Mengenal Air dan Macam-Macam Air


Air merupakan sumber penopang utama bagi kehidupan. Semua makhluk hidup membutuhkan air untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Terkait pembahasan mengenai air, dalam dunia ilmiah dikenal yang namanya Hidrologi. 

Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air di permukaan dan di bawah permukaan, termasuk di antaranya air sungai, danau, mata air dan rawa-rawa. Dalam kajian mengenai air, dikenal pula yang namanya hidrosfer. Hidrosfer adalah lapisan air atau semua bentuk air yang ada di muka bumi, baik berbentuk padat, cair, atau gas (uap).

Air keren
via pixabay.com

Air di muka bumi selalu tetap jumlahnya karena adanya siklus air (siklus hidrologi). Panas matahari menyebabkan air yang ada di laut, sungai, danau, rawa, dan air permukaan lainnya mengalami penguapan (evaporasi). Ada juga penguapan dari tumbuh-tumbuhan yang disebut transpirasi. Pada ketinggian tertentu uap air juga akan mengalami kondensasi menjadi awan dan akhirnya akan jatuh dalam bentuk hujan (presipitasi). 

Hujan yang jatuh di permukaan bumi sebagian akan meresap ke tanah (infiltrasi) dan sebagian mengalir sebagai aliran permukaan yang mengisi sungai, danau, rawa, maupun laut. Seperti itu seterusnya akan mengalami penguapan lagi dan akan terus terulang peristiwa selanjutnya.
Sirkulasi air yang tidak pernah berhenti ini melalui beberapa tahapan siklus air (hidrologi), yaitu:

1. Siklus pendek, prosesnya yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan dan akhirnya hujan di kawasan laut.

2. Sirkulasi sedang, prosesnya yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan, awan terbawa angin di daratan, dan mengalir lagi ke laut melalui sungai di permukaan.

3. Siklus panjang, prosesnya yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk awan, awan terbawa angin, terjadi hujan di daratan dan mengalir lagi ke laut melalui sungai di permukaan dan aliran bawah tanah.

MACAM-MACAM AIR


Secara Umum, air dibagi menjadi dua macam, yaitu air permukaan dan air bawah tanah.

I. Air Permukaan


Air permukaan adalah air yang terdapat pada permukaan daratan maupun di laut, yang meliputi sungai, danau, rawa, teluk, selat, laut dan sebagainya.

A. Sungai


Sungai adalah bagian dari permukaan bumi yang paling rendah letaknya dari sekitarnya sebagai tempat mengalirnya air. Macam-macam sungai dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu, yaitu:

1. Berdasarkan asal airnya.
2. Berdasarkan keadaan airnya.
3. Berdasarkan kaitannya dengan air tanah.
4. Berdasarkan genetiknya.
5. Berdasarkan struktur geologinya.
6. Berdasarkan pola saluran.

Pola aliran sungai

Pola aliran sungai merupakan hasil interaksi batuan yang ada di permukaan bumi dengan air yang mengalir di atasnya. Macam-macam pola aliran sungai adalah sebagai berikut:

1. Pola dendritik, yaitu pola yang menyerupai urat daun atau sering disebut pola mengurat daun.

2. Pola trellis, yaitu pola aliran dimana induk sungai dan anak-anaknya membentuk sudut lebih kurang tegak lurus.

3. Pola aliran paralel, yaitu pola aliran yang hampir sejajar antara satu sungai dengan yang lain.

4. Pola radial, yaitu pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar dari satu puncak ke segala arah.

5. Pola aliran anular, yaitu pola aliran yang berkembang di perbukitan kubah yang telah mengalami pengikisan lanjut.

6. Pola aliran dikatomik, yaitu pola aliran yang berkembang pada kipas aluvial, yaitu aliran induk sungai pada titik tertentu kemudian menyebar membentuk seperti kipas.

7. Pola aliran anastomik, yaitu pola aliran yang berkembang pada daerah yang sungainya bermeander (berkelok) dan beberapa danau tapal kuda.

8. Pola aliran ditopografi karst, yaitu pola aliran yang aliran sungainya di permukaan masuk ke bawah permukaan tanah melalui luweng (sink hole).

