Penemuan Naskah Kuno Al Quran Tertua di Birmingham, Inggris.

Penemuan Naskah Kuno Al Quran Tertua di Birmingham, Inggris.

Naskah Al Qur'an

Al Qur'an merupakan kitab suci dan pedoman bagi Umat Islam di seluruh dunia. Salah satu keunikan Al Qur'an adalah bahwa Keaslian dan kemurnian Al Qur'an tidak berubah dan terjaga hingga akhir zaman. Sejarah penulisan dan pembukuan Al Qur'an banyak diterangkan dalam buku-buku sejarah islam, hingga naskah Al Qur'an dapat tersebar keseluruh penjuru dunia.

Pada juli 2015, berita mengejutkan muncul ketika pihak Universitas Birmingham di Inggris mengungkapkan bahwa mereka memiliki fragmen dari salah satu Al Quran tertua di dunia. Fragmen tersebut diketahui terbuat dari kulit domba dengan tulisan bergaya khat kufi yang masih dapat terbaca. Meskipun hanya dua lembar naskah yang ada, tetapi pihak Birmingham menyatakan bahwa koleksi lengkap akan terdiri dari sekitar 200 lembar yang terpisah. 

Mereka telah melakukan penelitian melalui serangkaian tes ilmiah yang membuktikan bahwa naskah Al Quran yang mereka miliki adalah salah satu teks tertua dan mungkin ditulis oleh orang dekat Nabi Muhammad. Muncul klaim yang mengatakan bahwa fragmen ini bisa jadi merupakan fragmen dari versi lengkap Al Quran pertama, yang ditulis pada masa Abu Bakar, Khalifah pertama. Jika demikian tentunya ini menjadi penemuan penting bagi dunia Islam.

Pertanyaan mendasar yang muncul adalah bagaimana naskah Al Qur'an tersebut bisa sampai kesana. Fragmen Al Qur'an di Birmingham diketahui setidaknya telah berusia 1.370 tahun dan pernah tersimpan  di masjid tertua di Mesir, Masjid Amr ibn al-As di Fustat. Berdasarkan penelitian dan uji coba yang dilakukan para akademisi, mereka percaya bahwa fragmen naskah Al Qur'an yang berada di Birmingham memiliki kecocokan dengan fragmen Al Qur'an yang berada di Perpustakaan Nasional Perancis, Bibliotheque Nationale de France.

Pakar Sejarawan Quran dan akademisi di College de France, Francois Deroche menegaskan bahwa fragmen di Paris merupakan bagian dari Al Quran yang sama dengan fragmen yang ada di Birmingham. Hal itu juga dikuatkan dengan pernyataan yang sama dari Alba Fedeli, peneliti yang pertama kali mengidentifikasi naskah di Birmingham. Bahkan diketahui juga bahwa ternyata naskah Al Qur' an yang berada di Paris juga berasal dari Masjid Amr ibn al -As di Fustat.

Deroche menjelaskan bahwa pada abad ke-19, manuskrip dipindahkan dari masjid di Fustat ke perpustakaan nasional di Kairo. Namun dalam perjalanannya beberapa lembar dijual diam-diam memasuki pasar barang antik. Lembaran-lembaran tersebut mungkin dijual dan dijual kembali, sampai pada tahun 1920 mereka diakuisisi oleh Alphonse Mingana, warga Suriah yang melakukan perjalanan ke Timur Tengah dengan didanai oleh keluarga Cadbury, dan akhirnya dibawa ke Birmingham. Deroche juga mengatakan bahwa fragmen sejenis lainnya juga dijual ke para kolektor Barat, dan hingga kini masih menunggu untuk ditemukan.

Sementara Fragmen yang berada di Paris dibawa dari Mesir oleh Asselin de Cherville, seorang pejabat wakil konsul di Mesir ketika Mesir masih berada di bawah kendali tentara Napoleon pada awal abad ke-19. Deroche mengatakan bahwa janda Asselin de Cherville sepertinya telah mencoba untuk menjual manuskrip ini dan manuskrip Islam kuno lainnya ke Perpustakaan Inggris pada tahun 1820-an, tetapi akhirnya mereka justru berakhir di perpustakaan nasional di Paris, dan tetap di sana sejak saat itu.

Hal yang masih menjadi perdebatan adalah mengenai berasal dari tahun berapa dan pada zaman siapa naskah Al Qur'an di Birmingham itu ditulis. David Thomas, profesor Kristen dan Islam Universitas Birmingham menjelaskan bahwa naskah diperkirakan berasal dari tahun-tahun awal Islam. Hal itu dibuktikan melalui pengujian radiokarbon yang menempatkan naskah itu berasal antara kisaran tahun 568 dan 645 M. Studi lebih lanjut juga mengungkap bahwa naskah itu bertanggal dalam kisaran 13 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad pada 632 M.

Jamal bin Huwareib, managing director dari Mohammad bin Rasyid Al Maktoum Foundation, sebuah yayasan pendidikan yang didirikan oleh penguasa Uni Emirat Arab, mengatakan bahwa hasil penelitian ini membuktikan naskah di Birmingham adalah bagian dari versi pertama Al Quran yang ditulis komprehensif dan dirakit oleh Abu Bakar, khalifah pertama Muslim yang memerintah antara 632 dan 634 M. Bahkan setelah ia menyaksikan sendiri naskah tersebut di Universitas Birmingham, ia yakin bahwa naskah tersebut adalah Al Quran dari Abu Bakar.

Dia juga mengatakan bahwa kualitas tinggi tulisan tangan dan perkamen menunjukkan bahwa lembaran tersebut merupakan mahakarya yang dibuat untuk seseorang yang penting. Naskah tersebut adalah akar Islam dan akar dari Al Quran.

Adapun mengenai keakuratan hasil uji radiokarbon, Staf di unit akselerator radiokarbon Oxford University, yang menguji tanggal perkamen, yakin bahwa temuan mereka benar. Mereka juga yakin bahwa mereka telah melakukan penanggalan dengan akurat. Peneliti David Chivall juga mengatakan bahwa keakuratan penanggalan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dengan pendekatan yang lebih dapat diandalkan untuk menghilangkan kontaminasi dari sampel.

