang


Pinang jambe
via orami.co.id

Pinang atau dalam bahasa jawa juga biasa disebut jambe (Areca catechu L.) adalah salah satu jenis tumbuhan monokotil yang tergolong palem-paleman. Pohon ini biasanya dapat memiliki ketinggian sekitar 25 meter. Yang biasa dimanfaatkan sebagai obat biasanya adalah biji pohon pinang. Biji pohon pinang diketahui memiliki kandungan kimia antara lain alkaloida, saponin, dan flavonoida. Kegunaannya yaitu bijinya dapat sebagai obat cacing, mengobati luka baru, peluruh haid, pelangsing tubuh, dan peluruh air seni. 

14. Jintan Hitam


Jintan hitam
via nibble.id

Jintan hitam (Nigella SativaL.) atau juga dikenal habbatussauda termasuk tanaman dalam familia Ranunculaceae dan banyak tumbuh liar di tanah yang kering dan banyak mendapat sinar matahari. Kandungan kimia dari tanaman ini yaitu minyak atsiri, minyak lemak, saponin, polifenol, melantin, zat pahit nigelin, nigelon, dan timokinon. Jintan hitam dapat digunakan antara lain sebagai obat hipertensi, kolesterol tinggi, efek anti radang, antibakteri, bantu cegah kanker, mengatasi rematik, hingga bantu perkuat kekebalan tubuh.

15. Brotowali


Brotowali
via tribunnews

Brotowali (Tinospora crispa Miers. Hook. F. & Thems) adalah tanaman dalam familia Menispermaceae. Tanaman ini biasa tumbuh pada ketinggian 1000 meter dpl. Kandungan kimia pada brotowali antara lain yaitu alkaloida, tanin, flavonoida, zat pahit prikoretin, dan alkaloid berberina. Manfaat dan kegunaan brotowali bagi kesehatan antara lain sebagai obat luka, kudis, koreng, gatal-gatal, penambah nafsu makan, obat malaria, demam, hepatitis, diabetes, dan rematik.

Itulah tadi sekilas tentang beberapa jenis tanaman yang biasa dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit. Semoga bermanfaat. 

Selengkapnya
Bilakah Hari Kehancuran Alam Semesta Tiba...

Bilakah Hari Kehancuran Alam Semesta Tiba...

"Suatu saat matahari akan kehabisan bahan bakarnya. Tiba-tiba sejenak sangat terang sekali, dan tidak lama kemudian lalu berangsur-angsur meredup hingga mencapai 0° Celsius.", begitu kata Prof. George Ganauw. 

Pada tahun 1948, Ganauw memproklamirkan bahwa panas matahari bukanlah hasil dari penyejukan, sebagaimana pendapatnya sebelumnya. Menurutnya, panas matahari berasal dari pemecahan unsur-unsur tertentu, sehingga matahari bisa panas sampai sekarang ini. Akan tetapi, lambat laun akan mencapai nol derajat Celsius sehingga nantinya seluruh tata surya berikut planet-planet akan mengalami pembekuan. Tidak ada siang dan malam, seluruhnya gelap gulita. 

Sekitar tahun 1973, para ahli astronomi dari Amerika menyelidiki adanya bintik-bintik hitam matahari. Kiranya bintik-bintik itu berasal dari unsur yang sudah padam. 

"Dengan bintik-bintik hitam tersebut, panas matahari sudah menurun 6 derajat celsius atau 1,5 persen dari suhu semula yakni 6.000 derajat celsius. Artinya, matahari akan padam dan tidak lagi bersinar", demikian kata para analisis sarjana Amerika.

alam semesta
ilustrasi via gatra.com

Dalam sebuah buku berjudul The Expanding Universe (Alam semesta gerakannya mengembang), dikatakan bahwa langit yang menampung galaksi-galaksi yang berisi bintang-bintang atau planet-planet, satelit yang berjuta-juta, sebenarnya gerakannya saling mengembang. Dengan pengembangan gerakan tersebut, galaksi yang memuat milyaran bintang, akan meledak pada saatnya tiba.

Ibarat balon yang ditiup terus-menerus tanpa henti, maka lama kelamaan balon yang mengembang besar itu akan meletus jika sudah mencapai batasnya. Demikian pula galaksi dan segala isinya, juga akan meledak dan hancur bila tiba waktunya. Memang, langit dan segala sesuatu di dunia ini tidak diciptakan untuk selamanya. Mereka akan hancur lebur menurut waktu yang sudah ditentukan, sejalan dengan kekuatan daya alam itu sendiri. 

Keadaan alam yang selalu mengembang ini juga sesuai dengan pendapat Ganauw dan Edwin P. Hubble. Teori ini menyebutkan bahwa "manakala pengembangan itu sampai pada batas maksimum, maka meletuslah alam beserta bagian-bagiannya. Langit yang besar akan pecah, bintang-bintang yang ada pada akhirnya akan hancur." 

Betapa besar ledakan tersebut, sebab semua galaksi beserta isinya akan hancur. Dari sinilah kekuatan manusia tidak berarti. Mungkin hanya serupa dengan debu, atau seperti kapas diterbangkan angin. 

Fenomena kehancuran alam semesta ini memang mengundang banyak pertanyaan. Tidak heran berbagai produk ramalan pun muncul, disertai dengan teori-teori gejala alam yang telah atau akan terjadi. Nyatanya, bumi tempat tinggal kita ini juga semakin tua dengan kondisi yang tidak stabil lagi. Akibatnya, macam-macam bentuk bencana datang silih berganti mendera peradaban manusia. 

Mungkin, inilah siklus yang harus dijalani oleh jagat semesta, dan manusia pun tak dapat mencegahnya walau dengan cara apapun juga. 

Hancurnya alam semesta ini memang suatu keniscayaan. Itu bisa terjadi kapanpun dan manusia tidak bisa mengelak darinya. Sayangnya, di saat bumi semakin renta, umat manusia justru semakin lupa daratan. Angkara murka muncul di seluruh jagat, sementara kekayaan alam terus digali secara membabi-buta. Kita bisa meyakini, kecenderungan inilah yang akan mempercepat datangnya hari kiamat, hari kehancuran alam semesta. 


Selengkapnya