Pengertian Lemak, Sumber, Metabolisme, dan Fungsinya Bagi Tubuh

Pengertian Lemak, Sumber, Metabolisme, dan Fungsinya Bagi Tubuh

Meski sering dikonotasikan pada hal-hal yang kurang baik (gemuk, kolesterol, dll), nyatanya lemak merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Lemak adalah senyawa kimia tidak larut air yang disusun oleh unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Seperti halnya karbohidrat, lemak juga berperan besar dalam menghasilkan energi untuk berbagai aktivitas tubuh. Selain itu, lemak pada dasarnya dibutuhkan agar fungsi-fungsi tubuh dapat berjalan normal dan sehat. 

tubuh berlemak
via istockphoto

Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus (P) serta nitrogen (N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin yang membentuk trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol dan tiga senyawa asam lemak. Berdasarkan komposisi kimianya, lemak dibedakan menjadi tiga macam, yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak. Sedangkan berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. 

Sterol merupakan lemak yang berperan penting dalam pembentukan hormon dan vitamin di dalam tubuh. Kolesterol merupakan bahan baku pembentukan garam empedu dan asam kolat (di dalam hati) yang berperan penting dalam penyerapan hasil pencernaan lemak di usus halus. Kolesterol juga merupakan bahan baku untuk pembentukan hormon seks. Dalam jumlah yang berlebihan, kolesterol akan menumpuk di permukaan dalam pembuluh darah arteri dan disebut atherosklerosis. 

Jika penumpukan kolesterol terus berlangsung, akan mengakibatkan aliran darah yang melalui arteri terganggu dan bahkan tersumbat. Jika penyumbatan terjadi di arteri jantung, akan menyebabkan penyakit jantung koroner. Penyumbatan arteri di otak dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak dan menimbulkan stroke. 

Sumber Makanan Penghasil Lemak


Berdasarkan asalnya, bahan makanan yang mengandung lemak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, kemiri, zaitun, berbagai tanaman kacang, dan buah avokad. Sedangkan lemak hewani adalah lemak hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur. 

makanan sumber lemak
via istockphoto

Fungsi Lemak Bagi Tubuh


Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia berbeda-beda, tetapi umumnya berkisar antara 0,5-1 gram lemak per 1 kg berat badan per hari. Orang yang tinggal di daerah bersuhu dingin dan orang yang bekerja berat membutuhkan lemak lebih banyak. 

Di dalam tubuh kita, lemak mempunyai beberapa fungsi penting, di antaranya adalah: 
  1. sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah. 
  2. sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K. 
  3. sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital (antara lain jantung dan lambung), yaitu sebagai bantalan lemak.
  4. sebagai penghasil energi tertinggi, karena setiap gram lemak menghasilkan energi 9,3 kkal. 
  5. sebagai salah satu bahan penyusun membran sel. 
  6. sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol). 
  7. sebagai salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat (di dalam hati), dan hormon seks (khusus untuk kolesterol). 

Metabolisme Lemak


Lemak diserap tubuh dalam bentuk gliserol dan asam lemak. Gliserol mudah larut di dalam air sehingga mudah diserap pembuluh darah. Penyerapan asam lemak di dalam usus halus sedikit berbeda dengan zat makanan lainnya. Di dalam usus halus, asam lemak hasil pencernaan makanan mula-mula bereaksi dengan garam-garam karbonat membentuk senyawa sabun. 

Senyawa sabun dapat diserap oleh jonjot (vili) usus. Di dalam jonjot usus, senyawa sabun terurai kembali menjadi asam lemak dan garam karbonat. Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan selanjutnya diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil menuju ke pembuluh getah bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik bawah selangka (vena subklavia) kiri. 

Lemak tersebut selanjutnya disimpan di jaringan adiposa (jaringan lemak). Hal ini terjadi apabila masih ada glukosa yang dipergunakan sebagai sumber energi. Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk senyawa lesitin. Di hati, lemak dihidrolisis oleh lipase menjadi asam lemak dan gliserol. 

Secara normal, di dalam tubuh kolesterol berikatan dengan protein membentuk lipoprotein. Terdapat dua bentuk lipoprotein, yaitu low density lipoprotein (LOL) atau lipoprotein kepadatan rendah dan high density lipoprotein (HDL) atau lipoprotein kepadatan tinggi. LDL mengandung lebih banyak lemak dibandingkan dengan HDL. LDL dianggap sebagai pemicu penumpukan kolesterol pada dinding arteri dan disebut sebagai kolesterol buruk. Sebaliknya HDL dianggap sebagai pembersih kolesterol dari dinding arteri. Kolesterol tersebut diangkut kembali ke hati untuk dipecah dan dikeluarkan. Oleh karena itu HDL dikenal sebagai kolesterol baik. 

Berdasarkan uraian tersebut, maka sebaiknya kita mengusahakan agar kadar HDL di dalam tubuh kita meningkat. Caranya dengan melakukan kegiatan olahraga, tidak makan secara berlebihan, mengurangi konsumsi minyak hewani, membuang semua lemak yang menempel pada daging, dan membuang juga kulit ayam. Perbanyak makan protein dari ikan dan sayuran. Sebaiknya biasakan makan makanan yang dipanggang, direbus, dan hindari makanan yang digoreng, cake, dan makanan berminyak lainnya. Lakukan olahraga yang cukup serta hindari rokok dan minuman keras. Baca Selanjutnya: Pengertian Protein, Sumber Makanan, dan Fungsinya Bagi Tubuh

Selengkapnya
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cepat atau Lambatnya (Frekuensi) Manusia Bernapas

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cepat atau Lambatnya (Frekuensi) Manusia Bernapas

Apakah anda masih bernapas hari ini?. Ya, pastinya masih bernapas karena masih hidup dan kini sedang membaca tulisan ini. Bernapas memang merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang artinya menghirup dan menghembuskan napas. Pengertian pernapasan adalah proses pergerakan udara yang masuk dan keluar dari paru-paru untuk memfasilitasi pertukaran gas dengan lingkungan internal tubuh, terutama dengan memasukkan oksigen dan membuang karbondioksida.

bernapas menghirup udara segar
via pixabay

Pada umumnya, manusia melakukan pernapasan antara 15-18 kali (inspirasi-ekspirasi) setiap menitnya. Namun tahukah anda bahwa frekuensi pernapasan setiap orang bisa berbeda antara satu dengan lainnya. Cepat atau lambatnya manusia bernapas bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar. Apa sajakah faktor-faktor tersebut?, berikut ini beberapa uraian singkatnya:

1. Umur


Makin bertambah umur seseorang, umumnya irama pernapasannya semakin lambat. Hal ini berkaitan dengan makin berkurangnya kebutuhan energi. Usia balita sampai remaja merupakan masa pertumbuhan fisik yang sangat membutuhkan banyak energi, yang berarti laju metabolisme dalam tubuh juga akan lebih cepat, sehingga membutuhkan banyak oksigen dan juga mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida. 

2. Jenis Kelamin


Pada umumnya, irama pernapasan laki-laki biasanya lebih cepat daripada perempuan, karena laki-laki umumnya beraktivitas lebih banyak dan bekerja lebih keras daripada kaum perempuan. Hal ini mengakibatkan semakin tingginya kebutuhan energi, sehingga membutuhkan banyak oksigen untuk meningkatkan laju metabolisme tubuh. 

3. Suhu Tubuh


Manusia termasuk jenis makhluk hidup yang bersifat homoioterm, yang berarti suhu tubuhnya relatif konstan, yaitu sekitar 36-37°C. Suhu tubuh konstan karena manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan cara meningkatkan laju metabolisme tubuh. Semakin rendah suhu, akan semakin cepat pernapasan. Sebaliknya semakin tinggi suhu semakin lambat pernapasan. Akan tetapi hal yang demikian tidak berlangsung secara linier. Apabila suhu tubuh terus meningkat, pada suhu tertentu laju irama pernapasan akan semakin cepat. Misalnya saat tubuh demam. 

4. Posisi tubuh 


Posisi tubuh menentukan banyaknya otot dan organ tubuh yang bekerja. Hal ini berarti menentukan kebutuhan energi untuk mendukungnya. Sebagai contoh pada saat berdiri otot-otot kaki banyak yang berkontraksi, juga otot-otot tubuh yang ikut menjaga agar posisi tubuh tegak berdiri ikut berkontraksi. Di samping itu, agar tubuh dapat berdiri, maka organ dan pusat saraf keseimbangan bekerja untuk mengendalikan posisi tubuh. Oleh karena itu irama pernapasan pada posisi berdiri lebih cepat daripada orang yang duduk atau orang yang berbaring. 

5. Kegiatan atau Aktivitas Tubuh 


Semakin banyak organ tubuh yang bekerja dan semakin berat kerja organ tersebut, semakin tinggi kebutuhan energi yang diperlukan, sehingga laju metabolisme dan irama pernapasan semakin cepat. 