Meskipun hasil uji radiokarbon diyakini telah akurat, sejumlah pakar menganggap hasil tersebut tidak berarti menunjukan bahwa naskah tersebut berasal dari periode awal Islam. Diantara alasannya adalah bahwa hasil penanggalan uji radiokarbon bertentangan dengan temuan akademisi yang berdasar pada analisis mereka terhadap gaya teks naskah.

Mustafa Shah, dari Departemen Studi Islam di School of Oriental and African Studies in London, mengatakan bahwa "bukti grafis", seperti bagaimana ayat-ayat dipisahkan dan tanda gramatikal, menunjukkan naskah tersebut berasal dari tanggal sesudahnya.

Selain dari gaya teks naskah, ada juga kemungkinan bahwa penanggalan hasil uji radiokarbon didasarkan pada kematian hewan yang kulitnya digunakan untuk perkamen, bukan ketika naskah itu selesai ditulis. Jika demikian berarti bisa saja naskah tersebut ditulis beberapa tahun kemudian dari rentang akhir di tahun 645, dengan Prof Thomas menunjukkan kemungkinan dari 650-655 M.

Hal ini tentunya akan menjadi tumpang tindih dengan produksi salinan mushaf Al Qur'an pada masa pemerintahan khalifah Utsman antara 644 dan 656 M. Pada masa itu telah dibuat beberapa salinan Al Qur'an versi standar yang disebut Mushaf Utsmani dan disebarkan kepada komunitas-komunitas Muslim pada masa itu.

Memang tidak mungkin membuktikan atau menyangkal teori tersebut, artinya jika naskah Birmingham adalah sebuah fragmen dari salah satu salinan tersebut, maka ini juga tetap akan menjadi hasil penemuan yang spektakuler.

Hasil pengujian bisa saja benar dan tidak bisa diabaikan bahwa bisa saja fragmen tersebut berasal dari naskah kuno yang dikumpulkan oleh Zaid bin Tsabit di bawah kepemimpinan Abu Bakar. Tetapi tidak bisa diabaikan pula bahwa bisa saja naskah Birmingham merupakan salinan dari salinan Al Qur'an produksi Usman yang dibuat khusus untuk masjid di Fustat.

Meskipun begitu, penemuan ini tetap merupakan salah satu penemuan penting yang pernah ada bagi dunia Islam. Penemuan yang tidak ternilai ini juga bisa menjadi sebuah revolusi dalam mempelajari Islam. Selain itu, penemuan ini juga seperti mengirim pesan saling toleransi antar agama.


Disarikan dari kompas.com
Selengkapnya
Curug Lawe dan Curug Benowo, 'Surga' Tersembunyi di Kaki Gunung Ungaran

Curug Lawe dan Curug Benowo, 'Surga' Tersembunyi di Kaki Gunung Ungaran

Curug Lawe

Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya dan teman-teman saat mengunjungi wisata air terjun yang masih berada di sekitar kota Semarang. Pada sabtu 25 april 2015 tahun lalu, saya dan beberapa teman saya yaitu Fakhri, Deni, Ulil, Akhis dan Thohir berangkat dari Ngaliyan Semarang dengan bersepeda motor menuju wisata air terjun yang kami cari.

Berjarak 12 km dari kota Semarang atau 7 km dari kota Ungaran, tepatnya di desa Kalisidi, Kec. Ungaran Barat, Kab. Semarang, terdapat dua wisata air terjun yang letaknya berdekatan, yaitu curug lawe dan curug benowo. Pada awalnya kami tidak mengetahui bahwa ada dua air terjun, yang kami tahu dari informasi teman hanya curug lawe, tetapi begitu sampai di lokasi ternyata ada dua yakni curug lawe dan benowo. Jalur masuk menuju kedua curug ini termasuk dalam kawasan perkebunan cengkeh milik PT Cengkeh Zanzibar. 

Penamaan Curug Lawe konon dikarenakan air yang jatuh dari tebing yang curam terlihat bagai benang-benang putih, yang dalam bahasa jawa disebut lawe. Versi lain juga mengatakan bahwa dinamakan Curug Lawe karena konon jumlah air terjun yang ada, baik dari yang besar hingga yang terkecil berjumlah 25 buah yang dalam bahasa jawa disebut Selawe.

Pesona alam yang ditawarkan kedua curug ini memang sangat indah dengan kondisi alam yang hijau asri dengan panorama pegunungan kaki gunung Ungaran. Air yang mengalir dari kedua air terjun ini juga menjadi sumber kehidupan bagi apapun yang dilaluinya karena debit airnya tidak berkurang walau di musim kemarau.

Sebelum mulai menjelajah, kami membayar tiket masuk 4000 perorang dan biaya parkir 2000 untuk setiap sepeda motor. Awal perjalanan kondisi jalan setapak relatif datar dengan sedikit tanjakan. Di beberapa lokasi juga terdapat tempat untuk melihat satwa liar seperti lutung yang biasa muncul bergelantungan di pohon.

Sepanjang perjalanan kami berjalan menyusuri parit saluran irigasi yang tidak terlalu besar, namun air mengalir begitu derasnya, sementara disisi kami yang lain adalah jurang dan tebing yang tinggi. Jalan yang curam dan licin serta medan yang sempit membuat kami harus ekstra hati-hati. Bahkan di beberapa sudut jalan juga terpasang tanda peringatan agar pengunjung berhati-hati dan berjalan bergantian karena licin dan sempitnya medan.

Papan peringatan curug lawe

Meskipun begitu, pemandangan alam yang indah dan suara kicauan burung sedikit mengurangi ketegangan kami. Dalam perjalanan, kami juga melewati sebuah jembatan kayu yang masih cukup kuat dan bagian bawahnya berfungsi sebagai saluran air. Di bagian bawah jembatan berdiri tiang pancang dari besi yang menyangganya.

Jembatan kayu

Setelah melewati jembatan, kami sampai di bendungan irigasi, dari sini kami menemui dua jalur bercabang yang masing-masing menuju curug lawe dan curug benowo. Waktu itu kami sepakat menuju curug lawe terlebih dahulu.