B. Danau


Danau adalah cekungan besar di daratan yang digenangi air. Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan sebagai berikut:

1. Danau Vulkanik

Danau vulkanik adalah danau yang terjadi karena adanya letusan gunung berapi. Danau vulkanik dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. Danau Kawah, yaitu danau yang terjadi pada gunung api yang sudah mati dan terisi oleh air. Contohnya Danau Gunung Kidul (Jawa Timur), Danau Kalimutu (Flores).

b. Danau Maar, yaitu danau yang terjadi pada gunung berapi yang mengalami letusan kuat dan sudah mati, kemudian terisi air. Contohnya yaitu Danau Ranu dan Danau Klakah.

c. Danau Kaldera, yaitu danau yang terjadi pada gunung berapi yang mengalami letusan kuat dan terisi air, sehingga kepundannya terlempar. Contohnya Danau Kaldera Kadeng.

2. Danau Tektonik

Danau tektonik adalah danau yang terjadi karena tenaga tektonik pada kulit bumi, sehingga terjadi patahan dan daerah patahan tersebut terisi oleh air. Contohnya Danau Ranau, Danau Towuti.

3. Danau Tektovulkanik

Danau tektovulkanik adalah danau yang terjadi karena aktivitas gunung meletus dan tenaga tektonik dari kulit bumi. Contohnya Danau Toba.

4. Danau Buatan/Bendungan

Danau buatan/bendungan adalah danau yang dibuat oleh manusia secara sengaja.

5. Danau Glasial

Danau glasial adalah danau yang terjadi karena adanya erosi es mencair.

6. Danau Dolina (Danau Karst) 

Danau dolina adalah danau yang terjadi di daerah kapur yang dikarenakan adanya air yang menerobos ke dalam tanah kapur yang terhenti pada lapisan kedap air. Contohnya Danau Telaga Jambu di Pegunungan Sewu. 

C. Rawa


Rawa adalah tanah basah yang selalu digenangi air karena kekurangan drainase yang berada di dataran rendah atau tepi pantai. Rawa ada dua macam, yaitu sebagai berikut:

1. Rawa tergenang, yaitu rawa yang selalu digenangi air dan dasar rawa merupakan lapisan gambut yang tebal.

2. Rawa pasang surut, yaitu rawa yang airnya dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut.

D. Laut


Laut adalah kumpulan air asin yang memisahkan dua benua atau pulau. Pembagian laut berdasarkan pada kriteria tertentu, antara lain sebagai berikut:

1. Berdasarkan terjadinya, laut dibagi menjadi tiga.

a. Laut regresi, adalah laut yang terjadi karena penyempitan luas permukaan laut akibat dari turunnya permukaan air laut. Contoh Laut Flores.

b. Laut transgresi, adalah laut dangkal yang terjadi karena es yang mencair pada masa berakhirnya zaman es, sehingga permukaan laut naik sekitar 70 meter. Kedalaman laut transgresi kurang dari 200 meter.

c. Laut ingresi, adalah laut yang terjadi karena dasar laut mengalami penurunan di daerah patahan. Kedalaman laut ingresi lebih dari 200 meter. Contoh Laut Banda dan Laut Sulawesi.

2. Berdasarkan kedalamannya, laut dibagi menjadi empat.

a. Zona pasang (zona litoral/zona pesisir) adalah wilayah laut yang terletak di antara pasang air laut. Pada zona ini hidup beberapa jenis binatang bukan ikan, seperti kura-kura dan kepiting.

b. Zona laut dangkal (zona neritik) adalah wilayah laut yang mempunyai kedalaman kurang dari 200 meter. Pada zona ini banyak terdapat binatang dan tumbuhan laut.

c. Zona laut dalam (zona batial) adalah wilayah laut yang mempunyai kedalaman antara 200 - 2000 meter.

d. Zona laut sangat dalam (zona abisal) adalah wilayah laut yang mempunyai kedalaman lebih dari 2000 meter.