Irama pernapasan diatur oleh pusat pernapasan yang ada di medula oblongata, yang mengolah impuls saraf dari reseptor dalam pembuluh darah. Reseptor ini sangat peka terhadap kadar CO2 di dalam darah. Jika seseorang ditutup mulut dan lubang hidungnya, maka tidak lama kemudian orang itu akan mengalami hiperventilasi (kenaikan frekuensi pernapasan). Respons ini merupakan perintah dari medula oblongata. Pada saat lubang pernapasan ditutup, proses pengeluaran CO2 keluar tubuh akan terganggu sehingga CO2 dalam darah meningkat. 

Peningkatan kadar CO2 merangsang reseptor-reseptor yang ada di dalam pembuluh darah. Impuls dari pembuluh darah yang sampai ke medula oblongata mengakibatkan medula oblongata memerintahkan kontraksi otot-otot pernapasan sehingga orang tersebut mengalami hiperventilasi. Selain daripada itu, hiperventilasi juga dapat terjadi akibat dari beberapa penyakit tertentu atau karena tekanan emosional, termasuk panik, ketakutan, atau kecemasan.

Memang sungguh besar nikmat Tuhan yang satu ini, meskipun kadang kita tidak menyadarinya. Berapa kalipun frekuensi kita menghirup dan menghembuskan napas selama hidup, nyatanya Tuhan tidak pernah menetapkan tarif bagi kita untuk membayarnya. Bayangkan jika kita harus membayarnya, sebagaimana mereka yang terbaring lemah di rumah sakit sana, tentu kita tidak akan mampu untuk melakukannya. Selagi hayat masih di kandung badan, mari kita syukuri nikmatnya bernapas.
 
Selengkapnya
Pengertian Karbohidrat, Unsur, Sumber, Serta Fungsinya Bagi Tubuh Manusia

Pengertian Karbohidrat, Unsur, Sumber, Serta Fungsinya Bagi Tubuh Manusia

Sebagai makhluk pemakan segalanya, manusia memang harus senantiasa memperhatikan apa yang dikonsumsinya. Untuk itulah penting bagi kita untuk mengetahui apa itu pengertian dari makanan yang sehat. Makanan yang memenuhi syarat kesehatan atau disebut makanan sehat salah satunya adalah makanan yang bergizi. Makanan yang bergizi adalah makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin dalam jumlah yang seimbang sesuai kebutuhan. 

Pada artikel kali ini, secara bersambung kita akan coba mempelajari masing-masing kandungan tersebut yang akan kita awali dengan pembahasan mengenai karbohidrat. 

Pengertian Karbohidrat


Karbohidrat adalah zat gizi yang berfungsi sebagai penghasil energi atau sumber energi bagi tubuh agar tubuh dapat beraktivitas sebagaimana mestinya. Karbohidrat (Hidrat arang) dibentuk oleh tanaman hijau dari karbondioksida dan air selama proses fotosintesis. Karbohidrat merupakan senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, serta kitin pada hewan dan jamur). 

makanan sumber karbohidrat
via istockphoto

Para Ahli nutrisi umumnya membagi karbohidrat menjadi dua macam, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana umumnya hanya mengandung gula dasar yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh (misalnya gula pasir dan permen). Sedangkan karbohidrat kompleks memiliki rantai gula yang lebih panjang, sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk mencerna dan menyerapnya (misalnya gandum utuh dan makanan yang mengandung serat seperti buah-buahan). 

Unsur Penyusun Karbohidrat


Karbohidrat merupakan senyawa organik yang disintesis dari senyawa anorganik yang mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Komponen dasar dari karbohidrat adalah monosakarida, yaitu karbohidrat yang paling sederhana, yang hanya memiliki satu gugus gula dan mempunyai rasa manis. Selain monosakarida, dikenal juga disakarida dan polisakarida. Disakarida dan polisakarida merupakan hasil dari gabungan beberapa monosakarida.

Di dalam tubuh manusia, glukosa merupakan jenis monosakarida penghasil energi utama. Dalam keadaan normal, darah seseorang mengandung 70-100 mg glukosa setiap 100 mL darah. Jika kadar glukosa darah lebih rendah dari kisaran normal disebut hipoglikemia, sebaliknya jika kadar glukosa darah lebih tinggi dari kisaran normal disebut hiperglikemia. Di antara contoh polisakarida, selulosa merupakan zat yang tidak dapat diubah oleh enzim pencernaan. Meskipun demikian, selulosa memiliki peranan sangat penting bagi tubuh, yaitu sebagai zat yang merangsang dikeluarkannya enzim, memberikan rasa kenyang yang cukup, dan memadatkan feses. 

Sumber Karbohidrat


Sebagai salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia, nasi memang menjadi andalan masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan karbohidratnya. Namun selain nasi (beras/padi), karbohidrat juga dapat diperoleh dari jagung, gandum dan biji-bijian lainnya, sagu, ketela pohon, ketela rambat, kentang, dan bentul. Ada cukup banyak bahan makanan yang menjadi sumber karbohidrat. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat kita tidak harus tergantung pada satu sumber karbohidrat saja. 

Fungsi Karbohidrat


Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi penting bagi tubuh, di antaranya yaitu: 
  1. Sebagai sumber energi utama. Dalam proses respirasi, setiap 1 gram glukosa akan menghasilkan 4,1 Kalori. 
  2. Sebagai bahan pembentuk senyawa kimia lain, misalnya asam lemak sebagai penyusun lemak, dan asam amino sebagai penyusun protein. 
  3. Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang amat penting dalam pewarisan sifat. Gen terdiri dari asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA) yang merupakan karbohidrat beratom C lima.
  4. Sebagai senyawa yang membantu proses berlangsungnya buang air besar. Selulosa merupakan polisakarida berserat yang sulit dicerna, tetapi keberadaannya dalam sisa pencernaan dapat mencegah konstipasi (sembelit). 

Metabolisme Karbohidrat


Karbohidrat mengalami pencernaan secara mekanis dan kimiawi sejak masuk ke dalam mulut sampai di usus halus. Hasilnya berupa monosakarida seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Monosakarida diserap oleh darah di jonjot usus halus, selanjutnya melalui vena porta hepatica dibawa ke hati. Fruktosa dan galaktosa diubah nenjadi glukosa agar dapat diproses dalam respirasi sel. 

Di dalam hati, glukosa mengalami dua kemungkinan, pertama, beredar bersama aliran darah untuk memenuhi kebutuhan energi sel-sel tubuh; kedua, jika terdapat kelebihan akan diubah menjadi glikogen dengan bantuan hormon insulin. Hal ini erat kaitannya dengan menjaga keseimbangan gula darah. Glikogen yang dihasilkan akan disimpan di dalam hati, dan jika sewaktu-waktu dibutuhkan, dapat diubah menjadi glukosa kembali dengan bantuan hormon adrenalin. Dalam keadaan berlebihan, glukosa dapat diresintesis (sintesis ulang) menjadi asam lemak. Untuk dapat menghasilkan energi, glukosa mengalami proses oksidasi. Prosesnya berlangsung bertahap, diawali dengan glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan sistem transpor elektron. Selanjutnya: Pengertian Lemak, Sumber, Metabolisme, dan Fungsinya Bagi Tubuh

Selengkapnya
Pengaruh Obat-Obatan Terlarang terhadap Sistem Saraf dan Bahayanya Bagi Kesehatan

Pengaruh Obat-Obatan Terlarang terhadap Sistem Saraf dan Bahayanya Bagi Kesehatan

Menurut riset beberapa tahun lalu, diperkirakan terdapat 1,3 hingga 2 juta pengguna narkoba di Indonesia. Setiap pecandu biasanya dapat menghabiskan 50 ribu hingga 200 ribu perharinya untuk mendapatkan obat-obatan tersebut. Itu artinya omzet narkoba di Indonesia dapat mencapai 200 miliar perharinya. Sangat disayangkan jumlah uang sebesar itu hanya digunakan untuk merusak fisik dan psikis generasi muda kita. 

Narkoba adalah akronim dari narkotika dan obat-obatan terlarang. Istilah narkoba ini sebenarnya kurang menyeluruh untuk menggambarkan macam zat yang berpengaruh pada sistem saraf. Oleh karena itu, saat ini mulai dipopulerkan istilah napza yang merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif yang meliputi bahan-bahan narkotika, minuman keras, bahan yang berpengaruh kepada psikis (psikotropika), dan bahan-bahan yang menimbulkan ketagihan/ kecanduan. 

obat-obatan
via istockphoto

Sebenarnya obat-obatan ini digunakan secara terbatas untuk pengobatan. Zat yang sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit pasien dalam proses pembedahan termasuk jenis narkotika. Namun untuk pemakaian ini pun harus dengan dosis yang tepat di bawah pengawasan dokter. Akan tetapi karena efeknya yang dianggap dapat membuat jiwa lebih tenang dan nyaman, maka ada upaya bagi sebagian orang untuk mendapatkan obat-obat tersebut secara ilegal. 