Dengan berjalan menanjak dan sedikit menurun, beberapa menit kemudian akhirnya sampailah kami di lokasi curug lawe berada. Curug lawe berada tersembunyi di lengkungan tebing yang diselimuti air dan membentuk lingkaran dengan ketinggian lebih dari 40 meter.

Curug lawe 3

Derasnya aliran air yang jatuh dari atas tebing menghantam batuan di bawahnya menimbulkan cipratan air tipis seperti embun yang ketika terkena sinar matahari akan membentuk pelangi yang indah. Keindahan dan kesejukan yang di suguhkan air terjun Curug Lawe ini juga membuat rasa lelah menjadi hilang.

Curug lawe

Setelah puas menikmati keindahan curug lawe, kami meneruskan perjalanan menuju curug benowo. Dengan mengambil jalur putar balik, kami sampai di percabangan jalur menuju lokasi curug benowo berada. Letak curug benowo sedikit berada di atas dari lokasi curug lawe. Berbeda dengan curug lawe yang letaknya agak gelap tersembunyi, curug benowo berada di tempat yang terbuka. Curug benowo juga terlihat berbentuk air terjun tunggal yang cukup tinggi.

Curug benowo

Puas rasanya menikmati keindahan dua curug ini. Harapan kami semoga peran pemerintah dan masyarakat dapat lebih memperhatikan pengelolaan kawasan wisata alami ini, sehingga kedepannya curug lawe dan benowo dengan pesona alamnya tetap terjaga keasrianya, kebersihannya, dan keindahannya. Baca juga: Goa Kreo dan Waduk Jatibarang, Wisata Alam Kota Semarang

Benowo 2

Jembatan kayu

Selengkapnya
Asal - Usul Nama dan Sejarah Kota Kebumen

Asal - Usul Nama dan Sejarah Kota Kebumen

Kebumen

Ketika di perantauan, saya sering ditanya oleh teman-teman mengenai asal kota saya, dan saya akan menjawab bahwa saya berasal dari Kebumen. Namun yang membuat saya hampir selalu menahan marah adalah banyak diantara teman saya yang mengejek kota kelahiran saya. Mereka mengatakan bahwa Kebumen berasal dari kata kebo (kerbau) dan men sehingga menjadi Kebumen.

Mungkin sebenarnya mereka tidak bermaksud mengejek atau menjelekkan kota saya, karena mereka memang tidak tahu asal usul yang sebenarnya, lagipula mereka juga punya tanah kelahiran masing-masing. Sebagai orang Kebumen, menjadi keharusan bagi saya untuk selalu meluruskan anggapan teman-teman saya yang salah itu.

Seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia yang memiliki asal usul dan sejarahnya sendiri, begitu pula dengan Kebumen. Kebumen adalah sebuah kabupaten di Jawa Tengah bagian barat dan berada di pesisir selatan pulau jawa. 

Sejarah mengenai asal usul keberadaan Kabupaten Kebumen tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan Kesultanan Mataram Islam. Pada masa itu belum dikenal nama Kebumen, melainkan Panjer. Konon pada waktu Sultan Agung menyerang Batavia, banyak pemuda-pemuda dari Panjer yang bergabung menjadi prajurit laskar Mataram.

Kebumen atau Panjer pada masa itu termasuk wilayah bagian dari kekuasaan Mataram Islam yang disebut daerah Manca Negara Kulon atau wilayah Kademangan Karanglo. Panjer juga tercatat dalam peta sejarah nasional sebagai salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan Mataram ke benteng pertahanan Belanda di Batavia. 

Adapun mengenai asal-usul penamaan Kebumen dan hari jadi Kabupaten Kebumen ada beberapa versi yang berkembang di masyarakat. Namun versi yang cukup terkenal adalah bahwa asal mula nama Kebumen adalah berasal dari adanya tokoh yang bernama Pangeran Bumidirja.

Pangeran Bumidirja adalah Salah seorang Punggawa keraton Mataram yang masih merupakan adik Sultan Agung Hanyokro Kusumo. Sewaktu Mataram dipimpin oleh Sunan Amangkurat I, Pangeran Bumidirja melihat banyak kezaliman yang merajalela, bahkan Sunan Amangkurat juga diketahui berkompromi dengan VOC (Belanda). 

Melihat hal itu, beliau tidak setuju dan memperingatkan keponakannya tersebut karena sudah melanggar keadilan dan bertindak zalim. Karena peringatan beliau ternyata tidak digubris oleh Sunan Amangkurat I, maka Pangeran Bumidirja memutuskan pergi meninggalkan keraton dan melakukan perjalanan menuju ke arah barat. 

Dalam pelarian akhirnya beliau sampai di wilayah Panjer. Di Panjer, beliau mendapat hadiah tanah dari penguasa Panjer pada masa itu, yakni tanah di sebelah utara kelokan sungai Lukulo. Pada masa itu juga kemudian dibangun sebuah padepokan/pondok sebagai tempat mengajar dan tempat tinggal beliau. 

Dari sejarah inilah, wilayah tempat kediaman Pangeran Bumidirja atau yang juga dikenal dengan nama Kyai Bumi, kemudian dikenal dengan daerah Ke-bumi-an dan akhirnya berubah menjadi KEBUMEN. Kata Kebumen yang mendapat awalan Ke dan akhiran an yang menyatakan tempat adalah sebagaimana makna kata rumah Lurah yang disebut Kelurahan atau rumah Bupati yang disebut Kabupaten. 

Jika dilihat dari sejarah keberadaan tokoh Pangeran Bumidirja, maka asal usul kota Kebumen dan hari jadinya adalah berdasar pada peristiwa tinggalnya Pangeran Bumidirja di tanah Panjer atau Kebumen, yaitu pada tanggal 26 Juni 1677. Hal ini berarti menunjukan bahwa sebenarnya Kebumen sudah berusia ratusan tahun. Akan tetapi, penetapan hari jadi Kebumen yang dipakai dan diperingati setiap tahunnya adalah justru berdasar pada peristiwa saat Kebumen dipimpin oleh Bupati yang ke 11 yakni Arungbinang ke 8 (1934-1942).
Pada saat itu terjadi penggabungan daerah-daerah Kabupaten (regentschaap) untuk mempermudah administrasi pemerintahan. Pemerintah Belanda yang saat itu masih menjadi penguasa menggabungkan Kabupaten Karanganyar (di bagian barat) dan Kabupaten Kebumen menjadi satu yakni menjadi Kabupaten Kebumen.