3. Berdasarkan letaknya, laut dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. Laut tepi, yaitu laut yang terletak di tepi benua. Contoh Laut Cina Selatan dan Laut Jepang.

b. Laut pertengahan, yaitu laut yang terletak di antara beberapa benua. Contoh Laut Tengah dan Laut Es Utara.

c. Laut pedalaman, yaitu laut yang terletak di tengah-tengah benua atau dikelilingi oleh daratan. Contoh Laut Hitam, Laut Mati dan Laut Kaspia.

E. Pantai


Pantai adalah suatu daratan yang langsung berbatasan dengan laut. Pada daerah ini terdapat garis pantai. Garis pantai adalah garis batas antara laut dengan daratan.

F. Pesisir


Pesisir adalah wilayah laut yang berada di antara garis batas air pasang naik dan garis batas air surut. Wilayah ini tergenang air pada waktu pasang naik dan kering pada waktu surut. Jenis binatang yang hidup di daerah ini misalnya kepiting, siput, kelomang, dan udang. 

Bentuk permukaan bumi di pantai antara lain sebagai berikut:

1. Tanjung, adalah bagian daratan yang menjorok ke arah laut. Jika tanjung yang menjorok ke laut sangat panjang disebut semenanjung. 

2. Teluk, adalah bagian laut yang menjorok ke arah darat. 

3. Tombolo, adalah endapan pasir dan kerikil akibat arus yang menghubungkan pulau kecil dengan daratan yang lebih luas. 

4. Klif, adalah pantai curam karena dataran tinggi atau pegunungan berbatasan langsung dengan laut yang dalam. 

5. Pantai berteras, adalah pantai yang berundak-undak. 

6. Delta, adalah pantai tidak naik tidak turun yang terbentuk karena pantai tidak stabil. 

G. Selat


Selat adalah laut sempit yang terletak di antara dua pulau. Contoh Selat Sunda, Selat Karimata, Selat Malaka, dan Selat Bali.

H. Teluk


Teluk adalah bagian dari laut yang menjorok ke daratan. Contoh Teluk Tomini, Teluk Jakarta dan Teluk Bayur. 

II. Air Bawah Tanah


Air bawah tanah adalah air yang terletak di bawah permukaan tanah atau di dalamnya. Air bawah tanah terdiri dari sebagai berikut:

a. Air Tanah


Air tanah adalah air di bawah permukaan bumi yang terjadi karena sebagian air hujan yang jatuh ke tanah dan meresap ke dalam melalui butiran-butiran atu pori-pori tanah. Air tanah yang muncul di permukaan bumi dapat menjadi mata air (sumber air). Air tanah dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Air tanah freatik, adalah air tanah yang terletak tidak jauh dari permukaan bumi, seperti air sumber dan mata air. 

2. Air tanah artetis, adalah air tanah yang terletak jauh di dalam bumi yang terletak di antara dua lapisan kedap air. Untuk mendapatkannya dilakukan pengeboran. 

b. Geiser


Geiser adalah sumber air panas yang membentuk semburan uap dan air panas ke permukaan bumi karena panas dari magma. Geiser dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Geiser kontinu, adalah geiser yang memancar terus-menerus karena persediaan air panas dalam bumi cukup banyak. 

2. Geiser periodik, adalah geiser yang memancar secara berkala karena persediaan airnya terbatas. Contoh geiser di Indonesia adalah Geiser Cisolok dekat Pelabuhan Ratu di Provinsi Jawa Barat. 

c. Travertin


Travertin adalah bangunan kapur yang terbentuk karena air tanah berkadar kapur naik ke permukaan bumi. Contohnya travertin di Kuripan sebelah utara Bogor dan Travertin di Parangtritis (Yogyakarta). 

Pemanfaatan Air di Indonesia


Keberadaan air, baik air permukaan maupun air bawah tanah, banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Di Indonesia, air biasa dimanfaatkan sebagai:

1. Sumber air bersih. 
2. Untuk Irigasi atau pengairan. 
3. Pembangkit tenaga listrik. 
4. Budidaya perikanan. 
5. Sarana transportasi air. 
6. Objek wisata.

Labels: Info & Sains

Thanks for reading Mengenal Air dan Macam-Macam Air. Please share...!