Padahal, penggunaan obat-obatan tersebut bisa sangat berbahaya karena jika digunakan terus-menerus dan melebihi dosis akan berakibat buruk bagi kesehatan. Pemakaian obat-obatan tersebut dapat menimbulkan ketagihan dan mengakibatkan kerusakan alat tubuh terutama sistem saraf, penurunan gairah seksual, kemandulan, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. 

Golongan Obat Berdasarkan Pengaruhnya terhadap Sistem Saraf 

Pada dasarnya, obat-obatan yang memiliki pengaruh terhadap sistem saraf dapat dibedakan atas 4 golongan, yaitu sebagai berikut:

a. Sedatif 

Golongan obat ini mengakibatkan penurunan aktivitas normal otak, sehingga si pemakai merasa mengantuk. Obat jenis ini dikenal sebagai obat tidur Contohnya valium.

b. Stimulan (merangsang kerja otak) 

Kerja golongan obat ini berlawanan dengan golongan sedatif, yaitu mempercepat kerja otak. Akibat penggunaan obat ini pemakai merasa kuat meski tidak tidur dan merasa berada dalam kondisi prima. Obat ini disebut juga dengan istilah pil semangat. Contohnya kokain. 

c. Halusinogen 

Golongan obat ini mengakibatkan timbulnya khayalan (halusinasi) pada si pemakai. Contoh obat ini adalah mariyuana atau ganja, ekstasi, dan sabu-sabu. 

d. Penahan Rasa Nyeri (painkiller

Kerja obat golongan ini adalah menekan bagian otak yang bertanggung jawab sebagai pusat rasa sakit. Obat ini sering disebut sebagai narkotika. Contoh obat ini adalah morfin dan heroin, yang berasal dari tumbuhan opium. 

Efek Bahaya Penggunaan Obat-obatan Terlarang

Penyalahgunaan obat-obatan secara terus-menerus dan melebihi dosis yang ditentukan memang dapat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Efek-efek yang ditimbulkan oleh pemakaian obat-obatan tersebut secara terus-menerus antara lain sebagai berikut:

a. Hilangnya koordinasi tubuh. Hal ini karena di dalam tubuh pemakai kekurangan dopamin. Dopamin merupakan neurotransmitter umum di otak, sehingga jika dopamin tidak dihasilkan, sinapsis akan terganggu. Akibatnya impuls saraf tidak bisa merambat ke sel saraf berikutnya. 

b. Kerusakan alat respirasi, gemetar terus-menerus, terjadi kram perut, gangguan sistem saraf, dan bahkan mengakibatkan kematian. 

c. Hilangnya kendali otot gerak, kesadaran dan denyut jantung melemah, terjadi kerusakan hati dan lambung, dan bagi wanita hamil dapat melahirkan anak yang cacat. 

d. Hilangnya nafsu makan sehingga pengguna menjadi kurus kering, misalnya akibat minuman keras, sabu-sabu (SS), dan narkotika. 

Orang yang telah kecanduan narkoba akan sangat menderita apabila tidak mengonsumsinya. Oleh karenanya, mereka biasanya akan nekat melakukan berbagai tindakan kriminal untuk mendapatkan narkoba yang diinginkannya. 

Untuk menyembuhkannya, diperlukan terapi yang tepat dengan mengurangi konsumsi sedikit demi sedikit di bawah pengawasan dokter. Diperlukan juga dukungan moral dari keluarga dan lingkungannya serta harus mempunyai tekad kuat untuk sembuh. 

Selain obat-obatan sebagaimana diuraikan di atas, terdapat pula jenis minuman beralkohol yang juga berbahaya bagi kesehatan. Minuman keras memang dapat menyegarkan badan, tetapi dapat pula memabukkan dan menghilangkan kesadaran peminumnya. 

Minuman beralkohol juga dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan dan pengerasan sel-sel hati yang dikenal sebagai sirosis hepatis (sirosis hati). Akibatnya, fungsi hati akan terganggu dan dapat merenggut jiwa penderitanya.

Pemakaian minuman ini akan menjadi lebih berbahaya lagi apabila dicampur dengan bahan lain yang tidak lazim sebagai bahan pencampur, misalnya soft drink atau spiritus. Minuman campuran (oplosan) ini dapat menimbulkan kematian bagi peminumnya.

Selengkapnya
Pentingnya Mengkonsumi Makanan Sehat dan Fungsinya Bagi Tubuh

Pentingnya Mengkonsumi Makanan Sehat dan Fungsinya Bagi Tubuh

Makan menjadi salah satu kebutuhan wajib bagi manusia untuk dapat bertahan hidup di dunia ini. Meskipun begitu, bukan berarti apa saja boleh kita makan asalkan bisa untuk mengisi perut. Sebab bisa jadi suatu makanan justru berbahaya kalau kita tidak mengetahui kandungan-kandungan apa saja di dalamnya. Oleh karenanya, penting bagi kita untuk mengetahui makanan yang baik bagi tubuh kita, atau dengan kata lain yaitu makanan sehat.

lagi makan sehat
via istockphoto

Makanan yang memenuhi syarat kesehatan atau disebut makanan sehat adalah makanan yang higienis, bergizi, dan berkecukupan. Makanan yang higienis adalah makanan yang tidak mengandung kuman penyakit dan zat yang dapat membahayakan kesehatan tubuh. Sementara makanan yang bergizi adalah makanan yang di dalamnya terkandung zat-zat penting seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin dalam jumlah yang seimbang sesuai kebutuhan. 

Sedangkan makanan yang berkecukupan adalah makanan yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh pada usia dan kondisi tertentu. Sebagai contoh, kebutuhan gizi pada masa bayi, remaja, dewasa, dan orang tua berbeda-beda. Kebutuhan makanan seorang atlet juga berbeda dengan orang yang bekerja di kantor meskipun usianya sama. Termasuk porsi makan juga harus diperhatikan, artinya tidak boleh berlebihan. Selain memenuhi persyaratan pokok tersebut, perlu juga diperhatikan cara memasak makanan, suhu makanan pada saat disajikan, dan bahan makanan yang mudah dicerna. 

Dalam prosesnya, makanan yang kita makan akan dipecah-pecah menjadi molekul yang lebih sederhana sehingga dapat dimanfaatkan oleh sel-sel tubuh. Proses pemecahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dikenal sebagai proses pencernaan. Proses pencernaan terjadi di dalam organ pencernaan. Organ pencernaan pada manusia dimulai dari mulut dan berakhir pada anus. Beberapa organ pencernaan tersebut menghasilkan enzim pencernaan. 

Proses pencernaan makanan di dalam tubuh berlangsung secara mekanis dan secara kimiawi. Proses pencernaan makanan yang dibantu oleh enzim-enzim pencernaan berarti berlangsung secara kimiawi, sedangkan proses pencernaan secara mekanis terjadi karena adanya gesekan atau gerakan, misalnya dilakukan oleh gigi-gigi di dalam mulut. Molekul-molekul makanan yang telah dicerna akan diserap oleh usus untuk diedarkan ke seluruh sel-sel tubuh. 

Fungsi Makanan Sehat Bagi Tubuh Manusia


Makanan yang sehat sangat diperlukan oleh tubuh. Hal ini dikarenakan gizi yang dikandungnya mempunyai beberapa fungsi utama, yaitu:

1. Sebagai Sumber/Penghasil Energi


Zat makanan dapat menyediakan energi untuk berbagai aktivitas tubuh. Zat makanan yang berperan besar menghasilkan energi adalah karbohidrat dan lemak. Dalam keadaan darurat, protein juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Kandungan kalori setiap 1 gram zat-zat makanan karbohidrat adalah 4,1 Kalori: lemak 9,3 Kalori, dan protein 4,1 Kalori (1 Kalori — 1 kilokalori). 

2. Sebagai Pembangun Tubuh


Fungsi sebagai pembangun tubuh maksudnya yaitu adanya zat-zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan penggantian sel-sel tubuh yang rusak. Zat makanan yang berperan sebagai pembangun adalah protein dan beberapa mineral. 

3. Sebagai Pelindung


Yaitu zat makanan yang berperan menjaga keseimbangan (homeostasis) proses-proses biologis atau metabolisme dalam tubuh. Metabolisme tersebut misalnya mengatur kerja hormon, mengatur pertumbuhan tulang, mempengaruhi kerja jantung, dan mengatur penghantaran impuls pada sel-sel saraf. Zat makanan yang berperan antara lain protein, vitamin, mineral, dan air. 

Selain ketiga fungsi utama tersebut, makanan juga berfungsi untuk: 

1. Menjaga Tubuh dari Kondisi Stres 


Stres terjadi jika seseorang terserang penyakit, menerima tekanan kerja yang berat, atau mendapatkan masalah yang mengganggu emosionalnya. Seseorang yang cukup nutriennya akan tahan terhadap tekanan stres tersebut, karena dengan masukan nutrien yang cukup, tubuh selalu berada dalam kondisi yang optimal.