Surat keputusan tentang penggabungan kedua daerah ini tercatat dalam lembaran negara Hindia Belanda tahun 1935 nomor 629. Surat Keputusan Gubernur Jendral De Jonge Nomor 3 tertanggal 31 Desember 1935 dan berlaku mulai tanggal 1 Januari 1936. Inilah yang kemudian menjadi patokan hari jadi kota Kebumen hingga kini. Bertepatan dengan tahun baru, 1 Januari juga merupakan hari jadi kota Kebumen yang setiap tahun diperingati dan dirayakan oleh segenap warga Kebumen. 

Update!!!, Sesuai dengan ketentuan baru berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2018 tentang Hari Jadi Kabupaten Kebumen, maka ketentuan hari jadi yang semula bertanggal 1 Januari 1936, kini diubah menjadi 21 Agustus 1629. Ketentuan baru ini merupakan hasil diskusi melalui proses panjang yang dikaji oleh tim ahli dari para peneliti UGM, sejarawan, budayawan, dan tokoh-tokoh masyarakat. 

Penetapan 21 Agustus 1629 sebagai hari jadi Kebumen yang baru berlandaskan pada peristiwa heroik saat Ki Bodronolo (Bupati Pertama Panjer/ Kebumen) menyokong pasokan pangan untuk pasukan Mataram pimpinan Sultan Agung saat menyerang VOC ke Batavia. Sosok Panembahan Ki Bodronolo memiliki peran penting dalam membantu Sultan Agung ketika hendak menyerang kolonial Belanda di Batavia. Beliau adalah utusan kerajaan Mataram yang diberi amanah oleh Sultan Agung untuk mempersiapkan perbekalan logistik bagi para prajurit Mataram yang hendak berperang melawan kolonial Belanda.

Atas mandat dari Sultan Agung ini, maka Ki Bodronolo menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan memusatkan perbekalan logistik di wilayah Panjer Kebumen. Atas jasanya tersebut, maka Sultan Agung memberikan penghargaan kepada Ki Bodronolo sebagai Kyai Ageng Gede Panjer sekaligus diberikan kekuasaan sepenuhnya untuk memimpin wilayah Panjer (Kebumen). Peristiwa heroik tersebut diyakini terjadi pada 21 Agustus 1629.

Dari kajian mendalam melalui penelusuran dan penelitian atas sejarah peristiwa tersebut, maka disepakati bahwa latar peristiwa heroik Ki Bodronolo dan pemuda Panjer saat mendukung pasukan Mataram dalam penyerangan di Batavia tersebut dinilai paling tepat untuk diperingati sebagai hari jadi Kebumen. Sehingga dengan perubahan ini, pada peringatan hari jadi yang akan  dimulai pada 21 Agustus 2019, Kabupaten Kebumen akan genap berusia 390 tahun.

Demikian, Semoga dengan perubahan hari jadi yang baru ini, menjadikan Kebumen semakin maju, makmur dan sejahtera rakyatnya, sehingga warga Kebumen akan semakin cinta dan bangga terhadap daerahnya. Kebumen juga kudu tambah maen, dan sesuai dengan slogannya Kota BERIMAN, Kebumen menjadi kota yang Bersih, Indah, Manfaat, Aman dan Nyaman.

DAFTAR NAMA-NAMA TUMENGGUNG/ ADIPATI/ BUPATI KEBUMEN

1. Panembahan Bodronolo 1642-1657, Panjer.

2. Hastrosuto 1657-1677, Panjer

3. Kalapaking I 1677-1710, Panjer

4. KRT. Kalapaking II 1710-1751, Panjer

5. KRT. Kalapaking III 1751-1790, Panjer

6. KRT. Kalapaking IV 1790-1833, Panjer

7. KRT. Arungbinang IV 1833-1861, Panjer

8. KRT. Arungbinang V 1861-1890, Kebumen

9. KRT. Arungbinang VI 1890-1908, Kebumen

10. KRT. Arungbinang VII 1908-1934, Kebumen

11. KRT. Arungbinang VIII 1934-1942, Kebumen

12. R. Prawotosoedibyo S. 1942-1945, Kebumen

13. KRT. Said Prawirosastro 1945-1947, Kebumen

14. RM. Soedjono 1947-1948, Kebumen

15. R.M. Istikno Sosrobusono 1948-1951, Kebumen

16. R.M. Slamet Projorahardjo 1951-1956, Kebumen

17. R. Projosudarto 1956-1961, Kebumen

18. R. Sudarmo Sumohardjo 1961-1963, Kebumen

19. R.M. Suharjo Notoprojo 1963-1964, Kebumen

20. DRS. R. Soetarjo Kolopaking 1964-1966, Kebumen

21. R. Suyitno 1966-1968, Kebumen

22. Mashud Mertosugondo 1968-1974, Kebumen

23. R. Soepeno Soerjodiprodjo 1974-1979, Kebumen

24. DRS. H. Dadiyono Yudoprayitno 1979-1984, Kebumen

25. Drs. Iswarto 1984-1985, Kebumen

26. H. M.C. Tohir 1985-1990, Kebumen

27. H.M. Amin Soedibyo 1990-1995, Kebumen

28. H.M. Amin Soedibyo 1995-2000, Kebumen

29. Dra. Rustriningsih, M.Si. 2000-2005, Kebumen

30. Dra. Rustriningsih, M.Si. 2005-2008, Kebumen

31. K.H. Nashiruddin Al Mansyur 2008-2010, Kebumen

32. H. Buyar Winarso, SE 2010-2015, Kebumen

33. Ir. H. M. Yahya Fuad, SE 2016-......., Kebumen.

Diolah dari berbagai sumber

Selengkapnya
Kesenian Ebeg : Seni Tari Kuda lumping dari Kebumen

Kesenian Ebeg : Seni Tari Kuda lumping dari Kebumen

Ebeg

Kesenian kuda lumping atau jaran kepang mungkin sudah sering kita dengar, atau bahkan pernah menyaksikan. Bagi yang hidup di jawa tengah, kesenian kuda lumping dalam setiap pementasannya selalu menarik banyak penonton karena hiburan yang ditampilkan.

Di tempat tinggal saya di kota Kebumen, sebuah kabupaten di pesisir selatan pulau jawa, pertunjukan kesenian kuda lumping lebih dikenal dengan pertunjukan ebleg atau ebeg jika di daerah saya tinggal. Pada tahun 2008, Kebumen bahkan memecahkan rekor MURI dengan Kuda lumping terbesar di Indonesia.

Kini pertunjukan jaran  kepang atau ebeg memang jarang kita temui. Padahal dulu ketika saya masih kecil, pertunjukan ebeg masih cukup sering tampil mengisi acara hajatan-hajatan di kampung. Dan setiap ada pertunjukan ebeg, pasti banyak penonton yang menyaksikannya, bahkan penonton juga datang dari desa lain. 

Ebeg adalah kesenian tari yang dimainkan dengan menggunakan kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu. Ebeg biasanya diiringi dengan alat musik yang terdiri dari kendang, gamelan pelog, gong, kenong, dan terompet khas kuda lumping. 

Dalam setiap pertunjukan ebeg, ada beberapa karakter yang biasanya ditampilkan, diantaranya seperti para penari yang menunggang kuda lumping dengan warna hitam putih, konon ini adalah simbol pasukan berkuda mataram yang gagah berani. Selain itu adapula barongan sebagai simbol Sultan Agung yang terkenal dengan julukan Singa Mataram dan penthul sebagai simbol penasihat raja sekaligus penasehat peperangan. 


Dalam rombongan ebeg, selain penari ebeg, barongan dan penthul, adapula penabuh gamelan dan penimbul ebeg. Penimbul ebeg adalah pawang yang bertugas memanggil dan memulangkan arwah dan penanggung jawab pertunjukan Ebeg. Penimbul ebeg menggunakan sajen (sesaji) sebagai sarana atau media untuk memanggil roh para leluhur. Sesajen biasanya berupa bunga, kemenyan, kelapa muda dan lain-lain. Penimbul Ebeg juga harus mampu dalam mengendalikan dan mengembalikan kesadaran para pemain yang kerasukan.

Gerakan seni tari dalam ebeg atau jaran kepang yang dinamis dan agresif menggambarkan gerakan pasukan kavaleri berkuda kerajaan Mataram yang berada ditengah medan peperangan. Salah satu hal yang menarik bagi penonton untuk datang menyaksikan pertunjukan ebeg adalah adanya atraksi kekuatan magis yang ditampilkan para penari ebeg.

Pada awal pertunjukan, para penari akan unjuk kebolehan menari dengan mengikuti alunan irama gending. Namun menjelang puncak tarian, para penari akan mempercepat tariannya dan kemudian mulai bertingkah aneh seperti kejang dan tarian mulai tidak beraturan dan tidak terkontrol. Pada saat seperti ini, mereka telah kehilangan kesadarannya. Mereka telah kerasukan arwah-arwah yang dipanggil penimbul. Mereka juga tidak sadar sama sekali sehingga tidak mengingat apa yang dilakukan.

Semakin banyak arwah yang datang dan merasuki para penari, suasana akan menjadi semakin kacau dan tidak terkendali. Bahkan adakalanya kerasukan juga bisa menimpa penonton yang menyaksikan. Pada saat seperti ini tugas penimbul Ebeg akan menjadi semakin berat, namun justru inilah yang menjadi puncak kemeriahan pertunjukan ebeg. Para penari yang kerasukan ini biasa disebut dengan istilah mendem.

Pada saat mendem, para penari juga akan melakukan atraksi-atraksi di luar nalar seperti berjalan diatas pecahan beling dan bara api, makan kaca dan bara api, disayat pisau, dibacok dengan golok dan lain-lain. Ketika pertunjukan Ebeg telah usai, penimbul akan menyadarkan para penari yang kerasukan dan memulangkan arwah-arwah kembali ke tempat dimana mereka tinggal.

Kekuatan mistis memang menjadi daya tarik kesenian ebeg ini.  Meski demikian hal seperti inilah yang dirasa sebagian penonton menjadikan seni ebeg unik dan berbeda dengan seni pertunjukan yang lain. 

Kini, kesenian ebeg khususnya di Kabupaten Kebumen memang masih hidup dan dilestarikan di pelosok-pelosok desa. Namun sebagai warisan budaya nenek moyang, sudah menjadi keharusan bagi kita sebagai generasi penerus untuk ikut menjaga dan melestarikannya. 

Selengkapnya
Maulid Nabi dan Natal 2015, Memahami Perbedaan dalam Kebersamaan dan Kedamaian

Maulid Nabi dan Natal 2015, Memahami Perbedaan dalam Kebersamaan dan Kedamaian

Maulid dan Natal

Ada satu yang menarik pada moment akhir tahun masehi kali ini, yaitu beriringannya dua hari istimewa bagi dua agama besar di Indonesia. Yaitu peringatan hari Kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW bagi umat Muslim dan peringatan hari Natal atau hari kelahiran Yesus Kristus bagi Umat Kristiani.

Umat Islam meyakini bahwa tanggal 12 rabi'ul awwal yang tahun ini bertepatan dengan tanggal 24 desember adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sementara bagi umat kristiani, mereka meyakini bahwa 25 desember adalah peringatan kelahiran Yesus Kristus.

Kita tentu tahu betul bahwa kedua manusia istimewa tersebut adalah sosok yang sangat berpengaruh dibalik keberadaan dua diantara tiga agama samawi terbesar di dunia, yakni Islam dan Kristen.

Bagi umat Islam, Nabi Muhammad adalah Nabi paripurna, pembawa ajaran bagi seluruh umat manusia. Nabi Muhammad adalah simbol contoh teladan manusia paling sempurna di semesta ini. Islam adalah agama yang dibawa oleh Muhammad, Sang Nabi Akhir zaman. 