2. Meningkatkan Inteligensi 


Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kecukupan gizi pada masa bayi mempengaruhi inteligensi. Bukti-bukti di Amerika Selatan, Afrika, Asia, dan beberapa daerah di Amerika Serikat menunjukkan bahwa ibu hamil yang kurang gizi (terutama jika kekurangan protein dan karbohidrat) melahirkan anak-anak dengan kemampuan belajar rendah. 

3. Memelihara Fungsi Reproduksi 


Terdapat korelasi antara kecukupan nutrien dengan kemampuan bereproduksi pada wanita. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengalami defisiensi nutrien, lebih sering mengalami keguguran ketika hamil dan mengalami masalah selama hamil. Baca juga: Pengertian Karbohidrat, Sumber, Serta Fungsinya Bagi Tubuh Manusia

Selengkapnya
Mengenal Belimbing Wuluh, Buah Asam Yang Kaya Akan Segudang Manfaat Kesehatan

Mengenal Belimbing Wuluh, Buah Asam Yang Kaya Akan Segudang Manfaat Kesehatan

Bagi anda pecinta kuliner bercita rasa asam, mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang namanya belimbing wuluh. Berbeda dengan belimbing manis, belimbing jenis ini memang memiliki rasa masam sehingga masyarakat biasa menggunakannya sebagai bumbu masakan, terutama untuk memberi rasa asam pada makanan. Contohnya seperti pada menu sayur asem, asinan, garang asem, sambal, aneka tumisan, dan sebagainya. 

belimbing wuluh
via pixabay

Belimbing wuluh atau juga biasa disebut belimbing sayur merupakan pohon buah yang banyak tumbuh di kawasan negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Filipina, Sri Lanka, Myanmar, dan Malaysia. Tumbuhan yang termasuk dalam genus Averrhoa dalam keluarga Oxalidaceae ini biasanya mudah ditemukan di pekarangan-pekarangan rumah dan sering diambil buahnya sebagai campuran untuk bumbu masakan atau campuran ramuan jamu.

Pohon belimbing wuluh dapat tumbuh di ketinggian 500-an mdpl dan berkembang biak lewat biji atau cangkok. Pohonnya memiliki tinggi antara 5-10 cm, batang tegak, bercabang, permukaan kasar, banyak benjolan, hijau kotor. Daunnya majemuk, anak daun 25-45 helai, bulat telur, ujung meruncing, panjang sekitar 7-10 cm, lebar 1-3 cm, hijau muda, bunga majemuk, pada tonjolan batang dan cabang, menggantung panjang 5-20 cm. Buahnya berbentuk bulat lonjong berwarna hijau tua saat muda dan berubah menjadi kekuningan saat sudah matang.

Buah belimbing wuluh cukup mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional maupun modern. Di beberapa daerah, masyarakat biasa menyebut buah ini dengan sebutan limeng (Aceh), selemeng (Gayo), asom belimbing, balimbingan (Batak), malimbi asam (Nias), balimbing, blimbing, blimbing wuluh (Jawa), balingbing, calingcing wulwt (Sunda), Bhalingbing bulu (Madura), Blingbing buloh (Bali), calene (Bugis), malibi (Halmahera), bilimbi (Inggris), Cucumbur tree (Inggris), kamias (Filipina). 

Kandungan dan Manfaat Belimbing Wuluh 


Selain cita rasa asamnya, belimbing wuluh juga diketahui mengandung banyak nutrisi seperti protein, vitamin A, C, dan B kompleks, serta kandungan mineral seperti fosfor, kalsium, dan zat besi. Buah belimbing wuluh juga mengandung antioksidan dan zat bersifat astringen. Sedangkan untuk bagian lainnya, batang belimbing wuluh mengandung saponin, tanin, glucoside, kalsium oksalat, sulfur, asam format. Sementara daunnya mengandung tanin, sulfur, asam format, dan perokside. 

Mengenal Belimbing Wuluh, Buah Asam Kecut Yang Kaya Akan Segudang Manfaat Kesehatan
via shutterstock

Meski rasanya kecut atau asam, belimbing wuluh memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh kita. Beberapa khasiat dan kegunaan belimbing wuluh bagi kesehatan antara lain sebagai berikut:

1. Obat Sakit Gigi dan Gusi Berdarah


Sakit gigi atau gusi berdarah memang terasa menyiksa jika tidak segera diobati. Ternyata, belimbing wuluh juga dapat digunakan untuk mengobati luka pada mulut, termasuk sakit gigi dan gusi berdarah. Anda bisa memakannya langsung atau mengoleskan ekstrak daun belimbing wuluh pada area yang terluka. Tumbuhan belimbing wuluh memiliki kandungan yang terbukti dapat meningkatkan jumlah fibroblast alias benang-benang yang berfungsi untuk menutup luka-luka tersebut. 

2. Mengobati Sariawan


Seperti halnya di atas, belimbing wuluh juga dapat digunakan untuk mengobati sariawan yang sering membuat kita tidak nyaman dan menderita. Munculnya sariawan biasanya terjadi saat tubuh kekurangan nutrisi, area mulut tergigit, infeksi jamur, virus, atau bakteri. Dengan kandungan vitamin C- nya yang kaya, kita dapat mengkonsumsi buah belimbing wuluh segar untuk meningkatkan daya tahan tubuh kita dan menyembuhkan sakit sariawan. 

3. Mengatasi Jerawat


Bagi anda yang risih memiliki wajah berjerawat, tidak ada salahnya anda coba gunakan belimbing wuluh untuk mengatasinya. Kandungan asam dan zat anti inflamasi yang terdapat dalam buah belimbing wuluh ternyata dapat mengempeskan jerawat serta menghambat aktivitas biologis bakteri penyebab jerawat (Acne vulgaris). Cara penggunaannya, anda bisa hancurkan beberapa belimbing wuluh hingga halus, kemudian oleskan ke wajah untuk digunakan sebagai masker. 

4. Menyembuhkan Batuk


Batuk sering kali menyerang saat musim penghujan tiba, atau ketika daya tahan tubuh menurun. Bersama dengan flu, batuk akan membuat pernapasan anda menjadi tersiksa sehingga membuat anda menderita dan tidak nyaman. Untuk mengobatinya, anda bisa coba gunakan cara alami yakni menggunakan belimbing wuluh. Anda bisa meminum sari belimbing wuluh dengan menambahkan air dan gula atau madu untuk mengurangi rasa asamnya. 

5. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi


Meski masih perlu penelitian lebih lanjut, banyak kalangan percaya bahwa belimbing wuluh juga bisa digunakan sebagai obat tradisional untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Klaim ini kabarnya juga sudah pernah dibuktikan dalam sebuah penelitian dan hasilnya belimbing wuluh memang dapat menurunkan tekanan darah dengan cukup signifikan.

Itulah tadi perkenalan kita tentang belimbing wuluh dan beberapa khasiatnya bagi kesehatan. Meski kaya akan manfaat, harap diketahui bahwa buah ini memiliki konsentrasi asam oxalat yang tinggi sehingga sebaiknya dihindari oleh orang yang bermasalah pada ginjalnya. (diolah dari berbagai sumber)
 
Selengkapnya
Mengenal Kekebalan Tubuh Manusia Yang Harus Dijaga Agar Tubuh Tetap Sehat

Mengenal Kekebalan Tubuh Manusia Yang Harus Dijaga Agar Tubuh Tetap Sehat

Apa yang tersirat di benak anda ketika mendengar istilah kekebalan tubuh?. Apakah maksudnya seperti orang yang kebal dari tembakan peluru?. Atau seperti pemain debus yang tidak mempan dari sayatan senjata tajam?. Maaf, bukan itu maksudnya. Maksud dari kekebalan tubuh di sini adalah kemampuan alami yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup dalam mempertahankan tubuhnya dari berbagai macam virus, bakteri, dan zat-zat asing lain yang membahayakan tubuhnya.

tubuh kebal
via pixabay

Kita tahu bahwa substansi-substansi asing yang dapat membahayakan tersebut ada di semua tempat, mulai dari air, makanan, udara, dan sebagainya. Ketika tubuh kita terpapar oleh substansi-substansi tersebut, kita tidak selalu sakit bukan?. Atau misalnya setelah kita hujan-hujanan juga tidak selalu jatuh sakit bukan?. Ya, karena tubuh kita secara alami memiliki kekebalan tubuh yang bertugas menghalau serangan dari zat-zat asing berbahaya tersebut. Tubuh memiliki sistem pertahanan berlapis yang melindunginya dari berbagai penyakit.

Kemampuan tubuh untuk menghadapi penyakit itu disebut dengan imunitas. Istilah imunitas atau kekebalan berasal dari bahasa latin immunis yang artinya bebas dari sesuatu. Imunitas adalah semua peristiwa mekanisme pertahanan tubuh terhadap invasi benda asing. Jika interaksi antara tubuh seseorang dan benda asing memberi kekebalan, maka orang tersebut menjadi imun.