Sementara bagi umat Kristiani, Yesus Kristus adalah manusia yang menurut mereka adalah anak Tuhan yang rela mengorbankan dirinya di tiang salib untuk penebusan dosa umatnya. Yesus sang pembawa ajaran kristiani juga identik dengan ajaran cinta kasih dan damai.

Nabi Muhammad adalah Nabi yang terkenal akan budi pekertinya yang luhur. Pribadinya yang lemah lembut, sopan santun namun tegas dalam menyebarkan ajaran Allah adalah panutan teladan umat Islam di seluruh dunia.

Begitu pula sosok Yesus juga digambarkan sebagai tokoh manusia yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. Bahkan bagi umat kristiani, beliau adalah Juru selamat mereka. Islam mengakui dan mengimani sosok Isa bin Maryam atau Yesus menurut Kristen sebagai salah seorang Nabi dan Rasul utusan Allah. Islam juga sangat menghormati dan memuliakan Isa bin Maryam sebagaimana Nabi-Nabi Allah yang lain.

Melihat sejarah, Umat Muslim dan Umat Kristiani sebetulnya adalah bersaudara, karena keduanya lahir dari budaya monotheisme yang sama, yaitu budaya yang dicetuskan oleh Ibrahim atau Abraham.

Sebagai Umat Islam, kita mesti meyakini dengan seyakin-yakinnya akan kebenaran agama Islam, namun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, hendaknya kita juga menghormati keyakinan mereka umat kristiani ataupun umat lainnya di negeri ini. Perbedaan bukan untuk dijadikan ajang permusuhan. Bahkan ajaran Islam yang dibawa Muhammad sendiri disebut sebagai agama yang rahmatan lil 'alamiin, yakni rahmat bagi seluruh alam.

Hal itu terbukti sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad ketika memimpin negara Madinah, Beliau menghormati keyakinan umat beragama lain dan memberikan tempat bagi mereka bebas menjalankan ajaran mereka. Umat Islam di Madinah hidup berdampingan dengan Yahudi dan Kristen dalam suasana damai.

Bahkan ketika beliau dan para sahabat akhirnya berhasil menaklukan Mekkah dalam peristiwa fathu Makkah, beliau menyerukan perdamaian dan rekonsiliasi dengan para bekas musuhnya. Beliau juga melarang pembersihan dan perusakan simbol-simbol agama lain seperti yahudi dan kristen.

Islam sendiri selain bermakna ketundukan dan kepasrahan, juga bermakna perdamaian, keselamatan, dan kesejahteraan. Islam yang diajarkan Nabi juga menggarisbawahi pentingnya pluralitas dan toleransi sebagai nilai-nilai fundamental untuk menjaga perdamaian universal antar manusia.

Sebagai muslim, sudah seharusnya bagi kita untuk meneladani pribadi Rasul, termasuk melanjutkan perilaku harmonis beliau dalam menjalankan pesan-pesan universal tauhid dan hidup berdampingan secara damai dengan tetangga agama kita dan menghargai realitas keberagaman yang dianugerahkan Tuhan.

Di momen yang istimewa ini, mari kita kembali ciptakan suasana kebersamaan dalam perdamaian.  Akidah dan ideologi kita memang berbeda dan tidak bisa disatukan, namun kita satu dalam cinta kasih dan damai.
Selengkapnya
Mengapa Allah menciptakan kita?

Mengapa Allah menciptakan kita?

Cinta Allah

Melihat judul di atas, jika pertanyaan tersebut kita tanyakan kepada berbagai macam orang, mungkin akan muncul jawaban yang berbeda-beda pula. 

Ketika kita bertanya kepada Tokoh agama, Ulama, Kiyai atau Ustadz, maka besar kemungkinan mereka akan menjawabnya dengan dalil satu ayat dalam Al Quran yang artinya: dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu (QS. Adzurriyat : 56)

Memang benar bahwa sudah seharusnya bagi kita manusia sebagai makhluk ciptaanNya untuk sembah bakti beribadah kepadaNya, tetapi jikalau seandainya kita diberi kesempatan untuk menyangkal, mengapa kita mesti beribadah kepadaNya sedangkan kita tidak pernah meminta kepadaNya untuk diciptakan?.

Seorang akademisi, dosen, ilmuwan atau semacamnya mungkin memiliki jawaban yang lebih mudah untuk  kita cerna atau kita pahami. Tetapi jika kita tanyakan kepada mereka, mungkin sebagai orang yang terpelajar dan selalu berpikir ilmiah mereka akan menjawab bahwa Tuhan menciptakan manusia adalah untuk menampakkan sifatNya kepada kita, yaitu Sang Maha Pencipta, oleh karenanya bagaimana kita tahu bahwa Dialah Sang Pencipta kalau Dia tidak menciptakan kita, manusia. 

Betul juga memang, bahwa kita ada dan maujud adalah bukti akan keberadaan Tuhan pencipta kita, tetapi mengapa Tuhan mesti menciptakan kita untuk menampakkan sifatNya itu? Bukankah Tuhan mampu menciptakan makhluk lain selain kita seperti hewan, tumbuh-tumbuhan dan yang lainnya sekehendak Dia. 

Orang yang awam atau orang bodoh seperti saya mungkin akan menjawab pertanyaan itu begini: 

''Allah menciptakan kita adalah hak prerogatif Allah semata tanpa intervensi siapapun, apalagi kita makhluk ciptaanNya? itu adalah hak yang semuanya terserah pada Allah, kehendak Allah, semau Allah, mengapa kita mesti memikirkan jawaban pertanyaan seperti itu?. Bukankah semua yang ada dan terjadi adalah hak Allah untuk meng'ada'kan ataupun meniadakan, kita tidak bisa memprotes keputusan itu". 

Benar juga untuk apa memikirkannya, bukankah ketika kita belajar ilmu tauhid kita diajarkan bahwa Allah mempunyai sifat jaiz fi'lu kulli mumkinin aw tarkuhu, yang artinya adalah hak atau kewenangan Allah untuk berbuat segala sesuatu ataupun meninggalkan suatu perbuatan sesuai kehendak Dia. 