Kita tidak mudah sakit jika terpapar zat-zat asing dari luar karena tubuh kita memiliki mekanisme pertahanan yang berlapis-lapis. Tubuh memiliki dua lapisan kekebalan yang bertugas menghadapi zat-zat asing yang hendak masuk ke dalam tubuh tersebut. Kedua lapisan kekebalan tersebut yaitu kekebalan nonspesifik dan kekebalan spesifik. Bakteri, virus, dan zat-zat asing lainnya harus melalui sistem kekebalan nonspesifik terlebih dahulu. Jika kekebalan nonspesifik tidak mampu menghancurkannya, berikutnya zat penginfeksi tersebut akan menghadapi sistem kekebalan spesifik.

Kekebalan Nonspesifik (Bawaan)

Sistem kekebalan bawaan dimiliki oleh seseorang sejak ia lahir. Kekebalan bawaan bersifat nonspesifik artinya sistem kekebalan ini selalu bersiap untuk menghadapi infeksi apapun yang masuk ke dalam tubuh. Mekanisme kekebalan ini efektif terhadap mikroorganisme tanpa terjadinya pengalaman kontak sebelumnya dengan organisme tersebut. Kekebalan nonspesifik ada yang bersifat eksternal dan internal. Kekebalan eksternal disebut juga sebagai perlindungan permukaan, karena melindungi di bagian luar tubuh. Sedangkan kekebalan internal lebih bersifat perlindungan seluler dan kimiawi.

a. Kekebalan Eksternal

Kekebalan eksternal terdiri dari jaringan epitelium yang melindungi tubuh kita (kulit dan kelenjar mukus) beserta sekresi yang dihasilkannya. Selain sebagai penghalang masuknya penyakit, epitelium tersebut juga menghasilkan zat-zat pelindung. Misalnya hasil sekresi kulit bersifat asam sehingga beracun bagi bakteri. Air ludah (saliva) dan air mata juga dapat membunuh bakteri. Mukus (lendir) menjebak mikroorganisme sehingga tidak dapat masuk ke dalam saluran pencernaan dan pernapasan.

b. Kekebalan Internal

Kekebalan internal akan melawan bakteri, virus, atau zat-zat asing yang mampu melewati kekebalan eksternal. Kekebalan internal berupa rangsangan kimiawi dan melibatkan sel-sel fagositik, sel natural killer, protein antimikroba pelawan zat asing yang telah masuk dalam tubuh, serta peradangan (inflamasi) dan demam.

Sel-sel fagositik yang berperan dalam kekebalan internal antara lain neutrofil, makrofag, dan eosinofil. Neutrofil akan bersifat fagositik (memakan) jika bertemu dengan materi penginfeksi di dalam jaringan. Makrofag akan berlekatan dengan polisakarida di permukaan tubuh mikroba dan kemudian menelan mikroba tersebut. Eusinofil bertugas untuk menyerang parasit yang berukuran besar, misalnya cacing.

Sel natural killer menyerang sel parasit dengan cara mengeluarkan senyawa penghancur yang disebut perforin. Sel natural killer dapat melisiskan dan membunuh sel-sel kanker serta virus sebelum sistem kekebalan adaptif diaktivasi. Protein antimikroba meningkatkan pertahanan tubuh dengan menyerang mikroorganisme secara langsung maupun dengan cara menghambat reproduksi mikroorganisme. Salah satu protein antimikroba yang penting untuk melindungi sel dari serangan virus adalah interferon

Kekebalan internal lainnya adalah respon peradangan (inflamasi) dan demam. Peradangan dipicu oleh trauma fisik, panas yang berlebihan, infeksi bakteri, dan lain-lain. Peradangan bersifat lokal atau hanya muncul pada daerah terinfeksi sedangkan demam menyebar ke seluruh tubuh. 

Kekebalan Spesifik (Adaptif) 

Jika bakteri, virus, maupun zat asing lainnya berhasil melewati sistem kekebalan bawaan (nonspesifik), selanjutnya zat-zat asing tersebut akan dihadapi oleh sistem kekebalan adaptif. Kekebalan adaptif bersifat spesifik artinya mekanisme pertahanannya bergantung pada pembentukan respons imun terhadap mikroorganisme tertentu yang memberi rangsangan. 

Kekebalan adaptif dapat bersifat alami maupun buatan. Kekebalan adaptif alami pasif diperoleh oleh bayi dari ibunya saat dalam kandungan, sedangkan kekebalan adaptif alami aktif didapat misalnya melalui infeksi (menderita penyakit terlebih dulu). Adapun kekebalan adaptif buatan pasif berupa transfer antibodi dari orang lain, sedangkan kekebalan adaptif buatan aktif diperoleh melalui imunisasi. 

Berdasarkan sel yang terlibat dalam mekanismenya, kekebalan adaptif dibagi menjadi dua, yaitu kekebalan humoral dan kekebalan yang diperantarai sel (cell-mediated immunity). 

a. Kekebalan Humoral

Unsur yang paling berperan dalam kekebalan humoral adalah antibodi yang dihasilkan oleh sel-sel B limfosit. Antibodi ditemukan dalam humor (cairan) tubuh, misalnya darah dan cairan limfa dan berfungsi mengikat bakteri dan racun bakteri, serta menandai virus untuk dihancurkan lebih lanjut oleh sel darah putih. 

b. Kekebalan yang Diperantarai Sel

Faktor terpenting dalam kekebalan ini adalah sel-sel hidup, yaitu sel-sel T limfosit. Sel-sel ini secara aktif melawan bakteri dan virus yang ada dalam sel tubuh yang terinfeksi. Sel-sel ini juga dapat melawan protozoa, jamur, dan cacing parasit. 

Ketidakseimbangan Sistem Pertahanan Tubuh

Meski memiliki mekanisme pertahanan tubuh yang berlapis, sistem pertahanan tubuh juga dapat mengalami masalah jika terjadi ketidakseimbangan di dalamnya. Ketidakseimbangan, baik kekurangan maupun kelebihan dalam sistem pertahanan tubuh dapat menimbulkan berbagai penyakit antara lain sebagai berikut:

1. Imunodefisiensi

Imunodefisiensi adalah keadaan dimana sistem kekebalan tubuh seseorang sangat lemah atau tidak mampu melakukan tugasnya melawan infeksi berbahaya. Imunodefisiensi dapat terjadi karena bawaan sejak lahir maupun muncul di waktu dewasa. Imunodefisiensi yang paling mematikan adalah penyakit AIDS yang disebabkan oleh HIV. HIV menghambat kerja sel T helper sehingga menekan sistem kekebalan. Penderita AIDS umumnya meninggal karena mengidap komplikasi berbagai infeksi penyakit yang tidak dapat diatasi oleh sistem kekebalannya yang lemah. 

2. Hipersensitivitas (Alergi) 

Hipersensitivitas adalah respons berlebihan terhadap antigen tertentu. Dalam peristiwa alergi, sistem kekebalan dapat menyebabkan kerusakan jaringan ketika berusaha melakukan perlawanan. Antigen yang menyebabkan alergi disebut alergen. 

3. Autoimunitas

Autoimunitas adalah kegagalan sistem kekebalan untuk mengenali sel tubuhnya sendiri. Sistem kekebalan menganggap sel tubuhnya sebagai antigen dan menghasilkan antibodi untuk melawannya. 

4. Isoimunitas (Alloimunitas) 

Isoimunitas adalah keadaan dimana tubuh mendapatkan kekebalan dari individu lain yang melawan sel tubuhnya sendiri. Isoimunitas dapat muncul akibat transfusi darah atau karena menerima cangkok organ dari orang lain.

tubuh sehat
via istockphoto

Itulah sekilas tentang kekebalan tubuh manusia dan uraiannya. Mungkin tidak pernah kita bayangkan sebelumnya akan hal itu, sehingga sudah menjadi keharusan bagi kita untuk selalu bersyukur atas karunia Tuhan yang begitu menakjubkan ini. Meski Tuhan telah merancang semua itu untuk kebaikan hidup kita, anugrah tiada terkira ini bisa saja bermasalah jika tidak kita jaga dengan baik. Oleh karenanya, pola hidup yang sehat mesti kita biasakan agar para pejuang dalam tubuh kita tersebut mampu menjalankan tugasnya dengan baik. 

Agar tubuh tetap sehat, maka mari kita jaga dan tingkatkan kekebalan (imunitas) tubuh kita misalnya dengan mengkonsumi makanan yang bergizi, memperbanyak makan buah dan sayur, istirahat yang cukup, menghindari stres, jauhi rokok dan alkohol, serta jangan lupa untuk rutin berolahraga. Khusus di masa pandemi Covid ini, tetap patuhi protokol kesehatan dengan cara memakai masker saat bepergian, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan untuk menjaga sistem imun atau daya tahan tubuh agar tetap sehat. Semoga bermanfaat.