Kita sering mempertanyakan hal-hal seperti itu, dan kita tahu berbagai jawaban beserta dalil-dalilnya dari berbagai macam orang ataupun dari buku, padahal pertanyaan seperti itu tidak mesti harus dijawab dengan jawaban yang ilmiah atau njelimet dengan mengemukakan dalil ini itu. Mengapa demikian? Karena jawabannya adalah sederhana. 

Ketika kita telah dewasa, pernahkah terpikirkan mengapa ibu kita mau mengandung dan melahirkan kita ke dunia dengan selamat, padahal kita tidak pernah meminta ibu kita untuk melahirkan kita ke dunia ini? Apakah tanpa alasan atau karena keinginan semata?.

Meskipun pemberian anak adalah keputusan Allah, tetapi jika kita renungkan lebih dalam atau kita merasakan sendiri bagaimana menjadi orang tua, kita akan tahu bahwa kita terlahir ke dunia karena cinta orang tua kita. Cinta orang tua terhadap anaknya sudah ada bahkan sebelum anaknya dilahirkan, bukankah anak adalah buah hati kedua orang tuanya?

Begitulah gambaran sederhananya, tetapi jika kita renungkan lebih dalam lagi, kita mestinya tahu bahwa sejatinya cinta Ayah dan ibu kita adalah refleksi cinta yang dimiliki oleh Allah kepada manusia selaku makhluk ciptaanNya secara sempurna. Dialah Sang Pencipta, Sang Maha Cinta, Sang Pengasih, Penyayang dan Maha Segalanya, yang ketika kita berdosa dan mau kembali kepadaNya serta memohon ampun, Dia pasti mengampuni.

Sebagaimana kecintaan orang tua kepada kita sehingga kita diwajibkan berbakti kepada mereka, sudah menjadi keharusan bagi kita untuk membalas cinta Allah kepada kita dengan sebuah pengabdian dan penghambaan yang tulus dan ikhlas semata mengharapkan ridhoNya.

Selengkapnya
Mencegah dan Melindungi Mata dari gangguan Computer Vision Syndrome (CVS)

Mencegah dan Melindungi Mata dari gangguan Computer Vision Syndrome (CVS)

Gangguan CVS

Ketika kita sering berlama-lama menatap layar komputer sampai berjam-jam untuk bekerja, mengerjakan tugas, mencari informasi ataupun bersosialisasi, mata menjadi terasa kering, panas, dan penglihatan menjadi kabur.

Bahkan tidak jarang merembet menjadi sakit punggung, leher, bahu dan sakit kepala. Jika terjadi hal demikian, mungkin kita mengalami gangguan yang disebut Computer Vision Syndrome (CSV). Computer Vision Syndrome adalah salah satu bentuk dampak negatif yang terjadi pada mata atau anggota tubuh lainnya akibat pemakaian komputer yang berlebihan.

Untuk mencegah dan melindungi mata dari gangguan CVS tersebut, lakukan langkah-langkah berikut :

  1. Dengan posisi tubuh tegak, atur layar komputer agak ke bawah sehingga letaknya sekitar 4 sampai 8 inci di bawah level mata.
  2. Aturlah cahaya dan kilau layar pada komputer hingga mendapatkan yang paling nyaman bagi mata kita.
  3. Setiap 15 menit, gerakkan mata ke kiri dan kanan. Kemudian lihat ke tempat jauh sambil memutar bahu, sehingga dengan begitu kita juga melakukan peregangan leher.
  4. Gunakan waktu 10 menit untuk istirahat paling sedikit setiap 2 jam. Jalan mondar mandir di dekat meja atau di mana saja, ataupun keluar ruangan. Biarkan mata melihat objek lain selain layar komputer. Lakukan apa saja yang tidak perlu fokus secara intens.
  5. Gunakan tetes mata. Kedipan mata berkurang ketika kita menatap layar. Akibatnya mata menjadi kering. Menggunakan obat tetes mata mungkin bisa membantu mengatasi mata kering.
  6. Penggunaan kacamata. Bagi yang berkacamata, minta kepada dokter spesialis mata untuk memilihkan kacamata yang tepat saat menggunakan komputer juga dianjurkan.
  7. Istirahatkan mata dengan tidur. Membran retina sama seperti bagian tubuh lainnya yang memerlukan istirahat. Tidur juga diperlukan untuk pemulihan.

Tips agar layar tidak merusak mata

Berikut saran para ahli bagi yang sering menatap layar komputer, televisi, atau ponsel.

  1. Gunakan aturan 20-20-20. Ketika menatap layar, kita berkedip 2/3 lebih sedikit per menit. Hal ini bisa membuat mata kering dan dapat menyebabkan iritasi. Untuk membantu mempertahankan tingkat kelembaban yang sehat dan mengurangi mata lelah, biasakan melihat sesuatu yang jaraknya paling sedikit 20 kaki, paling sedikit 20 detik setiap 20 menit. (Mark Rosenfield, PhD., Professor of Clinical Education di State University of New York College of Optometry)
  2. Cari tipografi. Menggunakan font Times New Roman mungkin menjadi pilihan, tetapi di layar komputer, desainnya yang curvy dengan ekor-ekor kecil di ujung huruf dan disebut serif, dapat memperlambat pengenalan kata dan memaksa kita menatap layar lebih keras dan lebih lama, maka akibatnya mata menjadi lelah. Menggunakan font seperti Arial atau Verdana, yang punya lebih jarak di antara huruf-huruf, bisa membuat kata-kata lebih jelas dan lebih mudah dibaca dari jarak agak jauh, dan tidak membuat mata terlalu lelah. (James Sheedy, PhD., Direktur Vision Performance Institute di Pacific University College of Optometry)
  3. Bersihkan layar. Setiap kali memandang sesuatu dari jarak dekat, mata harus bergerak ke dalam untuk membuat fokus. Jika layar tertutup debu, kotoran dan sidik jari, fokus bahkan jadi lebih susah lagi dan lama kelamaan bisa membuat mata lelah, selain itu juga dapat menyebabkan sakit kepala kronik. Lap layar yang paling banyak digunakan setiap hari dengan lap microfiber untuk menghilangkan kotoran. (Peter Shaw McMinn, Assistant Professor of Clinical Studies di Southern California College of Optometry)



Sumber: Situs Sharecare; Oprah.
Selengkapnya
Makna di balik Tembang Macapat

Makna di balik Tembang Macapat

Macapat

Masuknya budaya-budaya asing ke tanah air terus berupaya meggerus warisan budaya dan tradisi lokal bangsa kita, sehingga tidak jarang kita justru terlena dan lupa akan budaya bangsa kita sendiri. Fenomena ini juga tentunya dapat membawa dampak negatif yang bisa merusak sendi-sendi kesantunan dan etika budaya bangsa kita. 

Tembang Macapat adalah salah satu diantara seni budaya jawa yang kini mulai terpinggirkan di tengah maraknya budaya pop modern yang makin mendominasi masyarakat kita. Saya teringat saat masih di Sekolah Dasar, saya dan beberapa teman saya pernah diseleksi guru untuk mewakili Sekolah mengikuti lomba tembang macapat di Kecamatan. Setiap hari saya dan teman-teman saya berlatih dengan giat belajar tembang macapat yang iramanya terasa begitu merdu, syahdu, namun sarat makna. 

Macapat merupakan karya sastra klasik yang berupa tembang atau puisi tradisional jawa. Secara etimologi macapat diartikan sebagai maca papat-papat, karena cara membaca tembang ini terjalin tiap empat suku kata. Tembang macapat biasanya berisi pitutur, kritik, sejarah, cerita, maupun ungkapan emosional atau ungkapan perasaan. Selain itu, rangkaian bentuk lagu yang disajikan juga mempengaruhi bobot makna yang terkandung dalam tembang tersebut.

Menurut berbagai sumber, macapat diperkirakan muncul pada akhir era zaman Majapahit dan awal era Walisongo. Diantara para Wali yang menciptakan dan menggunakan media tembang macapat dalam berdakwah dan mengenalkan Islam di jawa adalah Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Drajat dan Sunan Kudus.

Tembang Macapat yang diciptakan para Wali mengandung falsafah dan makna yang sangat dalam, karena dalam tembang macapat terkandung gambaran mengenai perjalanan hidup manusia. Berikut uraian singkatnya :

1. Maskumambang


Maknanya adalah gambaran saat manusia masih berada di alam ruh. Kemudian ruh ditanamkan dalam rahim sang Ibu. Dalam ilmu Psikologi, masa ini disebut dengan masa prenatal. Jadi maskumambang menggambarkan awal cikal bakal kehidupan manusia di alam dunia.

2. Mijil


Maknanya adalah gambaran mengenai proses kelahiran manusia. Mijil dalam bahasa jawa bersinonim dengan kata mbrojol atau mencolot yang berarti keluar atau lahirnya jabang bayi manusia ke dunia.

3. Sinom


Maknanya adalah muda atau masa muda. Artinya bahwa masa muda adalah masa saat manusia memasuki masa remaja, yang kritis, bersemangat, penuh dengan harapan dan angan-angan.

4. Kinanthi


Kinanthi  berasal dari kata kanthi atau tuntun, yang maknanya bahwa manusia hidup di dunia membutuhkan tuntunan atau bimbingan ke arah jalan yang benar, agar cita-cita yang diidam-idamkan dapat terwujud. Oleh karenanya masa ini disebut masa pembentukan jati diri. Tuntunan bisa berasal dari lingkungan sekitar, sehingga baik atau tidaknya lingkungan dimana dia hidup juga turut bertanggung jawab atas segala perkembangan sikap di masa mendatang.

5. Asmaradana


Maknanya adalah masa di mana manusia butuh akan dimabuk asmara. Asmara berarti cinta. Dorongan rasa cinta kepada lawan jenis menciptakan kebahagiaan dan pengayoman.

6. Gambuh


Gambuh berasal dari kata jumbuh yang artinya bersatu. Maknanya adalah masa di mana manusia berkomitmen untuk menyatukan cinta dalam suatu biduk rumah tangga.

7. Dhandhanggula


Maknanya adalah gambaran mengenai kehidupan manusia yang telah mapan dan sejahtera. Namun ada pula yang mengatakan bahwa makna dari dhandhanggula adalah bahwa kehidupan manusia terhalangi oleh keindahan dan kebahagiaan dunia.

8. Durma


Durma berasal dari kata derma yang juga berarti sedekah kepada sesama. Maknanya adalah rasa syukur kepada Allah dapat kita wujudkan dengan sering berderma atau bersedekah kepada sesama yang membutuhkan bantuan dan uluran tangan kita. Derma atau sedekah juga dapat menumbuhkan rasa empati sosial dalam jiwa kita, sehingga kita semakin peka dan peduli akan kondisi-kondisi masyarakat yang membutuhkan bantuan.

9. Pangkur


Pangkur atau mungkur maknanya adalah menyungkurkan hawa nafsu. Dengan selalu meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, Setiap manusia hendaknya mampu untuk mengendalikan dan mengalahkan hawa nafsunya, sehingga dia tidak mudah terbujuk rayuan syaitan dan tipu daya dunia. 

10. Megatruh


Maknanya adalah masa terpisahnya nyawa atau roh dari jasad manusia. Megatruh atau megat-ruh adalah fase yang paling sulit bagi manusia untuk dihadapi, karena fase inilah yang akan menentukan akan kemana tujuan manusia setelah terlepasnya roh.

11. Pucung


Maknanya adalah akhir kehidupan manusia. Ketika manusia muslim mati, dia akan dibungkus dengan kain kafan putih dan dipocong. Inilah akhir pengembaraan manusia di dunia dan saatnya untuk kembali kepada Allah SWT.

Itulah beberapa makna yang bisa kita ambil dari tembang macapat. Sudah seharusnya bagi kita untuk menjaga dan melestarikan, atau nguri-nguri tradisi dan budaya bangsa kita sendiri, karena itu merupakan warisan nenek moyang yang menunjukan kepribadian dan identitas bangsa kita di mata dunia.

Selengkapnya