Selengkapnya
Jalan Kaki, Olahraga Mudah, Murah, dan Banyak Manfaatnya Bagi Kesehatan

Jalan Kaki, Olahraga Mudah, Murah, dan Banyak Manfaatnya Bagi Kesehatan

Pernahkah anda bertanya-tanya mengapa orang-orang pada zaman dulu memiliki badan yang sehat dan bugar padahal semua serba manual dan pergi kemana-mana pun harus jalan kaki?. Nah, aktivitas jalan kaki itulah yang ternyata menjadi salah satu rahasia hidup sehat mereka. Tidak seperti orang sekarang yang kemana-mana pakai sepeda motor (bahkan meski dekat sekalipun), orang zaman dahulu biasa jalan kaki dan selalu gerak sehingga tubuhnya tetap sehat dan bugar. 

Ya, salah satu kebutuhan penting yang mesti dipenuhi oleh setiap manusia adalah kebutuhan akan tubuh yang sehat. Tubuh sehat dapat diperoleh dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Selain itu, menjaga kesehatan juga dapat dilakukan dengan berolahraga secara rutin dan teratur. Ada banyak jenis olahraga yang bisa kita pilih untuk dipraktekkan. Namun sebagaimana sudah kami singgung di atas, salah satu jenis olahraga mudah yang dapat kita lakukan adalah jalan kaki.

jalan kaki
ilustrasi via pixabay

Jalan kaki cukup baik dilakukan karena melibatkan seluruh otot tubuh, relatif aman untuk semua umur, dan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Selain itu, jalan kaki juga merupakan olahraga yang sangat murah dan praktis. Dikatakan murah dan praktis karena olahraga ini tidak membutuhkan biaya dan lawan bermain. Satu-satunya modal olahraga ini adalah kemauan dan keinginan untuk selalu sehat dan bugar.

Para pakar kesehatan mengatakan bahwa pada usia 18 sampai dengan 20 tahun, seseorang mengalami masa pertumbuhan. Pada masa ini, orang masih banyak melakukan kegiatan fisik. Akan tetapi menginjak usia 25 sampai dengan 30 tahun, pertumbuhan tubuh manusia mulai terhenti dan kegiatan fisik pun semakin berkurang. Dengan jalan kaki secara teratur, maka akan dapat meningkatkan metabolisme tubuh sehingga kemampuan membakar kalori akan semakin besar.

Manfaat jalan kaki memang sangat besar, terutama bagi mereka yang mengalami kelebihan berat badan. Selain itu, jalan kaki juga membantu kelancaran peredaran darah. Lancarnya peredaran darah ini dapat memberi tambahan oksigen yang dapat mempercepat penyembuhan luka persendian dan otot-otot. Jalan kaki juga menguatkan otot-otot jantung serta meningkatkan detak jantung. Kondisi ini dapat memudahkan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. 

Berolahraga jalan kaki secara teratur memang bisa menguatkan jantung dan meningkatkan efisiensinya. Latihan jalan kaki yang dilakukan seumur hidup juga bisa menurunkan risiko serangan jantung dan penyakit pembuluh koroner. Tidak hanya itu saja, jalan kaki kebugaran juga dapat menguatkan otot, ligamen, tendon, dan tulang rawan, serta mengencangkan otot kaki, juga menguatkan tulang. Khususnya pada wanita muda, jalan kaki dapat memperlambat terjadinya osteoporosis (keropos tulang).

Jalan kaki merupakan olahraga ideal untuk menjaga bobot badan karena dapat meningkatkan penggunaan kalori, mengendalikan nafsu makan, dan membakar lemak. Jika jumlah kalori yang kita gunakan untuk jalan kaki sama dengan yang kita konsumsi, maka kita dapat memelihara bobot badan. Sedangkan jika kalori yang terbakar lebih banyak dari yang kita konsumsi, maka bisa untuk menurunkan berat (bobot) badan. Yang tak kalah pentingnya, jalan kaki juga dapat meningkatkan gambaran diri serta mengurangi depresi dan kecemasan.

Lalu apa perbedaan antara jalan kaki dengan jogging?, apakah keduanya memiliki manfaat yang sama?. Jika diperhatikan, olahraga jalan kaki memiliki manfaat kurang lebih sama dengan jogging, hanya saja pembebanan pada badan lebih kecil. Ketika melakukan jogging, kedua kaki kita terangkat dari tanah pada setiap langkah sehingga dapat memaksa badan kita menyerap benturan dengan kekuatan 3-4,5 kali bobot badan.

Sebaliknya saat jalan kaki, salah satu kaki selalu di tanah sehingga ketika kaki mendarat, benturannya kurang lebih hanya 1,25 kali bobot badan. Itulah kenapa risiko cedera pada jalan kaki juga akan lebih kecil dibandingkan pada jogging. Perbedaan lainnya, jalan kaki memang memberikan hasil lebih lambat dibandingkan dengan jogging. Agar dapat merasakan manfaat yang sama, maka kita perlu waktu lebih lama untuk melakukannya.

Selengkapnya
Beberapa Tanaman Obat Kaya Akan Manfaat Kesehatan

Beberapa Tanaman Obat Kaya Akan Manfaat Kesehatan

Indonesia memang dikenal kaya akan ragam hasil bumi yang tiada tandingannya. Salah satu di antaranya yaitu kaya akan tanaman-tanaman obat yang bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit pada manusia. Tidak jarang resep ramuan tradisional berbahan tanaman-tanaman obat tersebut terbukti mampu untuk menyembuhkan berbagai penyakit mematikan seperti penyakit jantung, kanker, dan lain sebagainya.

tanaman obat
ilustrasi via istockphoto

Tanaman obat dapat dibudidayakan atau tumbuh dengan sendirinya hidup bebas di alam. Pada umumnya, tanaman obat dikonsumsi dengan cara dikeringkan, direbus, atau dikonsumsi langsung dalam keadaan segar. Bagian tanaman yang dapat diambil manfaatnya biasanya adalah akar, batang, daun, bunga, buah, atau pun adakalanya juga keseluruhan bagian tanaman memiliki khasiat dan dapat dimanfaatkan. 

Indonesia memiliki banyak tanaman obat yang telah lama digunakan dalam berbagai ramuan pengobatan tradisional. Berkat perkembangan teknologi, tanaman obat dapat diolah menjadi obat herbal yang telah diuji secara klinis sehingga layak konsumsi. Bahkan seiring waktu, obat herbal juga mulai banyak dimanfaatkan dalam dunia farmasi karena bersifat alami dan bebas efek samping.

Tidak heran jika kini ada kecenderungan di kalangan masyarakat untuk kembali beralih menggunakan obat tradisional sebagai sarana pengobatan penyakitnya. Nyatanya, mutu obat tradisional memang tidak kalah dari obat modern, bahkan lebih mujarab dan aman tanpa efek samping berbahaya. Itulah mengapa pengetahuan tentang ramuan dan obat-obatan tradisional juga perlu disebarluaskan kembali agar masyarakat tahu akan potensi hasil alam yang luar biasa manfaatnya. 

Bukan hanya itu saja, pemanfaatan tanaman-tanaman obat ini juga selaras dengan semangat back to nature atau kembali ke alam yaitu dengan cara melakukan konservasi lingkungan dan memanfaatkan bahan-bahan alami ramah lingkungan. Lebih jauh lagi, pemanfaatan tanaman-tanaman obat dari hasil alam berarti kita juga telah berupaya melestarikan budaya bangsa dengan cara hidup sehat sekaligus turut andil dalam menjaga kelestarian alam. 

Sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2009 pasal 100 ayat (1) dan (2) juga menyebutkan bahwa sumber obat tradisional yang telah terbukti berkhasiat dan aman digunakan akan tetap dijaga kelestariannya dan dijamin pemerintah untuk pengembangan serta pemeliharaan bahan bakunya.

Ada banyak tanaman obat yang dipercaya berkhasiat bagi kesehatan dan mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Beberapa contohnya dapat anda simak pada tabel di bawah ini:

No. Tanaman Manfaat
1.  Adas Mengatasi insomnia, batu ginjal, dan batuk berdahak
2.  Alang-alang Meredakan panas dalam, penurun panas demam, diuretik
3.  Bawang putih Menurunkan kolesterol, tekanan darah tinggi, flu
4.  Bawang merah Mencegah kanker, sembelit, melindungi jantung
5.  Cabe jawa Mengatasi masalah pencernaan, bronkitis, demam
6.  Jahe Mengobati asma, kambung, mual
7.  Jambu biji Mengobati diare, cacingan, demam berdarah
8.  Jati Belanda Mengobati batuk dan diare, menurunkan berat badan
9.  Jeruk nipis Sebagai obat batuk, jerawat, radang tenggorokan
10.  Jinten hitam Antikanker, antiradang, menguatkan imunitas
11.  Kembang sepatu Menurunkan darah tinggi, kolesterol, batuk
12.  Kencur Mengobati batuk, flu, keseleo
13.  Kumis kucing Mengobati batu ginjal, kencing manis, rematik
14.  Kunyit Menurunkan kolesterol, mencegah kanker
15.  Lidah buaya Sebagai antiradang
16.  Mahkota dewa Mengobati darah tinggi, hepatitis, dan asam urat
17.  Manggis Antikanker, mencegah penyakit jantung, mengobati asma
18.  Mengkudu Mengobati radang usus, amandel, tekanan darah tinggi
19.  Meniran Meningkatkan kekebalan tubuh
20.  Saga Mengobati batuk dan sariawan
21.  Salam (daun) Menurunkan kolesterol, asam urat, mencegah stroke
22.  Sambiloto Mengobati kencing manis, radang, demam
23.  Seledri Menurunkan tekanan darah tinggi
24.  Sirsak Antikanker, meredakan demam, mengurangi stres
25.  Temulawak Meningkatkan imunitas, mengobati sakit kuning, maag

Selengkapnya
Sejarah Penemuan Virus dan Pencegahan Penyakit Yang Disebabkan oleh Virus

Sejarah Penemuan Virus dan Pencegahan Penyakit Yang Disebabkan oleh Virus

Sebelum mewabahnya COVID-19 atau virus Corona seperti sekarang ini, umat manusia juga pernah diuji dengan beberapa jenis virus lainnya yang sudah lebih dulu muncul. Sebagian dari kita mungkin pernah mendengar beberapa nama virus yang pernah menjangkiti umat manusia sejak masa lalu seperti virus ebola, virus HIV, virus hepatitis, virus influenza, virus cacar, dan virus-virus lainnya.

menghindari virus jahat

Melansir dari wikipedia, virus adalah agen infeksi berukuran kecil yang bereproduksi di dalam sel inang yang hidup. Ketika terinfeksi, sel inang dipaksa untuk menghasilkan ribuan salinan identik virus asli dengan cepat. Virus sendiri tidak memiliki sel, pembentukan virus-virus baru berlangsung dalam sel inang yang terinfeksi. Walaupun demikian, virus memiliki materi genetik yang memungkinkannya untuk bermutasi dan berevolusi. 

Virus seringkali diasosiasikan dengan jenis penyakit yang menakutkan. Tidak salah memang, karena beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus memang masih sulit untuk diobati. Seperti halnya virus corona, beberapa jenis virus dapat menimbulkan kerusakan yang hebat pada kehidupan. Tidak hanya pada manusia, virus-virus tersebut juga bertanggung jawab terhadap berbagai penyakit menular yang diderita organisme, baik tumbuhan, hewan, manusia, maupun bakteri.

Pertanyaannya kemudian, sejak kapan manusia mengetahui keberadaan virus?, atau sejak kapan virus ditemukan dan berhasil diidentivikasi manusia?. Uraian singkat berikut ini mungkin bisa memberi sedikit tambahan wawasan kita tentang hal itu. 

Sejarah Penemuan Virus


Proses penemuan virus dimulai ketika seorang Ilmuwan asal Jerman, Adolf Meyer pada tahun 1883 menyelidiki penyebab penyakit mosaik pada tembakau. Penyakit tersebut menjadi penghambat bagi pertumbuhan tembakau dan menyebabkan daun tembakau berbintik-bintik kuning. Ia menemukan penyakit tersebut menular saat memindahkan dari tanaman yang terserang penyakit ke tanaman lain dengan cara menyemprotkan getah. Pada waktu itu, ia berkesimpulan bahwa penyebabnya adalah organisme yang lebih kecil dari bakteri.

Pada tahun 1893, ilmuwan Rusia, Dimitri Ivanovsky melakukan penyelidikan yang sama dengan cara menyaring ekstrak dari tumbuhan tembakau yang terkena penyakit dengan menggunakan saringan bakteri. Ia berhipotesis bahwa jika penyebab penyakit tersebut adalah bakteri, maka organisme tersebut tidak akan dapat melewati saringan bakteri. Namun, begitu hasil saringan disemprotkan ke pohon yang sehat, ternyata pohon tersebut terjangkit penyakit mosaik. Sungguhpun demikian, Ivanovsky tetap berkesimpulan bahwa organisme penyebab penyakit tersebut adalah bakteri patogen yang berukuran lebih kecil dari ukuran bakteri biasa dan menghasilkan racun. Racun bakteri itulah yang menyebabkan penyakit tersebut.

Berlanjut pada tahun 1897, ahli botani Belanda, Martinus Beijerinck melakukan penyelidikan lebih lanjut pada daun tembakau. Ia menemukan jika di dalam getah yang sudah disaring dapat bereproduksi. Beijerinck berkesimpulan bahwa organisme penyakit tersebut berukuran lebih kecil dari bakteri dan hanya dapat berkembang biak di dalam tubuh organisme.

Pada akhirnya, ilmuwan Amerika, Wendell Stanley pada tahun 1935 berhasil mengkristalkan organisme patogen pada daun tembakau yang dikemudian hari diberi nama TMV (tobacco mosaic virus). Semenjak itu, penyelidikan manusia terhadap virus semakin intensif seiring dengan penemuan mikroskop elektron. Sejak tahun 1950- an, virologi (ilmu yang mempelajari virus) pun menjadi bidang penelitian yang aktif untuk memberikan pemahaman lebih mendalam tentang berbagai jenis penyakit, genetika, bahkan karakteristik organisme. 

Pencegahan Penyakit Yang Disebabkan Virus


Penyakit yang disebabkan oleh virus bersifat menular. Penularan tersebut dapat terjadi melalui penularan langsung, penularan melalui saluran pencernaan, atau penularan melalui vektor binatang. Pencegahan terbaik agar tidak tertular penyakit akibat virus tersebut adalah dengan menghindari sumber penyebabnya. 

pencegahan virus

Sebagai langkah antisipasi, beberapa cara berikut ini dapat anda lakukan untuk mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh virus.

1. Cara Pencegahan Alami Yang Dilakukan Oleh Zat Antibodi


Tubuh memiliki mekanisme sendiri untuk melindunginya dari antigen yang masuk. Agar tubuh dapat melakukan perlindungan secara alami, tubuh harus dalam kondisi sehat dan bugar. Oleh karena itu, mulailah dari sekarang untuk membiasakan diri menjalankan hidup sehat seperti makan dengan pola makanan yang sehat dan tidak berlebihan, berolahraga dan istirahat teratur, serta memiliki sikap hidup yang sehat.

2. Cara Pencegahan Buatan


Cara ini dapat dilakukan dengan melalui pemberian vaksin kepada orang yang sehat. Vaksin berfungsi untuk merangsang pembentukan zat antibodi dalam tubuh sehingga apabila tubuh terinveksi virus tertentu, maka tubuh telah memiliki penangkalnya. Vaksin diperoleh dari biakan virus yang telah lemah atau tidak aktif. Pembiakan virus tersebut dapat berlangsung di media embrio telur ayam atau bebek. 

3. Menghindari Kontak Langsung


Cara ketiga ini dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan penderita akibat virus, baik dengan penderita ataupun melalui peralatan yang digunakannya. Jika situasinya seperti sekarang ini (wabah virus Corona), cara yang bisa anda lakukan di antaranya yaitu selalu jaga jarak aman dengan orang yang batuk atau bersin, jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan, biasakan cuci tangan pakai sabun secara rutin, dan selalu kenakan masker jika terpaksa keluar rumah atau jika pembatasan fisik tidak dimungkinkan.
 
Selengkapnya
7 Bahan Bumbu Dapur Kaya Akan Manfaat

7 Bahan Bumbu Dapur Kaya Akan Manfaat

Meski kini banyak dijumpai bumbu serba instan dalam sachet yang bisa dibeli di pasaran, nyatanya bumbu racikan sendiri tidak kalah mantap dalam melezatkan setiap masakan. Bahkan bumbu dari bahan-bahan alami tersebut terasa lebih nikmat jika kita lihai dalam meracik takarannya. Namun selain sebagai bumbu masak, ternyata masing-masing bahan bumbu tersebut juga kaya akan manfaat bagi kesehatan. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini informasi tentang 7 bumbu dapur kaya akan manfaat. 

1. Kencur


kencur
via alodokter.com

Kencur (Kaemferia galanga) adalah tanaman termasuk familia Zingiberaceae. Nama lain dari kencur adalah ceuko, tekur (Aceh), kaciwer (Batak), cakue (Minang), cikur (Sunda), sikkor (Kalimantan), cekuh (Bali), cekuru (Makassar), asauli (Ambon), ukap (Papua). Kandungan kimia dari kencur yaitu minyak atsiri, borneol, methyl-p-curamic acid, cinnamicacid ethyl ester, pentadecane, cinnamic aldehyde, camphene, saponin, flavonoida dan polifenol. Kegunaan kencur yaitu untuk obat tetanus, muntah, muntah, batuk, keracunan jamur, kembung, sakit perut, bengkak, jerawat, nyeri haid, masuk angin, migrain, pilek, dan pegal linu.

2. Kunyit


kunyit
via istockphoto.com

Kunyit (Curcuma Domestica Val.) juga termasuk tanaman familia Zingiberaceae. Nama lain dari kunyit yaitu kunir (Jawa), kunyir (Sunda), temo koneng (Madura), kunit (Banjar), koneh (Flores), kunyi (Makassar), alwaha (Gorontalo), Unin (Ambon), garaci (Ternate). Kandungan kimia dari kunyit yaitu saponin, flavoloida, polifenol, kurkumin, minyak atsiri. Kegunaan kunyit yaitu sebagai obat maag, batuk, diare, sembelit, eksem, gatal-gatal, jerawat, keputihan, anyang-anyangan, diabetes, amandel, borok, dan anemia. 

3. Lengkuas


lengkuas
via istockphoto.com

Lengkuas (Alpinia galanga) adalah jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Di beberapa daerah, nama lain lengkuas yaitu langkueh, lengkues, lingkuas, engkuas, ringkuas, lingkaos dan lain-lain. Kandungan kimia dari lengkuas di antaranya yaitu minyak atsiri lebih kurang 1 persen dengan komponen utama Kamfer Sineol, Asam metal sinarmat. Manfaat atau kegunaan lengkuas bagi kesehatan antara lain untuk penyembuhan penyakit kulit panu, eksem, koreng, masuk angin, perut tidak enak, kurang nafsu makan, gangguan pernafasan (bronchial catarrh) pada anak-anak, dll. 

4. Bawang Merah


bawang merah
via pixabay.com

Bawang merah (Allium Cepa) termasuk tanaman dari golongan familia Amaryllidaceae. Tumbuhan ini banyak tumbuh semusim di tanah yang banyak mendapat sinar matahari. Bawang merah dapat dikembangbiakan melalui umbinya. Kandungan kimia dari bawang merah antara lain yaitu kalium, serat, dan asam folat, kalsium dan zat besi. Selain sebagai bumbu dapur, kegunaan lain dari bawang merah yaitu untuk mengobati demam pada anak, perut kembung, masuk angin, kerokan, disentri, hipertensi, kutu air, bisul/luka, payudara bengkak/ mastitis, melancarkan air seni pada anak disertai demam. 

5. Bawang Putih


bawang putih
via pixabay.com

Bawang putih (Allium sativum) adalah tanaman termasuk dalam familia Alliaceae. Tumbuhan ini tumbuh semusim dan bisa dikembangbiakan melalui umbinya. Kandungan kimia dari bawang putih di antaranya yaitu minyak atsiri, saponin, flavonoida, polifenol, kalium, saltvine, diallysulfide. Kegunaan lain dari bawang putih yaitu untuk mengobati hipertensi, sakit kepala, flu disentri, batuk rejan dan bronkhitis, borok, luka kena benda tajam berkarat, cacingan, nyeri haid, migrain, perut kembung, maag, batuk masuk angin, mengeluarkan serpihan kaca/kayu/duri, ambeien, cantengan, asma, gigitan serangga beracun.

6. Jahe


jahe
via pixabay.com

Jahe (Zingiber officinale) adalah tanaman termasuk familia Zingiberaceae. Nama lain jahe adalah halia (Aceh), jahe (Sunda), jhai (Madura), cipakan (Bali), sipados (Kutai), hai (Dayak), melito (Gorontalo), laia (Makassar, Aru), siwe (Ambon), lea (Flores), gara (Tidore), galaka (Ternate). Kandungan kimia dari jahe yaitu minyak atsiri, flavonoida, polifenol. Kegunaan jahe di antaranya yaitu sebagai obat masuk angin, batuk, sakit kepala/ migrain, rematik, nyeri pinggang, nyeri punggung, mabuk perjalanan, mual, eksem, panu, terkilir, digigit ular, gatal karena gigitan serangga, cacing gelang, dll. 

7. Lada


lada
via food.detik.com

Lada atau disebut juga merica (Piper nigrum) termasuk tanaman dalam familia Piperaceae. Kandungan kimia dari lada di antaranya yaitu minyak lada, minyak lemak, juga pati. Lada bersifat sedikit pahit, pedas, hangat, dan antipiretik. Lada berkembang biak dengan biji, tetapi para petani lebih banyak melakukan penyetekkan untuk mengembangkannya. Kegunaan lada yaitu sebagai stimulan pengeluaran keringat (diaphoretik), pengeluaran angin (carminativ), peluruhan air kencing  (diuretik), peningkatan nafsu makan,  peningkatan aktivitas kelenjar-kelenjar pencernaan, obat rematik, dan percepatan pencernaan zat lemak.

Selengkapnya
Beberapa Manfaat Shalat Bagi Kesehatan Yang Jarang Diketahui

Beberapa Manfaat Shalat Bagi Kesehatan Yang Jarang Diketahui

Di zaman serba hingar bingar seperti sekarang ini, sebagian dari kita lebih condong pada kehidupan dunia sehingga kebutuhan akan kehidupan akhirat seringkali terabaikan. Salah satunya yaitu kewajiban shalat lima waktu bagi setiap muslim. Shalat adalah tiang agama dimana diterimanya amal ibadah seseorang juga tergantung pada kualitas shalatnya. Intinya, kewajiban shalat tidak boleh ditinggalkan selama raga masih bernyawa. 

pose shalat

Tidak hanya kebutuhan rohani, shalat ternyata juga dapat mendatangkan manfaat bagi kesehatan jasmani kita. Ya, ada banyak manfaat shalat bagi kesehatan jika dijalankan dengan benar sesuai tuntunan agama. Bahkan di antaranya tidak disadari oleh sebagian orang. Nah, berikut ini informasi tentang beberapa manfaat shalat bagi kesehatan yang mungkin jarang diketahui.

Memperindah Postur Tubuh


Jika dicermati, gerakan-gerakan dalam shalat adakalanya mirip gerakan yoga atau peregangan (stretching). Intinya yaitu untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan shalat di banding gerakan lainnya adalah shalat menggerakkan anggota tubuh lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan. Gerakan mengangkat tangan ketika takbir dapat memperbaiki perawakan tubuh, keseimbangan dan kesadaran diri.

Pose ruku' yang benar memiliki manfaat untuk mengencangkan otot-otot pinggang, perut, paha, kaki, dan betis sehingga mencegah kelembekan pada tubuh bagian atas. Begitu pula dengan pose sujud. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tidak hanya menjadi lebih indah bentuknya, tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.

Memicu Kecerdasan


Gerakan sujud dalam shalat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Fungsinya sangat baik untuk menyeimbangkan energi lahir maupun bathin. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis), gerakan sujud dapat mengantar manusia pada derajat setinggi-tingginya.

Dengan melakukan gerakan sujud dalam shalat, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala sehingga memungkinkan darah maksimal ke otak. Artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tuma'ninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan.

Memperbaiki Kesuburan


Kesuburan menjadi masalah sebagian orang yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Ajaibnya, shalat juga bermanfaat untuk memperbaiki kesuburan wanita lewat gerakan duduk di dalamnya. Dalam shalat, ada dua macam sikap duduk, yaitu iftirasy (tahiyyat awal) dan tawaruk (tahiyyat akhir). Kedua sikap duduk ini penting dalam membuat turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum.

Saat duduk tawaruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum, sementara punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini, tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum sehingga tekanan lembut ini dapat memperbaiki organ reproduksi dalam memperbaiki kesuburan.

Memudahkan Persalinan


Kembali ke pose sujud, gerakan ini juga bermanfaat dalam memudahkan wanita saat proses persalinan. Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan juga dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi.

Bila otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebih elastis. Ternyata, kebiasaan sujud secara kontinyu dalam shalat menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).

Menjadikan Awet Muda


Pada dasarnya, seluruh gerakan shalat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh lentur, maka kerusakan sel dan kulit juga jarang terjadi. Bahkan jika anda rutin mengerjakan shalat (termasuk shalat-shalat sunnah), sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan sehingga regenerasi pun berlangsung lancar. Alhasil, tubuh pun menjadi senantiasa bugar dan sehat.

Gerakan terakhir, yaitu salam dengan menengok ke kiri dan kanan juga punya pengaruh besar untuk kekencangan kulit wajah. Gerakan ini tak ubahnya relaksasi wajah dan leher. Tidak kalah pentingnya, gerakan ini juga dapat menghindarkan wanita dari serangan migrain dan sakit kepala lainnya.

Itulah di antara beberapa manfaat dari kewajiban shalat bagi setiap muslim yang mungkin sebelumnya tidak anda sadari. Selain merupakan bentuk ketundukkan dan alat komunikasi antara kita dengan Allah Sang Illahi Rabb, ternyata shalat juga banyak mendatangkan manfaat lainnya jika dilakukan dengan benar sesuai perintah agama. Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa begitu penting melakukan gerakan-gerakan shalat dengan seksama dan tuma'ninah, bukannya dengan grusa-grusu (tergesa-gesa). 

Oleh karenanya, jika anda mengaku sebagai seorang muslim, maka jangan pernah tinggalkan shalat!. Demikian. Semoga bermanfaat. (Sumber: Rawai'i ath-Thibb al-Islami, Prof. Dr. M. Nizar ad-Daqqar)

Selengkapnya